Alami Pendarahan saat Hamil, Kimberly Rider Setop Menyusui Anak Pertamanya

24 Oktober 2020 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kimberly Ryder dan anaknya. Foto: Instagram/@kimbrlyryder
zoom-in-whitePerbesar
Kimberly Ryder dan anaknya. Foto: Instagram/@kimbrlyryder
ADVERTISEMENT
Kimberly Ryder diketahui sedang hamil anak kedua. Ketika tahu bahwa dirinya hamil lagi, usia anak pertamanya, Rayden Starlight Akbar masih di bawah 6 bulan.
ADVERTISEMENT
Kemudian belum lama ini, perempuan berusia 27 tahun tersebut kembali berbagi pengalaman seputar kehamilan keduanya. Banyak orang yang bertanya tentang apakah dirinya masih menyusui si kecil atau tidak. Lantas, seperti apa kisahnya?
Kimberly Ryder dan anaknya. Foto: Instagram/@kimbrlyryder

Cerita Kimberly soal Setop Berikan ASI pada Bayinya

Dalam salah satu unggahan di akun Instagram pribadinya, istri Edward Akbar ini pun mengatakan bahwa dirinya sudah berhenti alias setop menyusui anak pertamanya di usia 6 bulan. Namun, hingga di usia tersebut, ia berhasil menyusui langsung tanpa bantuan susu formula, memperkenalkan MPASI dini pada si kecil, ataupun memompa ASI.
"Rayden pun sebagai anak laki-laki (dan bongsor) minumnya banyak bener... Tapi sedihnya mau masuk trimester kedua dan semuanya lancar-lancar aja sampai akhirnya aku pendarahan," tulis Kimberly Ryder dalam keterangannya itu.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Kimberly pun memutuskan untuk periksa ke dokter kandungan. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter mengatakan bahwa pendarahan tersebut akibat pemain film 'Winter in Tokyo' ini masih menyusui si kecil. Sehingga, pada saat ia menyusui bayinya secara langsung, munculah kontraksi yang akhirnya membuat dirinya mengalami pendarahan.
Kendati demikian, Kimberly yakin bahwa banyak ibu hamil yang masih menyusui dan keadaannya baik-baik saja. Sebab menurutnya, setiap orang memiliki pengalaman kehamilan yang berbeda-beda.
Kimberly Ryder dalam acara launching Love Beauty and Planet, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (17/7). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
"Semua tergantung masing-masing orang. Dan jangan pikirin kata-kata 'ASI-mu sudah enggak baik lagi buat bayimu karena sudah berubah gara-gara hamil'. Aku percaya ASI tetap lebih sehat daripada sufor mana pun. Dan banyak ibu-ibu 'tandem nursing' (menyusui dua anak beda usia). Google it. That said, tidak mengurangi kehebatan emak-emak yang memang tidak mengASIhi untuk alasan apa pun," tulisnya lagi.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian, Rayden pun akhirnya memulai MPASI dan diberikan susu formula oleh Kimberly. Sebagai seorang ibu, ia mengaku sedih bahkan sampai menangis karena diimbau untuk berhenti menyusui si kecil oleh dokter. Belum lagi, kondisinya semakin memburuk kala itu.
"Rayden ngerengek beberapa hari minta (ASI), udah gitu sakitnya 'mastitis' seminggu bengkak enggak boleh ASI atau pompa... Aku harus bedrest total (bener-bener enggak dibolehin @edward_akbar keluar tempat tidur dan gendong-gendong Rayden lagi karena udah 8kg+) tapi karena aku kadang masih nakal (suka beberes rumah) akhirnya aku pendarahan terus selama 3.5 minggu," ungkapnya.
Menghadapi kondisi seperti itu, Kimberly sangat bersyukur karena sang suami selalu siaga mengurusnya atau bahkan membantu urusan si kecil. Kini, Kimberly mengakui bahwa kondisi dirinya maupun bayi di dalam kandungans semakin baik dan sehat.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Thinkstock

Kata Dokter Terkait Ibu Hamil yang Masih Menyusui

Moms, apakah Anda sedang mengalami hal serupa seperti Kimberly Ryder? Jika ya, tak perlu cemas berlebihan terlebih dulu. Sebab, menurut dr. Caessar Pronocitro, SpA, MSc, Dokter Spesialis Anak, tubuh ibu hamil memang akan tetap memproduksi ASI. Itu artinya, Anda bisa masih menyusui si kecil. Namun, bukan berarti Anda tidak akan merasakan perubahan tubuh.
ADVERTISEMENT
"Perubahan hormonal selama kehamilan mungkin membuat beberapa kondisi seperti nyeri pada puting, mual, dan kontraksi rahim lebih terasa," kata dr. Caessar.
Perubahan inilah yang bisa membuat Anda merasa tidak nyaman untuk menyusui. Tak hanya Anda yang merasakan perubahan itu, melainkan juga si kecil yang menyusu. Rasa ASI bisa berubah saat Anda hamil. Kendati demikian, tak semua anak akan langsung menolak menyusu begitu rasa ASI berubah. Ada pula anak yang masih mau menyusu. Bila ini terjadi, Anda bisa tetap memberikan ASI.
Namun, dokter yang praktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Tangerang Selatan ini kembali mengatakan bahwa ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil disarankan untuk berhenti menyusui. Di antaranya seperti mengandung bayi kembar, punya riwayat persalinan prematur atau keguguran sebelumnya, mengalami pendarahan, dan nyeri rahim.
ADVERTISEMENT
Bila salah satunya terjadi, Anda mungkin akan disarankan oleh dokter untuk menyapih lebih awal, Moms. Sebaliknya, Anda tetap bisa menyusui alias tak perlu terburu-buru menyapih anak selama kehamilan Anda sehat. dr. Caessar pun menyarankan agar ibu hamil dapat melakukan konsultasi ke dokter kandungan terlebih dahulu jika hendak menjalaninya.
"Dibutuhkan pemeriksaan dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk menilai keamanan dari proses menyusui tersebut," tutupnya.