Anak Belajar Puasa, Bagaimana agar Daya Tahan Tubuhnya Terjaga? Ini Kata Dokter
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anda juga tidak perlu takut untuk mengenalkan puasa pada anak sejak dini. Menurut para ahli, puasa juga punya manfaat untuk kesehatan tubuh anak. Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A, menjelaskan bahwa belajar puasa baik untuk anak.
"Scientific research membuktikan kalau puasa itu ternyata meningkatkan daya tahan tubuh, termasuk pada anak. Tapi tentu jamnya beda. Harus dilihat sesuai usianya. Mana puasa yang sekiranya berlebihan untuk anak, mana yang tidak," jelas dr. Ariani kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Meski puasa baik untuk kesehatan tubuh dan memiliki banyak manfaat untuk anak, Anda juga harus tetap menjaga daya tahan tubuh si kecil dengan beberapa cara berikut ini.
Kata Dokter soal Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak ketika Puasa
Menurut dr. Ariani, salah satu cara menjaga daya tahan tubuh anak ketika puasa yakni dengan memastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi. Seperti memenuhi asupan kalori dan cairannya yang sangat penting ketika menjalankan puasa.
ADVERTISEMENT
"Asupan kalori dan cairan sehari tidak boleh dikorting. Makanan yang tidak mudah diubah jadi glukosa itu kita letakkan pas sahur. Kemudian pada saat berbuka, kita berikan yang manis, sehingga saat makan atau minum anak kembali gula darahnya," papar dr. Ariani.
Dehidrasi selama Ramadhan juga merupakan faktor yang perlu Anda perhatikan ketika anak berpuasa agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga. Sehingga anak harus terhidrasi dengan baik ketika sahur. Anda juga harus memerhatikan aktivitas anak di siang hari supaya tidak sampai kehausan.
Jadi, pastikan si kecil tetap buang air kecil dengan baik, jangan sampai terlalu sedikit atau malah tidak sama sekali. Jika anak merasa lunglai kemudian pingsan karena dehidrasi, puasa harus dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari hal tersebut, menurut dr. Waleed Abd EL-Hamid Hassan, Dokter Anak dengan Spesialisasi Nutrisi di Abu El-Rish Children & Hospitals, Kairo, Mesir, anak dianjurkan untuk minum rata-rata delapan gelas air antara buka puasa dan sahur.
“Meskipun anak tidak boleh minum berlebihan saat buka puasa. Lebih baik minum satu hingga dua cangkir setiap dua hingga tiga jam. Cairan baik lainnya untuk tubuh adalah jus tanpa pemanis, susu, dan sup, tetapi batasi hanya satu cangkir per hari, karena bisa memberikan kalori ekstra. Tidak baik untuk anak yang kelebihan berat badan,” jelasnya seperti dikutip dari Cairo West Publications.
Tak hanya memenuhi kebutuhan nutrisinya saja, menurut dr. Ariani, anak juga perlu mendapat perlindungan eksternal untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
ADVERTISEMENT
"Ada faktor lain agar anak terlindung dari kuman, yaitu jaga kebersihan. Kalau daya tahan tubuhnya sedang menurun, jangan dekat-dekat sama orang sakit dan jangan lupa untuk selalu cuci tangan," katanya.