Ada 42 Jenis Bakteri yang Hidup di Kulit Penis

10 April 2020 18:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ada 42 jenis bakteri hidup di kulit penis Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ada 42 jenis bakteri hidup di kulit penis Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Moms, perhatikanlah selalu kebersihan penis suami dan anak laki-laki Anda. Karena bila tidak, kesehatan para jagoan tercinta ini secara umum akan terpengaruh.
ADVERTISEMENT
Kita juga perlu tahu, kulit penis adalah rumah bagi komunitas bakteri yang beragam.
Dilansir Web MD, Lance Price, PhD, dan Cindy Liu, PhD, peneliti di Translational Genomics Research Institute, di Flagstaff, Arizona, AS, menjelaskan ada total 42 jenis bakteri unik yang menghuni kulit penis. Hal ini diketahui setelah mereka menggunakan tes genetik untuk mengidentifikasi bakteri yang ditemukan pada penis pria yang menjadi responden penelitian.
Ilustrasi bakteri jenis anaerob Foto: Shutterstock
"Kami melihat bahwa tubuh manusia pada dasarnya adalah sebuah ekosistem," kata Lance tentang penelitian mereka yang dilakukan di Uganda pada tahun 2015 silam.
Penelitian Lance dan Cindy juga menunjukkan bahwa jumlah bakteri pada penis sebelum dan setelah pria disunat berbeda. Mereka menemukan, ada lebih sedikit jenis bakteri pada penis pria yang sudah disunat.
Ilustrasi sunat anak laki-laki. Foto: Shutterstock
Banyak bakteri yang sebelumnya ada, tidak lagi atau menjadi jarang ditemukan pada pria setelah disunat. Bakteri-bakteri ini, merupakan jenis anaerob - artinya mereka tidak membutuhkan oksigen untuk tumbuh. Menurut Lance, ini karena lipatan dalam kulit penis seperti bagian dalam kelopak mata seseorang. "Bakteri anaerob tertentu tumbuh subur di lingkungan itu tetapi tidak pada kulit yang kering seperti kulit yang sudah disunat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengumpamakan hal ini dengan menebang hutan di mana kita jadi mendapat lebih banyak sinar matahari yang akan mengubah lingkungan secara drastis.
Ilustrasi Penelitian Foto: luvqs
Namun, Cindy mengatakan bahwa penelitian yang mereka lakukan ini masih perlu dilanjutkan. Mereka merasa perlu untuk melihat beberapa variasi dalam jenis bakteri yang ditemukan pada penis pria di bagian lain dunia.
"Saya pikir pasti ada variasi di antara pria Uganda sendiri," katanya.
Yang jelas, penelitian mereka dapat membantu menjelaskan mengapa sunat dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena HIV. Sebab, salah satu teori adalah bakteri anaerob dapat mendorong sistem kekebalan untuk merespon dengan cara yang membuat sel lebih rentan terhadap infeksi HIV.
Tidak hanya itu, penelitian ini juga membuat ingat untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan penis suami juga anak laki-laki kita kan, Moms?
ADVERTISEMENT