7 Fakta Tentang Kulit Bayi Baru Lahir yang Perlu Ibu Ketahui

21 Agustus 2021 11:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merawat kulit bayi yang sensitif Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Merawat kulit bayi yang sensitif Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai ibu, Anda pasti akan memerhatikan detail tubuh bayi setelah melahirkan. Ya Moms, salah satu yang tak luput dari perhatian adalah soal kulit bayi.
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu mungkin akan cemas ketika mendapati kulit bayi baru lahir tidak lembut dan halus. Padahal, Anda tak perlu cemas berlebihan dengan hal tersebut karena wajar terjadi, Moms.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui beberapa fakta menarik terkait kulit bayi baru lahir seperti dikutip dari What to Expect berikut ini.

7 Fakta Tentang Kulit Bayi Baru Lahir

1. Kulit bayi tidak halus
Bayi dilahirkan dengan lapisan vernix yang menyelimuti tubuhnya, yaitu zat berminyak seperti keju yang melindungi kulit bayi di dalam rahim dari cairan ketuban. Tubuh bayi juga ditutupi dengan rambut halus yang disebut lanugo di hampir seluruh tubuhnya.
2. Kulit berwarna ungu
Kulit bayi baru lahir biasanya berwarna ungu kemerahan selama beberapa hari pertama. Ini diakibatkan oleh sistem sirkulasi darahnya yang belum bekerja sempurna. Faktanya, beberapa bayi membutuhkan waktu hingga enam bulan untuk mengembangkan warna kulit permanennya.
ADVERTISEMENT
3. Jerawat dan milia
Milia pada bayi. Foto: Shutter Stock
Selain berminyak dan berbulu, kulit bayi baru lahir mungkin juga akan berjerawat, bernoda dan bertekstur kasar. Sekitar 30-40 persen bayi dilahirkan dengan milia, yaitu bintik-bintik putih atau kuning yang terlihat seperti komedo putih kecil dan muncul di seluruh wajah. Kemudian, sekitar seperlima bayi yang baru lahir juga mengalami jerawat di wajah dan area tubuh lainnya.
4. Kulit rentan terkena ruam
Ilustrasi lotion untuk kulit bayi. Foto: Shutterstock
Kulit bayi baru lahir sangatlah sensitif, sehingga sering kali terkena ruam karena udara, pakaian, hingga penggunaan produk yang tidak cocok. Namun ruam kemerahan yang muncul tepat setelah bayi dilahirkan biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang dalam beberapa hari.
5. Kulit bayi tipis
Perlu diketahui bahwa kulit bayi baru lahir sangatlah tipis, Moms. Salah satu tandanya adalah, Anda dapat melihat pembuluh darah anak di area tertentu misalnya paha. Anda akan melihat kulit paha si kecil berubah menjadi merah dan berbintik-bintik saat menangis. Ini juga yang menjadi alasan mengapa kulit tangan dan kaki bayi kerap membiru saat kedinginan.
ADVERTISEMENT
6. Tidak perlu sering dibersihkan
Ya Moms, Anda sebenarnya tidak perlu memandikan si kecil yang baru lahir terlalu sering. Kulit bayi baru lahir yang sering terkena air justru akan cenderung kering, rentan terhadap ruam dan infeksi. Akan lebih baik apabila Anda menyeka leher, kaki, lengan, dan area popok dengan waslap basah saja setiap harinya.
7. Kulit mudah terbakar
Bayi berjemur. Foto: Shutterstock
Kulit bayi baru lahir masih dalam proses membentuk melanin, yaitu pigmen yang membantu menyerap sinar matahari. Hal ini membuat kulit bayi sangat sensitif sehingga mudah terbakar apabila terpapar sinar matahari langsung. Perlu diketahui bahwa luka bakar akibat sengatan matahari pada bayi sama berbahayanya dengan luka bakar akibat terkena air panas, Moms.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis
ADVERTISEMENT