Alasan Kenapa Anak Suka Bertingkah dan Bikin Ibu Pusing

13 September 2021 16:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alasan Kenapa Anak Suka Bertingkah Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Alasan Kenapa Anak Suka Bertingkah Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak yang 'manis', menurut dan mau menjaga sikap. Umumnya ini jadi harapan semua orang tua. Sayangnya, yang terjadi belum tentu seperti itu. Bukan karena sifat atau karakter anak, lho. Tapi memang ada kalanya anak tiba-tiba bertingkah berlebihan.
ADVERTISEMENT
Aduh, bikin pusing!
Tapi sabar dulu, Moms. Menurut American Psychological Association, bertingkah berlebihan merupakan ekspresi perilaku ekstrem dari luapan emosi yang terpendam. Ini mungkin menjadi cara anak untuk mengomunikasikan emosinya, namun dengan cara yang salah.
Lantas, apa sebenarnya penyebab anak bertingkah berlebihan? Very Well Family melansir, 4 hal ini bisa jadi alasannya:

4 Alasan Mengapa Anak Kerap Bertingkah Berlebihan

1. Menghadapi situasi yang mengecewakan
Alasan Mengapa Anak Kerap Bertingkah dan Membuat Ibu Pusing. Foto: Shutter Stock
Beberapa anak bertindak karena mereka merespons dengan cara yang normal, terhadap situasi yang membuatnya kesal sampai pada titik di mana mereka sudah tidak dapat mengelola emosinya.
Misalnya, ketika anak berkelahi di sekolah karena terpancing oleh ejekan temannya. Terkadang, emosinya masih dibawa hingga si kecil pulang ke rumah dan melampiaskan pada orang tuanya.
ADVERTISEMENT
2. Menginginkan perhatian
Beberapa anak sengaja melakukan sesuatu untuk mendapatkan perhatian orang tuanya, termasuk melakukan perilaku negatif.
Dalam kasus ini, sebaiknya orang tua memberikan perhatian khusus untuk mengurangi perilaku buruk pada anak. Misalnya dengan mengajak anak bermain, mendampingi anak belajar, hingga menemani waktu tidurnya.
3. Mengatasi masalah sensorik
Alasan Mengapa Anak Kerap Bertingkah dan Membuat Ibu Pusing Foto: Shutterstock
Dalam beberapa kasus, anak-anak yang rewel mungkin karena masalah gangguan pemrosesan sensorik, yang mungkin tidak dikenali.
Misalnya, banyak anak dengan autisme atau dan beberapa diagnosis khusus, mungkin memiliki tantangan sensorik yang membuat pemandangan dan suara biasa menyakitkan secara fisik bagi mereka.
4. Ketidakmampuan belajar
Penyebab lain yang mungkin membuat anak frustrasi kemudian bertingkah adalah ketidakmampuan untuk belajar. Misalnya, seorang anak yang terdiagnosis disleksia tapi tidak diobati. Kondisi tersebut dapat membuat anak semakin tertinggal di sekolah.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, hal ini mungkin membuat anak merasa stres sehingga lebih sering melampiaskan kemarahan pada Anda.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis