7 Reaksi yang Terjadi pada Otak saat Berhubungan Seks

5 Juni 2020 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudahkah Anda bercinta dengan suami hari ini, Moms? Ya, walaupun sudah lama menikah, Anda dan pasangan tetap perlu rutin dan rajin untuk berhubungan seks. Sebab tidak hanya menjadi penunjang keharmonisan rumah tangga, seks juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya otak Anda.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Healthy, salah satu studi yang dilakukan oleh The State University of New Jersey, Amerika Serikat, memaparkan bahwa setidaknya ada 30 area di otak yang aktif saat seseorang berhubungan seks lho, Moms. Maka tak heran Anda dan pasangan pun merasa rileks saat melakukannya.
Lantas, reaksi apa saja yang yang terjadi pada otak ketika bercinta dengan pasangan?
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock

1. Otak Mematikan Sistem Penalaran

Sistem limbik, wilayah otak primitif bertanggung jawab atas dorongan dan elemen pemrosesan emosional, aktif selama berhubungan seks. Selain itu, bagian lain dari korteks serebral yang mengatur penalaran akan dimatikan.
"Akibatnya, tindakan seksual itu sendiri lebih didorong oleh naluri dan emosional daripada pemikiran rasional," kata dr. Jason Krellman, PhD, ABPP, seorang neuropsikolog dan asisten profesor Neuropsikologi di Columbia University Medical Center, AS.
ADVERTISEMENT

2. Seks Membuat Otak Menurunkan Kesadaran

Pernahkah Anda merasa saat berhubungan seks dengan suami, rasanya kesadaran menurun? Ya Moms, itu adalah salah satu reaksi otak ketika Anda berhubungan intim. Satu wilayah otak yang melibatkan penilaian sosial dan kesadaran akan tertutup selagi bercinta. Sehingga kesadaran diri dan rasionalitas Anda berkurang. Tapi inilah yang membantu munculnya orgasme.
Ilustrasi berhubungan seks. Foto: Shutterstock

3. Otak Melepaskan Dopamin

Seks menyebabkan otak melepaskan tingkat neurokimia yang jauh lebih tinggi. Perubahan kimia tersebut bisa membantu mengatur dan mempercepat aktivitas seksual Anda. Salah satu neurotransmitter ini adalah dopamin yang membuat Anda memiliki hasrat, euforia, kepuasaan, dan kebanggaan. Dopamin ini adalah bagian penting dari sistem otak yang dilepaskan ketika Anda sedang bersemangat. Misalnya juga ketika Anda lagi mengkonsumsi makanan kesukaan, Moms.
ADVERTISEMENT

4. Otak Melepaskan Oksitosin

Oksitosin adalah hormon yang meningkatkan gairah seksual dan orgasme Anda. Tak hanya itu, oksitosin juga mendorong rasa cinta dan ikatan kepada pasangan Anda. Beberapa penelitian berspekulasi bahwa wanita mungkin lebih cenderung terhubung secara emosional setelah orgasme berkat oksitosin ini. Ketika hormon tersebut dilepaskan, ia memiliki efek menghilangkan rasa sakit dan menambah kenikmatan dalam berhubungan intim.

5. Otak Melepaskan Vasopresin

Menurut peneliti saraf dr. Nicole Prause, PhD, beberapa penelitian menunjukkan perubahan vasopresin setelah orgasme membuat wanita memiliki ikatan emosional dengan pasangannya, sementara pria justru meningkatkan rasa kantuk,
"Mengingat bahwa vasopresin meningkatkan rasa kantuk, inilah mengapa pria selalu tertidur setelah berhubungan seks. Mungkin ada dasar biologis untuk itu," kata Prause.
Ilustrasi foreplay. Foto: Shutterstock

6. Otak Melepaskan Serotonin

Serotonin adalah hormon yang membantu mengatur suasana hati dan keinginan untuk tidur. Jadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup serotonin, ia mungkin terlihat tertekan. Serotonin cenderung meningkat saat berhubungan seks, sehingga menyebabkan perasaan bahagia dan damai setelah berhubungan seksual.
ADVERTISEMENT
dr. Krellman menambahkan beberapa penelitian menunjukkan dalam kondisi sehat, seks bisa meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, dan bisa meningkatkan daya ingat Anda, Moms.

7. Otak Melepas Norepinefrin

Norepinefrin meningkatkan gairah, perhatian, dan energi dengan mengaktifkan sistem saraf simpatik di otak.
"Ketika Norepinefrin dilepaskan otak, ia bisa meningkatkan detak jantung dan membuat tubuh menjadi bugar," kata Clifford Segil, DO, seorang ahli saraf di Santa Monica, California, AS. Nah bila Anda mendengar tentang putus cinta bisa meningkatkan atau menghilangkan nafsu makan, dan sulit tidur, itu disebabkan oleh kadar norepinefrin yang tinggi.
*** Saksikan video menarik di bawah ini: