Alergi Sperma Bikin Wanita Sulit Hamil, Benar Enggak Ya?

31 Oktober 2020 18:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sperma kental Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sperma kental Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keberhasilan program hamil, sedikit banyak ditentukan dari kualitas sperma dari suami. Namun ternyata, beberapa wanita ada yang mengalami masalah kesehatan seperti alergi sperma. Alergi sperma atau human seminal plasma hypersensitivity adalah reaksi sistem imun terhadap protein yang ditemukan dalam sperma pria.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, wanita yang mengalami alergi terhadap sperma atau semen pria mengalami gejala alergi pada umumnya seperti mengalami gatal-gatal, sakit, bengkak, kemerahan di vagina dan sekitar kulit yang terkena sperma.
Pakar andrologi dan seksologi, Prof. DR. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS mengatakan alergi sperma memang ada kaitannya dengan kandungan protein di dalamnya.
"Alergi terhadap sperma terjadi karena alergi terhadap protein yang terkandung di dalam sperma. Penyebabnya karena sensitivitas berlebihan terhadap kandungan protein itu," kata dr. Wimpie saat dihubungi kumparanMOM, beberapa waktu lalu.
Lantas, apakah hal ini bisa mempengaruhi kesuksesan kehamilan?

Kata Dokter Soal Alergi Sperma dan Peluang untuk Hamil

Ilustrasi sperma. Foto: dok.shutterstock
Secara tidak langsung, kondisi ini memang bisa memengaruhi kesempatan Anda untuk hamil, Moms. Hal ini karena keluhan yang muncul akibat reaksi alergi bisa membuat hubungan seks tidak berjalan lancar, sehingga kesempatan hamil pun bisa sulit terjadi.
ADVERTISEMENT
"Karena alergi maka kehamilan bisa terganggu. Dan protein sperma berasal dari protein pada umumnya. Tetapi alergi terhadap sperma tidak berarti pasti alergi terhadap makanan yang mengandung protein," kata Guru Besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali ini.
Sebenarnya, wanita yang mengalami alergi sperma masih bisa berpeluang untuk hamil dengan mencoba beberapa cara. Dokter Wimpie mengatakan, untuk awalnya, suami bisa menggunakan kondom saat berhubungan intim selama beberapa bulan. Hal itu dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi pada wanita.
"Setelah (menggunakan kondom) itu, diharapkan terjadi perubahan reaksi terhadap sperma, sehingga tidak lagi alergi," kata dr. Wimpie.

Program Bayi Tabung

Ilustrasi program bayi tabung Foto: Thinkstock
Bila hal tersebut masih belum membuahkan hasil, dilansir Healthline, dalam kasus yang ringan, suami Anda mungkin bisa berkonsultasi dengan dokter untuk pemberian obat untuk mengurangi gejala yang Anda alami.
ADVERTISEMENT
Jika masih belum bisa juga, salah satu jalan keluar yang bisa diambil untuk memiliki anak adalah melakukan in vitro fertilization (IVF) atau program bayi tabung atau inseminasi intrauterin (IUI). Pada terapi ini, sperma suami akan 'dicuci' sehingga bebas dari protein pemicu reaksi alergi sebelum disuntikkan ke dalam rahim Anda.
Dengan metode ini, diharapkan bisa membantu mencegah terjadinya alergi berlanjut. Umumnya, wanita yang alergi sperma dan memutuskan untuk melakukan IVF memiliki peluang 20-35 persen untuk hamil. Sementara IUI, memiliki peluang sekitar 5-15 persen, Moms.