Alasan Waktu Makan Anak Perlu Dikondisikan Secara Menyenangkan

5 Februari 2020 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi diberi makan.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi diberi makan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sejak kelahirannya, kini ia sudah bisa diberi makanan padat atau MPASI. Sebab, di usia ini, sistem pencernaan bayi dinilai sudah 'matang' atau lebih siap menerima makanan padat.
ADVERTISEMENT
dr. Fransisca Handy, SpA, mengatakan bahwa saat proses makan berjalan, sebenarnya si kecil tengah belajar banyak hal lho, Moms. Bukan hanya satu keterampilan saja yang ia pelajari, tapi ada banyak yang diperoleh ketika makan. Apa saja?
Mulai dari belajar mengunyah, menelan, mengenal tekstur, aneka rasa, aroma, hingga belajar cara makan.
bayi makan Foto: Shutterstock
Dan yang harus diperhatikan orang tua pula saat memberikan MPASI, terutama ketika 2 tahun pertamanya adalah memastikan potensi pertumbuhan dan perkembangannya tercapai.
Menurut dokter yang juga praktik di RS Siloam Lippo Village, Karawaci, Banten itu, jika pertumbuhannya berjalan dengan baik, maka perkembangan si kecil biasanya akan mengikuti seiring dengan stimulasi yang tentunya diberikan secara tepat.
Perlu diingat, Moms, tumbuh dan kembang anak adalah dua hal yang berbeda.
ADVERTISEMENT
"Jadi, anak harus tumbuh, berat badannya harus sesuai dengan kurva, tinggi badan harus sesuai kurva. Kalau untuk perkembangan, keterampilan makan tentu adalah berproses, melalui proses yang panjang dan tidak serta merta bisa dikuasai oleh si anak," kata dr. Fransisca dalam acara peluncuran produk baru Sugar Baby 'Healthy Silicone Feeding Set' yang dihelat di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (4/2).
dr Fransisca Handy, SpA di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2). Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan
Jika orang tua hanya fokus melatih kemandirian anak untuk makan, maka dikhawatirkan ada banyak hal yang tidak terpenuhi. Hal inilah yang membuat orang tua harus memastikan juga asupan gizinya terpenuhi dengan cukup.
Kekurangan asupan zat gizi membuat bayi dan balita berisiko mengalami kurang gizi ataupun stunting (pendek karena kurang asupan nutrisi).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ketika tengah memberikan anak makan, orang tua jangan lupa untuk tetap menerapkannya dengan hal yang menyenangkan. Jangan diburu-buru oleh waktu dan tidak ada distraksi apa pun. Di antaranya gangguan seperti dari televisi dan gadget, supaya anak sadar bahwa kala itu ia sedang makan dan prosesnya juga berjalan dengan lancar.
Apalagi pada bayi yang baru memulai MPASI di usia 6 bulan, jangan berharap lebih, Moms. Sebab, tiap anak berbeda. Ada anak yang bisa membuka mulutnya langsung ketika diberikan makan, ada pula anak yang menutup mulut, dan sebagainya.
Supaya anak mau makan dan proses makan berjalan dengan menyenangkan, orang tua pun harus memberikan contoh. Ya, jangan lupa kalau anak adalah peniru ulung.
Peluncuran produk terbaru Sugar Baby ‘Healthy Silicone Feeding Set’ di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2). Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan
dr. Fransisca pun memberikan beberapa tips pemberian makan pada anak yang mungkin bisa Anda terapkan pada si kecil:
ADVERTISEMENT
1. Kenalkan rasa lapar.
2. Berikan variasi makanan, campur makanan yang disukai dengan makanan yang perlu dipelajari untuk disukai.
3. Tidak mengganti dengan makanan atau minuman yang tidak sesuai.
4. Kreatif membuat menu dan cara penyajian.
5. Jadikan makan sebagai aktivitas menyenangkan penuh pengalaman.
6. Disiplin.
7. Beri contoh.
"Orang tua fungsinya harus kasih contoh makan makanan yang sehat di depan anak dengan lahap karena orang tua boleh dan perlu menawari anaknya untuk juga makan sehat," ujarnya.
anak makan Foto: Shutterstock