news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anak Pilek, Perlukah Diberi Antibiotik?

16 November 2019 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sakit.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sakit. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Berbagai gangguan kesehatan seperti diare tanpa darah, batuk, pilek, hingga radang tenggorokan kerap menimpa anak. Meski umum terjadi, tetap saja bisa bikin Anda panik.
ADVERTISEMENT
Tak jarang ada orang tua yang langsung memberi si kecil antibiotik tanpa resep dokter. Atau bila membawanya ke dokter pun, mereka meminta untuk diberikan resep antibiotik.
Namun sebenarnya, apakah penggunaan antibiotik memang dapat mengobati pilek? Mengingat tak semua penyakit butuh dan bisa disembuhkan dengan antibiotik.
Anak minum obat. Foto: Shutterstock
dr Purnamawati, SpA(K), MMPaed, mengatakan, pilek, batuk, diare tanpa darah, hingga muntah tidak membutuhkan antibiotik, Moms. Gangguan kesehatan tersebut terjadi akibat infeksi virus dan antiobiotik tidak efektif dalam melawan infeksi virus.
Adapun bila diakibatkan karena infeksi virus, sebenarnya bisa sembuh sendiri tanpa perlu pengobatan.
“Ingus (berwarna) hijau tandanya mau sembuh,” ujar dr Purnamawati saat memaparkan materinya dalam seminar media Cegah Bencana Kemanusiaan Akibat Resistensi Antibiotik di GO WORK, FX Sudirman, Jakarta pada Kamis (14/10).
ADVERTISEMENT
Penyebab warna lendir berubah menandakan kekebalan tubuh sedang bekerja dengan baik. Pun sama untuk sakit tenggorokan yang tidak membutuh antibiotik. Menurut dr Purnawati banyak orang tua yang menyimpulkan saat anaknya sakit tenggorokan maka tenggorokannya berwarna merah ketika dicek.
Ilustrasi anak pilek. Foto: Shutterstock
“Tenggorokan merah itu respon tubuh karena pembuluh darah melebar membawa sel darah putih dan membawa fagosit supaya virusnya bisa dihancurkan. (Lalu) kenapa (pembuluh darah) melebar dan membengkak? Karena harus membawa antibodi,” jelasnya.
Lebih lanjut, apabila penggunaan antibiotik tidak tepat atau kurang bijaksana dalam penggunaanya maka justru memperparah keadaan. Tak hanya itu, penggunaan antibiotik yang berulang dapat meningkatkan potensi resistensi biotik, Moms!
Berikut tips untuk mencegah resistensi antibiotik pada anak dan keluarga di rumah:
ADVERTISEMENT
- Jangan minum antibiotik untuk mengobati infeksi virus seperti batuk, pilek dan diare tanpa darah.
- Jangan memaksa dokter untuk meresepkan antibiotik.
- Bila diberi antibiotik oleh dokter, minum sesuai diagnosis dengan dosis yang tepat dan habiskan.
Ilustrasi obat-obatan dan vitamin. Foto: Shutter Stock
- Jangan pernah menggunakan resep antibiotik orang lain.
- Jangan membeli antibiotik tanpa resep dokter.
- Jangan menyimpan antibiotik untuk berjaga-jaga bila suatu saat anak atau anggota keluarga di rumah jatuh sakit.
- Lakukan imunisasi sesuai jadwal untuk mencegah penyakit infeksi bakteri.
- Cara mencegah infeksi adalah dengan membiasakan diri utuk mencuci tangan menggunakan sabun, cuci bahan makanan mentah dengan air mengalir, masak daging hingga matang serta jaga kebersihan lingkungan sekitar.