Andien dan Keluarga Tidur dengan Mulut Diplester, Bahaya Enggak Ya?

12 Juli 2019 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andien dan keluarga tidur dengan mulut diplester. Foto: Instagram @andienaisyah
zoom-in-whitePerbesar
Andien dan keluarga tidur dengan mulut diplester. Foto: Instagram @andienaisyah
ADVERTISEMENT
Gaya hidup serta pola pengasuhan yang diterapkan penyanyi Andien Aisyah tak jarang memancing perhatian netizen. Baru-baru ini misalnya, lewat fitur Instagram Story, Andien menceritakan bahwa ia bersama suaminya, Irfan Wahyudi (Ippe), dan anaknya Anaku Aksara Biru (Kawa), sedang mempraktikkan teknik menutup mulut dengan plester saat tidur.
ADVERTISEMENT
Andien mengungkapkan kalau ia dan keluarga sudah lama mempraktikkan teknik tersebut. Caranya cukup unik, yakni dengan menempel plester micropore (yang biasanya digunakan untuk operasi) pada bibirnya sebelum tidur.
"Sudah selama beberapa bulan terakhir kita kalau tidur diplester," tulis Andien melalui Instagramnya, Sabtu (6/7).
Tidur plester ala Andien Aisyah. Foto: Instagram @andienaisyah
Andien menjelaskan teknik menutup mulut dengan plester saat tidur itu dilakukan untuk melatih Buteyko Breathing. Buteyko Breathing merupakan teknik pernapasan yang dilakukan untuk mengoptimalkan oksigen di dalam tubuh.
Andien sendiri mengaku mendapatkan paparan soal Buteyko Breathing dari workshop Gobind Vasdev, penulis sekaligus trauma healer.
"Aku sempat dengar dari salah satu guruku mengenai tidur, lebih enak mulutnya diplester, tapi tidak menanggapi secara serius," kenang Andien.
Tidur plester ala Andien Aisyah Foto: Instagram @andienaisyah
Lalu, ia menanyakan langsung kepada Gobind perihal teknik pernapasan tersebut di workshop Buteyko pada awal 2019.
ADVERTISEMENT
"Mas Gobind mengutarakan bahwa kita selama ini ada sekitar 200 penyakit kronis yang disebabkan kesalahan cara kita bernapas," tambah Andien.
Setelah beberapa bulan melakukan teknik pernapasan ini, Andien mengaku banyak sekali manfaat yang ia rasakan. Salah satunya adalah mendapatkan tidur yang berkualitas. Ia juga merasa badannya lebih segar saat bangun. Termasuk hilangnya bau mulut setelah bangun tidur.
"Dulu kalau malam suka batuk karena tenggorokan kering, sekarang enggak pernah lagi," tulis Andien.
Tidur plester ala Andien Aisyah. Foto: Instagram @andienaisyah
Lalu, bagaimana kata ahli terkait teknik menutup mulut dengan plester saat tidur? Benarkah punya banyak manfaat seperti yang dikatakan Andien?
Nah Moms, Konsultan Laring Faring Departemen THT-KL FKUI RS. Cipto Mangunkusumo, Dr.dr. Fauziah Fardizza. SpTHT-KL (K) mencoba memberikan jawabannya untuk Anda.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tanggapan Anda terkait tidur dengan mulut diplester seperti Andien?
Ada orang, harusnya bernapas lewat hidung. Supaya proses (penyaringan) yang baik tadi terjadi. Orang yang mencoba plester mulut lewat hidung emang tujuannya napas lewat hidung.
Tapi, secara alamiah kalau hidung tersumbat, otomatis bernapas lewat mulut. itu sudah alami. Jadi kalau ada sumbatan (jalan napas atas) terus mulutnya diplester ya tidak bisa. Jadi yang bisa diplester mulutnya kasus per kasus.
Dalam Instagram storiesnya, Andien menyebut tidur dengan mulut diplester bagian dari melatih Buteyko Breathing, tanggapan Anda?
Buteyko (Breathing) itu bagusnya untuk orang asma karena masalahnya di paru-paru. Supaya udara yang masuk itu baik, sudah bersih tersaring, suhunya 37 derajat celcius.
ADVERTISEMENT
Di paru-paru itu ada saluran trakea, di bagian cabangnya bernama karina. Di percabangan ini ada proses Isothermic Saturation Boundaries (ISB)- supaya suhu dan batasan udara jadi baik. Orang asma bagusnya lewat hidung supaya ISB terjadi. Tidak banyak lendir di paru-paru.
Tidur plester ala Andien Aisyah. Foto: Instagram @andienaisyah
Orang dengan kondisi apa saja yang tidak disarankan diplester mulutnya saat tidur?
Tidak bisa semua kasus diplester. Kalau diplester, ya tidak bisa napas. Kalau pileg ya tidak bisa napas kalau diplester. Orang yang ngorok pelan (Sleep Disorder Breathing) mendengkur tidak sampai jalan tertutup, kalau sampai tertutup itu namanya Sleep Apnea, Sleep Apnea ditutup (diplester) ya tidak bisa napas.
Lalu siapa lagi?
Anak-anak dengan kelainan struktur muka atau beda tulang ya tidak bisa. Orang tua yang tidak mengorok lidahnya ke belakang ya tidak bisa diplester.
ADVERTISEMENT
Dr. Fauzian menegaskan kalau teknik pernapasan seperti yang dilakukan Andien dan keluarga tidak boleh dilakukan sembarangan. Sebab, seseorang dengan penyakit tertentu tidak boleh menutup mulutnya dengan plester saat tidur.
Oleh karenanya, Dr. Fauziah menyarankan agar berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli sebelum mempraktikkan teknik pernapasan seperti yang Andien lakukan.