Anak Sering Pakai Headphone, Aman Enggak Ya?

7 November 2023 20:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak dengan headphone Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Anak dengan headphone Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moms, kemajuan teknologi membuat anak-anak semakin akrab dengan gawai sejak dini. Interaksi mereka dengan gawai ini pun mendekatkan mereka dengan dengan berbagai hal, salah satunya penggunaan headphone.
ADVERTISEMENT
Sekolah daring, bermain game, hingga menonton video di media sosial menjadi aktivitas yang normal bagi anak-anak saat ini. Mereka sering kali menggunakan headphone di telinga demi mendapatkan suara yang lebih jelas.
Kebiasaan ini membuat orang tua bertanya-tanya, apakah headphone bisa merusak pendengaran si kecil?
Pertanyaan ini dijawab oleh Pakar Suara dari Hearing Life di Scarborough, Ontario, Kanada, Boris Chang.
“Headphone tidak secara spesifik lebih berbahaya dibandingkan sumber kebisingan lainnya. Namun, alat tersebut dapat menjadi sumber paparan kebisingan yang berbahaya jika digunakan secara tidak benar,” kata Boris dikutip Todays Parent.
Sementara itu, direktur sekaligus profesor di Pusat Audiologi Nasional di Western University, Kanada, Susan Scollie, mengungkap gangguan pendengaran akibat kebisingan bersifat akumulatif. Artinya, kata Susan, jika anak sering terkena suara keras dalam jangka waktu lama, mereka berisiko mengalami kerusakan permanen.
ADVERTISEMENT
“Bahayanya adalah mendengarkan sesuatu yang sangat keras dalam waktu lama. Anda perlu membatasi volume dan durasinya,” tegas Susan.
Ya, Moms, paparan suara pada tingkat 85 desibel (dB) selama delapan jam yang setara dengan kebisingan di restoran atau lalu lintas padat dan dianggap berbahaya. Jadi, pendengaran anak akan berisiko rusak jika si kecil mendengarkan film, musik atau video game, dengan suara 85 dB atau lebih tinggi dalam jangka waktu lama.
Para pakar mengatakan, volume adalah faktor kunci. Tingkat suara 70 dB atau sama dengan dengungan yang Anda dengar saat mengendarai mobil di jalan raya atau lebih rendah dapat didengarkan dengan bebas tanpa risiko apa pun.
Sementara, suara di atas 100 dB dapat menyebabkan kerusakan permanen dalam beberapa menit. Kemudian volume di atas 125 dB atau suara setara dengan konser atau balapan mobil tanpa pelindung telinga berpotensi merusak pendengaran anak dalam hitungan detik.
ADVERTISEMENT
Anak-anak di bawah usia 5 tahun memiliki saluran telinga yang lebih pendek dibandingkan anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa. Hal itu membuat volume suara yang didengar telinga anak kecil sebenarnya akan lebih keras jika dibandingkan dengan suara yang didengar oleh anak yang lebih besar.
Anak dengan headphone Foto: Shutter Stock

Tips Bagi Orang Tua untuk Cegah Kerusakan Pendengaran Anak

Orang tua mempunyai beberapa pilihan untuk membantu menghindari kerusakan pendengaran pada anak. Kuncinya adalah membatasi volume dan durasi anak-anak menghabiskan waktu menggunakan headphone.
Banyak perangkat memiliki pengaturan yang memungkinkan Anda mengontrol output volume maksimum. Anda juga dapat membeli headphone pembatas volume yang membatasi keluaran suara hingga ke telinga anak-anak.
Saat bepergian dengan pesawat terbang atau menghabiskan waktu di ruang bising, membuat anak cenderung menaikkan volume headphone. Anda dapat mencari earbud dengan posisi dalam yang pas di telinga anak-anak.
ADVERTISEMENT
Atau sebagai alternatif, pilih headphone yang bersifat 'peredam bising'. Artinya headphone ini memblokir suara eksternal saat digunakan sehingga pengguna dapat menurunkan volume pada perangkatnya dan tetap dapat mendengar jelas.
Anak-anak juga harus memberikan waktu pada gendang telinganya untuk beristirahat. Pakar merekomendasikan rasio dua banding satu, yakni jika Anda memakai headphone selama dua jam, luangkan waktu satu jam untuk mengistirahatkan telinga.