Anak Bungsu Sering Jahil dengan Kakaknya? Begini Cara Menghadapinya, Moms

6 Februari 2021 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bungsu dan kakaknya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bungsu dan kakaknya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pertengkaran anak, antara kakak dan adik merupakan sesuatu hal yang sebenarnya wajar terjadi dalam keluarga. Misalnya saja, ketika mereka berebut mainan yang sama atau karena berbeda pendapat.
ADVERTISEMENT
Ya, ada kakak yang tidak mau mengalah pada adiknya, dan tak jarang juga si adik justru lebih sering menjahili kakaknya. Bahkan sampai menangis lho, Moms. Bila melihat kondisi seperti ini, rasanya mungkin ingin memarahi si adik dan membela kakaknya. Apalagi jika si kecil terlihat jelas sampai menyakiti si kakak.
Meski begitu, jangan buru-buru mengambil keputusan untuk membela anak Anda yang lebih tua ya, Moms. Sebab hal tersebut bisa berpengaruh juga pada psikologis sang adik. Lantas, harus bagaimana? Young Parents melansir, jika Anda dihadapkan pada situasi seperti ini, ada 4 cara yang bisa Anda lakukan sebagai orang tua.

4 Cara Mengatasi Anak Bungsu yang Suka Menjahili Kakaknya

1. Jangan Dibiarkan

Ilustrasi kakak adik. Foto: Shutterstock
Anda mungkin berpikir ketika melihat sang adik sudah lebih tinggi, lebih besar, dan lebih mampu melakukan sesuatu, lalu mendorong kakaknya dari kursi adalah sesuatu hal yang wajar. Moms, tidak begitu, ya!
ADVERTISEMENT
Jika Anda merasa hal tersebut merupakan pertengkaran biasa, Anda salah. Sebab bila Anda mengabaikan perilaku kurang baik si kecil, ia akan terus melanjutkannya, karena mengira Anda menyetujui perilaku tersebut. Jadi segera hentikan.

2. Tanpa Toleransi

Walaupun adik umurnya lebih muda, tetap saja jika ia sampai menindas saudaranya sendiri seperti memukul, menjambak, mencubit, dan menggigit, itu adalah kekerasan fisik dan harus segera dihentikan. Anak bungsu Anda harus memahami bahwa memukul saudaranya tidak selalu bisa diterima.
Bicarakan dengan nada yang tegas dan hindari menegur di depan kakaknya. Sebab, hal tersebut bisa memicu kesenjangan dan menimbulkan persepsi bahwa Anda lebih sayang kakak daripada dirinya.

3. Ajarkan Kerja Sama

Ilustrasi kakak adik. Foto: Shutterstock
Sebagai orang tua, Anda berkewajiban untuk mendorong kerja sama antar saudara bukan persaingan. Mintalah kedua anak Anda untuk bermain bersama atau menonton video bersama. Jangan lupa, pujilah keduanya dengan pujian yang sama sehingga si adik tidak merasa dia terabaikan oleh Anda, begitu pula sebaliknya.
ADVERTISEMENT

4. Menjelaskan dengan Bahasa yang Mudah Dimengerti Anak

Beri tahu anak bungsu Anda alasan dia tidak boleh memukul, menggoda, atau dengan sengaja membuat kakaknya marah. Jelaskan bahwa hal tersebut akan membuat kakaknya merasa sendiri dan kakaknya ingin si adik menyayanginya seperti kakaknya menyayangi si kecil. Tegaskan juga bila suatu hari nanti ada yang melakukan hal ini padanya, tentu ia juga tidak akan senang dan merasa sedih, Moms.

Hindari Membedakan Anak

Namun ingat, jangan sampai Anda membedakan atau memihak salah satu anak ketika bertengkar. Bila Anda menyalahkan salah satu di antaranya, hal itu tentu tidak akan adil untuknya, Moms.
Jadi, yang bisa dilakukan oleh Anda adalah menyelidiki siapa yang memulai perkelahian dan kemudian cari tahu penyebabnya. Cobalah untuk sebisa mungkin bersikap adil dengan tidak memihak siapapun, tujuannya untuk menghapus label 'menang' dan 'kalah'.
ADVERTISEMENT