news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

8 Fakta tentang Vagina yang Ibu Perlu Tahu

31 Oktober 2019 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi vagina Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi vagina Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai wanita, kita perlu mengetahui seluk-beluk alat reproduksi sendiri yakni vagina, Moms. Ya, vagina bukan hanya organ untuk melakukan hubungan seksual, tetapi juga berhubungan langsung dengan leher rahim dan rahim, tempat berkembangnya bayi.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih banyak wanita yang merasa tidak perlu atau malu dalam mencari tahu informasi lebih jauh tentangnya. Padahal dengan mengetahui fakta-fakta tersebut, diharapkan Anda dapat merawatnya lebih baik lagi!
Dr. Jen Gunter, seorang dokter kandungan di San Fransisco, AS, dalam bukunya yang berjudul The Vagina Bible, mengungkap beberapa hal terkait vagina. Berikut ini adalah 8 faktanya seperti dikutip dari Todays Parent.
1. Letak vagina yang benar
Tidak banyak orang atau bahkan Anda sendiri yang mungkin tahu tentang fakta ini. Sebagian besar orang berpendapat bagian yang menyentuh pakaian dalam Anda adalah vagina, padahal itu merupakan vulva, Moms. Sedangkan bagian dalamnya, barulah disebut dengan vagina. Selain itu, fakta yang harus Anda tahu adalah zona transisi antara keduanya disebut vestibule.
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
2. Ukuran vagina tiap orang bisa bervariasi
ADVERTISEMENT
Panjang vagina setiap wanita bisa sangat bervariasi lho, Moms. Misalnya jika Anda bertubuh tinggi dan memiliki bentuk tubuh sedikit berisi, maka belum tentu bentuk vagina Anda juga besar.
Bisa saja saluran vagina milik Anda pendek. Seperti yang dirangkum dari Web MD, para ahli menemukan bahwa rata-rata kedalaman liang vagina seorang wanita adalah 9,6 cm. Tapi variasinya antaranya 6,5 cm sampai 12,5 cm.
3. Tidak ada yang namanya G-spot
Dr .Gunter mengatakan, banyak penelitian tidak menemukan apapun di luar uretra, klitoris, dan dinding vagina atau yang disebut-sebut sebagai titik g-spot. Terlebih lagi, tidak ada yang salah dengan Anda, jika Anda kesulitan mengalami orgasme. Sebab ada wanita memang yang langsung orgasme jika klitorisnya di-stimulasi, ada juga yang tidak, dan hal ini tidak masalah.
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
4. Pakaian dalam berenda tidak menyebabkan infeksi ragi
ADVERTISEMENT
Setiap wanita pasti ingin memakai pakaian dalam yang cantik, berenda, dan tidak terbuat dari katun. Namun beberapa dari Anda mungkin khawatir, hal itu merupakan penyebab infeksi ragi.
Lagi-lagi menurut Dr. Gunter, pendapat wanita berisiko lebih tinggi terhadap infeksi karena pakaian dalam hanya mitos belaka. Jadi, kenakan pakaian dalam apapun yang Anda inginkan selama Anda nyaman mengenakannya!
5. Vagina bisa bersih dengan sendirinya
Banyak wanita yang membersihkan vaginanya dengan cara menyeka, memasukkan tisu, mengenakan sabun pewangi khusus kewanitaan, dan masih banyak lagi untuk membuatnya bersih dan harum. Semua itu ternyata tak perlu dan cukup berisiko bagi kesehatan vagina terutama jika Anda membersihkannya dengan metode douching.
Douching sendiri merupakan cara untuk membersihkan vagina dengan cairan yang terdiri dari air, baking soda, cuka, pewangi, dan antiseptik. Dan cara ini sangat tidak direkomendasikan. Sebab bisa merusak bakteri vagina yang sehat, lapisan lendir pelindung, dan membuat Anda lebih rentan terhadap vaginosis bakteri.
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
6. Bercinta dengan pelumas vagina, kenapa tidak?
ADVERTISEMENT
Beberapa wanita berpikir bila ia ingin berhubungan seksual dengan menggunakan pelumas adalah hal yang salah. Tapi sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal itu.
Ada banyak alasan mengapa vagina bisa kering, di antaranya karena menyusui, jenis alat kontrasepsi tertentu, foreplay yang tidak cukup, atau menopause, sehingga Anda membutuhkan pelumas. Namun Dr. Gunter tetap mengingatkan, bila Anda mencoba untuk hamil, pastikan pelumas yang digunakan tidak mengandung spermisida ya, Moms.
7. Rambut kemaluan memiliki fungsi
Jangan terlalu sering mencukur bulu kemaluan Anda, Moms. Sebab rambut tersebut berfungsi untuk melindungi vulva dari kotoran, butiran mikroskopis, dan menjaga kelembapan kulit. Hampir sebagian besar wanita yang menghilangkan bulu kemaluannya mengaku mengalami komplikasi seperti ruam dan infeksi. Jadi jika tidak mengganggu aktivitas Anda, tak perlu dicukur.
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
8. Bila vagina sakit, wajib diobati
ADVERTISEMENT
Ada banyak alasan vagina Anda bisa terasa sakit, misalnya saja saat berhubungan seks atau lainnya. Salah satu yang paling umum terjadi adalah kejang otot dasar panggul. Bila vagina terasa sakit, jangan ragu untuk mendatangi dokter untuk kemudian mendapat pengobatan sesuai keluhan Anda.