8 Penyebab Penis Suami Terasa Nyeri

7 Juli 2020 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penis Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penis Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Apakah akhir-akhir ini suami Anda mengeluhkan rasa gatal, terbakar, atau nyeri pada penisnya? Jika ya, jangan disepelekan, Moms.
ADVERTISEMENT
Sakit pada penis umumnya bisa terjadi pada pangkal, batang, atau bagian kepalanya. Bahkan nyeri tersebut bisa merambat sampai ke kulup. Bila merasakannya, hal itu bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan.
Penyebabnya pun bisa bermacam-macam. Jika suami Anda mengalami cedera, rasa sakitnya mungkin akan parah dan terjadi tiba-tiba. Tapi, jika merupakan tanda dari adanya masalah kesehatan atau penyakit tertentu, rasa sakitnya mungkin awalnya ringan tapi lama kelamaan bisa memburuk.
Ilustrasi memegang penis Foto: derneuemann via pixabay
Jika tidak segera diobati, bukan tidak mungkin penis suami akan sulit melakukan ereksi, susah buang air kecil, keluar cairan, luka, kemerahan, sampai pembengkakan. Lantas, apa saja penyebab rasa nyeri pada penis? Mengutip Healthline, berikut 8 hal yang bisa jadi penyebab penis suami terasa nyeri.
ADVERTISEMENT

1. Peyronie

Penyakit ini biasanya diawali dengan pembengkakkan yang disebabkan oleh lembaran tipis parut atau plak. Kondisi tersebut terbentuk sepanjang bagian atas atau bawah batang penis.
Para ahli menduga salah satu pemicunya adalah cedera pada pembuluh darah di penis yang terjadi berulang, misalnya selama berolahraga atau hubungan seksual. Cedera ini kemudian mengakibatkan perdarahan di dalam penis, dan memicu respons sistem kekebalan tubuh, yang berdampak pada terbentuknya jaringan parut.
Jika suami mengalami penyakit tersebut, kemungkinan ia akan kesulitan ketika ereksi karena parut yang terbentuk di samping jaringan, sehingga penis menjadi menekuk ketika ereksi.

2. Priapisme

Priapisme adalah suatu penyakit yang menyebabkan ereksi menyakitkan dan terasa berkepanjangan. Ereksi bahkan bisa terjadi ketika suami sedang tidak berhubungan seks. Umumnya penyakit ini muncul pada pria berusia 30-an. Jika suami mengalaminya, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan demi mencegah efek jangka panjang yang bisa memengaruhi kemampuan suami melakukan ereksi, Moms.
ADVERTISEMENT
Penyebab penyakit ini bisa karena obat antidepresan, gangguan pembekuan darah, kelainan darah seperti leukemia atau anemia akut, sering mengonsumsi alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, dan cedera pada penis.
Ilustrasi Penis Foto: Dok. Shutterstock

3. Balantis

Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi pada kulup dan kepala penis. Ini biasanya bisa menyerang pria bahkan anak-anak jika tidak mencuci penis secara bersih atau karena belum disunat.
Meski begitu, bukan berarti juga yang sudah disunat bisa bebas dari penyakit ini. Suami atau anak-anak Anda bisa mengidapnya jika adanya infeksi jamur, mengalami infeksi menular seksual (IMS), dan alergi terhadap sabun atau produk lainnya.

4. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi menular seksual (IMS) bisa menyebabkan nyeri pada penis. IMS yang bisa menyebabkan rasa sakti antara lain klamidia, gonore, dan sipilis. Segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT

5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Meskipun ISK lebih sering terjadi pada wanita, tapi pria juga bisa mengalaminya, Moms. ISK terjadi ketika bakteri menyerang dan menginfeksi saluran kemih suami Anda dan lebih riskan terjadi jika suami belum disunat, memiliki sistem kekebalan yang lemah, memiliki masalah atau penyumbatan pada saluran kemih, berhubungan seks dengan orang yang mengalami infeksi serupa, dan melakukan seks anal.
Ilustrasi penis. Foto: Shutterstock

6. Cedera

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cedera bisa membuat rasa nyeri pada penis suami Anda. Yang bisa memicu cedera pada penis antara lain, mengalami kecelakaan mobil, melakukan seks yang kasar, memasukkan benda seperti cincin pada penis sebelum ereksi, dan memasukkan benda asing pada saluran uretra.

7. Fimosis dan Parafimosis

Fimosis umumnya terjadi pada pria yang belum disunat. Biasanya terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya ketika kulup penis terlalu ketat dan tidak bisa ditarik menjauh dari kepala penis. Sedangkan parafimosis terjadi saat kulup suami atau anak Anda menarik kembali pada kepala penis dan tidak bisa kembali pada posisi semula. Kondisi ini cukup berbahaya karena membuat suami atau anak Anda sulit buang air kecil. Bahkan yang terparah bisa menyebabkan jaringan penis tidak berfungsi.
ADVERTISEMENT

8. Kanker

Kanker penis adalah penyebab lain nyeri penis yang harus diwaspadai. Meskipun jarang terjadi, adapun faktor-faktor yang bisa meningkatkan risikonya adalah merokok, tidak disunat, memiliki infeksi human papillomavirus (HPV), tidak membersihkan di bawah kulit kulup jika belum atau tidak disunat, dan akibat psoriasis. Umumnya kanker penis ini terjadi pada pria berusia 50 tahun ke atas.