8 Infeksi yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

1 November 2021 9:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
8 Infeksi yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
8 Infeksi yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan. Salah satu yang paling umum adalah menurunnya sistem kekebalan tubuh ibu hamil. Akibatnya, ibu rentan terhadap berbagai risiko penyakit dan infeksi.
ADVERTISEMENT
Infeksi terjadi karena adanya virus atau bakteri yang menyerang jaringan tubuh, kemudian berkembang biak dan menghasilkan racun. Bila infeksi terjadi selama kehamilan tentu akan menimbulkan risiko yang lebih parah karena bisa berpengaruh pada janin di dalam kandungan.
Mom Junction melansir, paparan virus atau bakteri selama kehamilan dapat menyebabkan infeksi ringan hingga komplikasi serius. Beberapa infeksi selama kehamilan berisiko menyebabkan keguguran, persalinan prematur, bayi lahir mati, cacat lahir hingga kematian ibu.
Nah Moms, setidaknya ada delapan jenis infeksi selama kehamilan yang perlu Anda waspadai. Apa saja?

8 Infeksi yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil

8 Infeksi yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil. Foto: Shutter Stock
1. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi paling umum selama kehamilan yang dapat mempengaruhi hati dan janin di dalam kandungan. Virus Hepatitis B selama kehamilan adalah salah satu penyebab utama penyakit kuning pada bayi.
ADVERTISEMENT
Infeksi hepatitis B juga meningkatkan risiko kematian bayi, berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur.
2. Hepatitis C
Mual adalah tanda utama dari infeksi hepatitis C. Tapi karena mual dan muntah adalah tanda awal kehamilan, membuatnya sulit untuk mendeteksi munculnya infeksi ini pada ibu hamil.
3. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih biasanya disebabkan oleh bakteri dari kulit, vagina, atau rektum yang masuk ke tubuh ibu hamil melalui uretra.
Bakteri ini menetap di kandung kemih dan berkembang biak, sehingga mengakibatkan sejumlah komplikasi dan infeksi ginjal yang serius.
8 Infeksi yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil. Foto: Pixabay
4. Penyakit seksual menular
Penyakit menular seksual (PMS) memiliki kemungkinan yang cukup tinggi selama periode kehamilan. Apalagi, PMS biasanya tidak memiliki gejala yang bisa terdeteksi sejak awal.
ADVERTISEMENT
Bentuk paling umum dari infeksi ini adalah klamidia, yaitu kondisi nyeri disertai keluarnya cairan pada vagina ibu hamil.
5. Cacar air
Menurut Pregnancy, Birth and Baby, cacar air adalah salah satu jenis infeksi selama kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan janin. Sebagian besar ibu hamil tidak akan terkena cacar air apabila sudah pernah mengalaminya sebelumnya.
Tetapi jika belum, maka kemungkinannya jadi meningkat selama kehamilan. Komplikasi yang ditimbulkan pada janin dapat bervariasi, salah satunya adalah menyebabkan kerusakan pada perkembangan fisik bayi.
Herpes kelamin adalah salah satu infeksi yang rentan dialami ibu hamil. Foto: Shutterstock
6. Herpes kelamin
Herpes kelamin adalah infeksi genital yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Ibu hamil dapat tertular melalui kontak genital dengan orang yang terinfeksi atau dari seks oral. Ibu hamil yang terinfeksi akan mengalami luka atau lecet pada vaginanya.
ADVERTISEMENT
Bila infeksi terjadi selama trimester pertama kehamilan biasanya masih bisa diobati. Tetapi jika terjadi menjelang masa persalinan, maka dokter mungkin akan menyarankan ibu untuk melahirkan melalui operasi caesar untuk menghindari penularan pada bayi.
7. Campak Jerman atau Rubella
Campak Jerman atau Rubella menunjukkan gejala yang mirip dengan flu, seperti sakit mata ringan, peningkatan suhu, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Bila ibu terinfeksi rubella selama kehamilan dapat mempengaruhi penglihatan dan pendengaran bayi, serta menyebabkan cacat otak dan jantung bayi.
8. Streptokokus Grup B
Infeksi Streptococcus grup B jarang terjadi selama kehamilan, tetapi jika terjadi pada trimester ketiga atau selama persalinan, dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada bayi. Bayi mungkin mengalami pneumonia, septikemia dan meningitis neonatal yang dapat berisiko kematian.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hutri Dirga Harmonis