7 Aturan Mengejan saat Melahirkan yang Perlu Ibu Ingat

15 Januari 2020 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melahirkan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melahirkan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Posisi setengah duduk merupakan posisi terbaik jika Anda melahirkan secara normal. Hal ini dikarenakan posisi setengah duduk dapat memberi Anda lebih banyak kekuatan untuk mengejan, Moms.
ADVERTISEMENT
Teknik mengejan yang benar saat persalinan bisa memberikan energi yang lebih banyak. Dengan begitu, persalinan pun akan berjalan lebih lancar.
Ya, mengejan dengan kuat tetapi terburu-buru hanya akan membuang tenaga, sedangkan hasilnya tidak seberapa. Oleh karena itu, pelajari 7 aturan berikut sebagai bekal ketika Anda mengejan nanti, seperti dikutip What to Expect:

Kerahkan energi pada vagina

Ibu yang hendak bersalin disarankan untuk membuat tubuh dan pahanya agar rileks, kemudian dorong seolah-olah Anda ingin buang air besar. Kerahkanlah energi pada vagina dan dubur Anda, bukan pada tubuh bagian atas, dan bukan pada wajah Anda, Moms.

Jangan takut jika Anda BAB saat melahirkan

Ilustrasi menjelang persalinan di RS Foto: Shutterstock
Moms, jika Anda berusaha mendorong daerah di sekitar perineum dengan sekuat tenaga, apapun yang ada di dalam dubur Anda akan ikut terdorong keluar juga. Jika Anda mencoba mencegahnya, proses kelahiran akan semakin lambat. Jadi, jangan biarkan rasa malu memutus irama mengejan.
ADVERTISEMENT
Sedikit tinja dan air seni yang keluar tanpa disengaja dialami oleh hampir setiap wanita saat proses persalinan. Tidak ada orang lain di dalam ruangan itu yang akan mengomentari hal ini, dan seharusnya Anda pun demikian, Moms.

Bernapas dalam

Bernapaslah dalam-dalam menjelang kontraksi, sehingga Anda dapat mengambil ancang-ancang untuk mengejan. Ketika kontraksi mencapai puncaknya, ambil napas dalam-dalam kemudian dorong dengan sekuat tenaga. Anda boleh menahan napas atau mengembuskan napas ketika mendorong, apa pun yang Anda rasakan tepat untuk dilakukan.
Anda boleh meminta perawat atau pendamping persalian Anda untuk memandu dengan menghitung hingga 10 sementara Anda mengejan. Namun, apabila Anda merasa cara itu akan memutus irama mengejan atau tidak membantu, mintalah mereka untuk menghentikannya. Tidak ada ketentuan berapa lama setiap dorongan harus berlangsung atau berapa kali Anda harus mengejan dalam setiap kontraksi, yang terpenting adalah melakukannya secara alami, Moms.
ibu hamil jelang persalinan Foto: Shutterstock
Anda mungkin merasakan lima desakan untuk mengejan, masing-masing berlangsung hanya beberapa detik atau hanya dua kali desakan untuk mengejan, tetapi lebih lama. Ikuti saja keinginan itu, dan bayi Anda keluar. Biasanya, bayi akan tetap keluar, meskipun ibunya tidak mengetahui desakan itu atau bahkan tidak merasakan desakan sama sekali.
ADVERTISEMENT
Desakan untuk mengejan tidak selalu datang begitu saja kepada setiap wanita, dan jika hal ini terjadi pada Anda, dokter, bidan, atau perawat dapat membantu mengarahkan Anda untuk mengejan.

Jangan bersikap panik

Jangan putus asa jika Anda melihat kepala bayi Anda keluar, lalu kembali masuk, Moms. Panik hanya akan memperburuk keadaan.

Ambil waktu istirahat di antara jeda waktu kontraksi

Ilustrasi persalinan. Foto: Shutter Stock
Beristirahlah di antara jeda waktu kontraksi. Jika Anda benar-benar kelelahan, terutama jika tahap mengejan berlangsung lama, dokter atau bidan akan menyarankan Anda untuk tidak mengejan selama beberapa kali kontraksi sehingga Anda dapat mengumpulkan kembali kekuatan Anda.

Tetap dengarkan arahan dokter

Hentikan mendorong jika diperintahkan demikian, Moms. Jika Anda merasakan desakan untuk mengejan lagi, bernapaslah dengan cepat atau meniup.
ADVERTISEMENT

Jangan patah semangat

Ingatlah untuk selalu melihat cermin jika disediakan. Dengan melihat kepala bayi Anda muncul, Anda akan mendapat semangat baru untuk mengejan ketika Anda merasa kesulitan.