Alasan Anak Demam Tidak Perlu Minum Antibiotik

11 September 2020 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak yang sedang sakit. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak yang sedang sakit. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda mungkin cemas melihat anak demam. Bila sudah begini, rasanya ingin buru-buru membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, beberapa orang tua bahkan ada yang langsung meminta antibiotik untuk meredakan demam anak. Apakah Anda juga begitu?

Anak Demam Jangan Langsung Diberi Antibiotik

Ilustrasi anak sakit demam Foto: Shutterstock
Bila selama ini Anda sering meminta resep antibiotik untuk mengobati demam anak, mulai saat ini sebaiknya setop kebiasaan itu. Dokter Spesialis Anak, dr. Ade Indrisari, Sp.A., M.Kes menjelaskan jika demam sendiri disebabkan oleh dua hal: virus dan bakteri. Hanya saja pada bayi dan anak, biasanya dikarenakan virus.
Nah, antibiotik sendiri diberikan untuk melawan bakteri. Jadi, pemberian antibiotik pada anak yang sakit demam adalah tindakan sia-sia, Moms.
"Biasanya penyakit (yang disebabkan) virus adalah batuk, pilek, demam disertai ruam, diare, jadi jangan terburu-buru diberi antibiotik," jelas dr. Ade dalam channel YouTube resminya (Dokter Ade Indrisari).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan membutuhkan antibiotik seperti infeksi saluran kencing (ISK) atau radang tenggorokan karena bakteri streptokokus.

Efek Samping Penggunaan Antibiotik yang Tidak Tepat

Ilustrasi Anak Demam pada Malam Hari Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, penggunaan obat yang tidak pada tempatnya jelas memberikan efek samping. Menurut dr. Ade, bila anak terlalu sering diberikan antibiotik, hal itu justru bisa memicu resistensi terhadap antibiotik.
"Sehingga suatu saat tubuh benar-benar butuh antibiotik maka tubuh tidak merespon dengan baik sehingga memerlukan antibiotik yang lebih kuat," tambah dokter yang praktik di Klinik Amanah dan RS JIH, Yogyakarta ini.
Selain itu, anak juga bisa terkena diare, Moms. Ini karena antibiotik bertugas untuk membunuh bakteri, sementara di dalam usus terdapat bakteri baik. Alhasil bakteri baik tersebut mati dan anak jadi lebih mudah terkena diare.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, saat anak demam usahakan jangan panik. Sebenarnya demam merupakan respons untuk melindungi tubuh dari infeksi. Bila demam anak belum melewati waktu 3x24 jam, Anda bisa memberikan si kecil lebih banyak cairan dan obat penurun panas. dr. Ade menegaskan, penggunaan obat penurun panas tersebut bukan untuk menyembuhkan, namun untuk mengurangi gejalanya saja.
"Agar anak tetap pada kondisi stabil, bisa lebih nyaman, bisa tidur, bisa makan dan daya tahan tubuhnya meningkat sehingga sistem imunnya membaik," tutupnya.