Ada Darah di Dalam ASI, Bahaya Enggak Ya?

27 Maret 2021 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PTR ASI Perah Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
PTR ASI Perah Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ibu menyusui umumnya sudah paham bahwa warna ASI memang bisa berubah-ubah. Kadang warnanya kuning, kebiruan, atau seputih susu. Namun, pernahkah Anda menemukan adanya darah di dalam ASI yang diperah?
ADVERTISEMENT
Ya Moms, jika Anda menemukan darah di dalam ASI, jangan dulu panik meski hal tersebut pasti akan membuat Anda khawatir. Darah dalam ASI biasanya ditandai dengan perubahan warna ASI menjadi merah muda atau coklat. Biasanya juga, ini bukanlah masalah medis yang serius.
Organisasi non-pemerintah nirlaba yang memberikan edukasi soal menyusui, La Leche League International, mengatakan bahwa ASI yang mengandung darah biasanya aman jika terminum bayi. Bahkan menurut Australian Breastfeeding Association, biasanya ASI yang mengandung darah tidak berbahaya bagi bayi dan si kecil tidak perlu disapih, Moms.
Namun jika si kecil memuntahkan ASI bernoda darah atau kotorannya berwarna gelap karena meminum banyak darah, segera hubungi dokter. Namun sebelum itu, akan lebih baik jika kita sudah mengetahui beberapa hal yang mungkin jadi penyebabnya berikut ini.
ADVERTISEMENT

5 Penyebab Ada Darah di Dalam ASI

Ilustrasi ASI Perah. Foto: thinkstock
1. Puting Pecah-pecah
Penyebab paling umum ada darah di dalam ASI perah adalah karena puting pecah-pecah. Very Well Family melansir, puting yang melepuh, eksim, luka, dan adanya goresan pada areola juga dapat menyebabkan ada darah di dalam ASI.
Jika puting Anda berdarah, bayi Anda akan mengonsumsinya ketika sedang menyusu. Anda juga mungkin akan memerhatikan ada darah masuk ke ASI saat dipompa. Tetapi begitu puting sembuh, seharusnya ASI tidak mengandung darah lagi.
2. Pembengkakan Pembuluh Darah
Darah dalam ASI juga bisa disebabkan oleh sindrom pipa berkarat, atau pembengkakan pembuluh darah. Kondisi tersebut terjadi akibat peningkatan aliran darah ke payudara sesaat setelah melahirkan.
Sehingga, ASI atau kolostrum pertama Anda mungkin akan berwarna seperti karat, oranye, atau merah muda. Tidak ada pengobatan khusus untuk pembengkakan vaskuler ini. Namun menurut Healthline, pendarahan ini biasanya hilang dalam seminggu setelah melahirkan, Moms.
Ilustrasi ASI perah. Foto: Shutter stock
3. Pompa ASI yang Kurang Tepat
ADVERTISEMENT
Biasanya penggunaan pompa payudara yang salah atau trauma pada payudara akan menyebabkan cedera pada pembuluh darah kecil atau kapiler di payudara. Hal itu bisa menyebabkan darah bocor ke saluran ASI.
Jadi, ketika Anda memijat payudara untuk mengeluarkan ASI, cobalah lebih bersikap lembut. Terkadang pompa ASI juga terlalu memberikan banyak tekanan pada puting yang tegang hingga menyebabkan lecet.
4. Papiloma Intraduktal Jinak
Terkadang, pendarahan juga disebabkan oleh tumor jinak kecil di lapisan saluran ASI. Pertumbuhan tumor ini bisa mengeluarkan darah saat ibu menyusui atau memerah ASI. Jika menyentuh payudara, mungkin Anda akan merasakan pertumbuhan tumor kecil di belakang atau di samping puting.
Mendeteksi benjolan memang menakutkan, tapi jika hanya memiliki satu papiloma intraduktal, tidak akan dikaitkan dengan risiko kanker payudara. Hanya saja risiko kanker payudara akan meningkat jika memiliki banyak papiloma.
Ilustrasi Mastitis. Foto: Shutter Stock
5. Mastitis
ADVERTISEMENT
Mastitis adalah infeksi payudara yang bisa menyebabkan keluarnya darah saat menyusui, Moms. Mengutip Mom Junction, banyak benjolan halus yang mengindikasikan mastitis stadium awal.
Selain itu, Anda juga akan mengalami pembengkakan dan nyeri pada payudara saat terkena mastitis. Kemudian, mastitis juga biasanya ditandai dengan payudara yang kemerahan, nyeri, dan juga demam. Sehingga bicaralah dengan dokter jika Anda mengalami salah satu gejala mastitis.