Apa Itu Co-Parenting yang Dijalani Raisa dan Hamish Daud untuk Putrinya?

28 Oktober 2025 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Apa Itu Co-Parenting yang Dijalani Raisa dan Hamish Daud untuk Putrinya?
Pasangan Raisa dan Hamish Daud memutuskan untuk bercerai. Kini, mereka sepakat menjalani co-parenting untuk putri mereka, Zalina Raine Wyllie.
kumparanMOM
Raisa dan anaknya. Foto: Instagram/@raisa6690
zoom-in-whitePerbesar
Raisa dan anaknya. Foto: Instagram/@raisa6690
ADVERTISEMENT
Kabar perceraian pasangan Raisa dan Hamish Daud mengejutkan publik. Beberapa hari setelah mengumumkan rencana perpisahannya, pasangan yang menikah pada 2017 silam itu membuat sebuah unggahan yang berisikan permintaan dukungan, termasuk untuk diberikan ruang privasi.
ADVERTISEMENT
Pesan tersebut diunggah akun Instagram Raisa @raisa6690 yang di-collab dengan akun @hamishdw. Namun, per Selasa (28/10) pagi, unggahan tersebut telah dihapus oleh kedua akun tersebut.
Dalam unggahan tersebut, Raisa mengungkapkan perpisahan mereka telah diputuskan bersama, dan sudah dipikirkan sejak lama.
"Sepanjang prosesnya, kami tetap saling menjaga dan berusaha memahami kebutuhan satu sama lain dengan sebaik-baiknya. Kami berharap agar masing-masing dari kami dapat menemukan kedamaian dan bisa terus bertumbuh: sebagai individu, sebagai orang tua bagi Zalina, dan sebagai pekerja profesional di bidang kami masing-masing," tulis Raisa.
Namun, yang ingin diyakinkan Raisa adalah hubungan ia dan Hamish akan selalu berjalan baik, meski mereka tidak lagi bersama. Dan yang tidak akan berubah adalah cinta mereka kepada putri semata wayangnya, Zalina Raine Wyllie.
ADVERTISEMENT
"Sudah menjadi tugas seumur hidup kami untuk menjaga dan merawat putri kami, dengan terus hadir bersama sebagai co-parents untuk memastikan dia bisa tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang," tulisnya lagi.

Mengenal Co-Parenting yang Dijalani Raisa dan Hamish Daud

Ilustrasi anak memeluk ibu dan ayah. Foto: Tom Wang/Shutterstock
Ketika pasangan telah memiliki anak lalu bercerai, pengasuhan bersama (co-parenting) menjadi pilar penting bagi perkembangan anak yang sehat. Tidak hanya sekadar berbagi tugas, co-parenting yang efektif adalah ketika dua pengasuh (dalam hal ini kedua orang tua) bekerja sebagai tim: berkomunikasi, menyepakati aturan, dan mendukung satu sama lain. Sehingga anak mendapat lingkungan yang stabil, konsisten, dan mendukung.
Dalam studi yang dipublikasikan di PubMed (2025), dampak co-parenting dalam keluarga dengan kakek/nenek sebagai pengasuh tambahan juga akan memberikan hubungan yang lebih positif. Misalnya, memiliki keterampilan sosial dan kontrol diri yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, co-parenting yang negatif atau banyak konflik dapat berpengaruh pada masalah perilaku anak. Dan juga bagi orang tua, konflik tinggi bisa memicu kelelahan, konflik rumah tangga, dan secara tidak langsung memengaruhi anak.
Dikutip dari Very Well Mind, ada beberapa model co-parenting yang diterapkan, antara lain:
Ilustrasi kecerdasan anak diwariskan oleh ayah atau ibu? Foto: Q88/Shutterstock
Bagaimana untuk membuat co-parenting lebih berhasil diterapkan? Anda dan pasangan bisa menerapkan beberapa strategi berikut ini:
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, co-parenting bukan soal siapa yang lebih benar dalam mengasuh anak. Tetapi, bagaimana dua orang, dalam hal ini kedua orang tua, bisa bekerja sama demi satu tujuan sama: Tumbuh kembang anak yang lebih sehat dan bahagia.
ADVERTISEMENT