news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Alasan Ibu Hamil Perlu Membatasi Konsumsi Junk Food

1 September 2021 8:14 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil makan junk food. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil makan junk food. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ngidam menjadi salah satu bentuk perubahan hormon yang wajar terjadi selama kehamilan. Hal ini biasanya membuat ibu hamil terus menginginkan berbagai makanan untuk dikonsumsi, termasuk junk food.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, junk food merujuk pada makanan olahan dengan tambahan aneka perasa agar cita rasanya semakin menggugah. Tak jarang pula junk food, disajikan dengan tampilan dan warna yang menarik sehingga membuat banyak orang penasaran untuk mencicipinya.
Namun di balik tampilannya yang menarik, tingginya penambah rasa membuat junk food minim kandungan gizi, sehingga kurang baik dikonsumsi setiap hari. Hal ini juga yang melahirkan istilah junk food atau makanan sampah karena minimnya kandungan gizi. Misalnya saja, snack olahan seperti keripik, permen, hingga kue-kue kemasan tinggi gula, garam, atau bahan pengawet.
Karena sedang ngidam, suami pun biasanya akan selalu menuruti kemauan ibu hamil dengan alasan menuruti kemauan bayi.
Padahal, tak semua ngidam atau keinginan ibu hamil harus dituruti. Terlebih junk food merupakan makanan yang masuk dalam kategori tidak sehat, sehingga perlu dibatasi konsumsinya selama kehamilan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Mom Junction, ada beberapa alasan mengapa ibu perlu membatasi konsumsi junk food selama kehamilan.

7 Alasan Ibu Perlu Membatasi Konsumsi Junk Food Selama Kehamilan

1. Berat badan ibu meningkat
Ibu Hamil Cek Berat Badan Foto: Shutterstock
Terlalu banyak makan junk food selama kehamilan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan. Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologist, hal ini dapat meningkatkan risiko ibu dan bayi mengalami komplikasi termasuk preeklamsia, melahirkan bayi besar, persalinan prematur, diabetes gestasional, sleep apnea, peningkatan risiko cacat lahir, keguguran, dan lahir mati.
2. Kebiasaan makan bisa menurun pada anak
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Endocrinology pada tahun 2017 menjelaskan bahwa, pola makan ibu dapat memengaruhi preferensi makanan bayinya. Oleh karenanya, kebiasaan ibu yang kerap mengonsumsi junk food selama kehamilan juga bisa diikuti bayinya di masa depan.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan risiko alergi
Kandungan gula yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan alergi dan asma. Hal ini sesuai dengan penelitian yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal, anak-anak dari ibu yang sering mengonsumsi gula tambahan dalam bentuk sukrosa, sirup jagung fruktosa tinggi, jus buah atau madu dalam makanannya selama kehamilan, memiliki peningkatan risiko alergi dan asma antara usia 7 dan 9 tahun.
4. Berat lahir bayi rendah
Ilustrasi ibu hamil lakukan pemeriksaan USG. Foto: Kwangmoozaa/Shutter Stock
Makanan yang digoreng akan menghasilkan akrilamida. Ini merupakan bahan kimia yang dapat terbentuk saat makanan digoreng pada suhu yang sangat tinggi, seperti kentang goreng, keripik kentang dan makanan lain yang termasuk junk food. Penelitian yang diterbitkan oleh Environmental Health Perspectives menemukan bahwa tingkat akrilamida yang lebih tinggi dapat menyebabkan lingkar kepala lebih kecil dan berat badan lahir rendah pada bayi.
ADVERTISEMENT
5. Meningkatkan risiko diabetes
Menurut jurnal berjudul Fast Food Consumption and Gestational Diabetes Incidence in the SUN Project yang terbit pada 2014 di Plos One, junk food sering kali mengandung tinggi gula dan kalori. Hal ini jelas dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional pada ibu hamil.
6. Junk food tidak bergizi
Junk food termasuk makanan yang banyak mengandung gula, garam, lemak, dan kolesterol yang tinggi. Perlu diketahui bahwa makanan jenis ini tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan selama kehamilan. Kandungan tersebut tidak memiliki nilai gizi yang baik untuk kehamilan.
7. Menyebabkan masalah pencernaan
Masalah pencernaan ibu hamil. Foto: Shutterstock
Asupan makanan yang digoreng secara berlebihan dapat mengganggu kondisi perut ibu hamil. Ini dapat menyebabkan gas, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya. Selain itu, banyak junk food dengan sedikit kandungan serat, sehingga dapat menyebabkan masalah sembelit.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hutri Dirga Harmonis