news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa Saja Manfaat Menyusui untuk Ibu?

30 Maret 2021 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa Saja Manfaat Menyusui Untuk Ibu? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Apa Saja Manfaat Menyusui Untuk Ibu? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Kandungan ASI paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan bayi pun dapat memperoleh banyak sekali manfaat dari proses menyusui.
ADVERTISEMENT
Misalnya saat menyusu, bayi bisa sambil memain-mainkan puting Anda. Ini baik, karena menstimulasi motorik kasarnya. Selain itu ada kontak kulit dan mata di antara Ibu dan bayi yang bisa menjaga suhu tubuh bayi, melatih penglihatannya, hingga memperkuat bonding.
Namun tidak hanya bayi, lho! Proses menyusui juga memberi banyak manfaat untuk ibu. Apa saja?

Manfaat Menyusui untuk Ibu

Manfaat Menyusui untuk Ibu Foto: Getty Images
1. Memulihkan Tubuh Sehabis Melahirkan
Menyusui melepaskan hormon bernama oksitosin. Hormon ini membantu dalam penyembuhan tubuh dan luka yang timbul selama persalinan. Hormon ini juga membantu rahim untuk kembali ke ukuran semula.
2. Mencegah Ibu Alami Baby Blues hingga Depresi Postpartum
Baby blues dapat dicegah dengan menyusui. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menyusui membantu ikatan ibu dengan bayi lebih baik. Ini lah kenapa, menyusui dapat membantu mencegah ibu mengalami baby blues bahkan depresi postpartum yang umum terjadi pada wanita setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Hal ini menurut konselor laktasi, Farahdiba Tenrilemba, dalam antologi buku Breast Friend Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), ternyata, proses menyusui dan ASI yang diberikan ibu dapat memunculkan hormon endorfin, yaitu hormon yang memicu rasa bahagia.
Sementara ASI yang diberikan pada bayi juga melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin sendiri dapat menurunkan stres pada ibu sehingga lebih kecil kemungkinan ibu mengalami baby blues hingga depresi postpartum.
3. Menjaga Berat Badan Tubuh Ibu Setelah Melahirkan
Ilustrasi timbangan berat badan naik. Foto: Shutter Stock
Tidak hanya mengatur pola makan, menyusui juga bisa menjadi salah satu cara Anda untuk menurunkan berat badan. Menurunkan berat badan saat menyusui disebut sebagai Liposuction.
Dengan menyusui, tubuh ibu akan membakar kalori sebesar 450 kalori per hari (selama menyusui).
ADVERTISEMENT
4. Menurunkan Risiko Berbagai Penyakit
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Pediatrics, manfaat dari menyusui ternyata menurunkan risiko penyakit pada ibu. Terutama bila ibu yang menyusui bayi selama 1-2 tahun, mempunyai risiko sekitar 10-50 persen lebih rendah terkena penyakit.
Penyakit apa saja? Di antaranya seperti kanker payudara dan ovarium serta sindrom metabolik, sebuah kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes dan jantung.
Ya Moms, menyusui diketahui bisa menurunkan kadar lemak dalam darah sebesar 19 persen yang menurunkan risiko penyakit jantung pada ibu.
5. Bisa Jadi Kontrasepsi Alami
Ilustrasi ibu menyusui bayi Foto: Shutterstock
Menurut Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia, Dokter Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, KB alami dengan menyusui disebut dengan Lactational Amenorrhea Method (LAM). Setelah melahirkan, biasanya siklus menstruasi seorang ibu belum normal. Alhasil, ibu bisa tidak haid hingga berbulan-bulan. Hal tersebut terjadi karena hormon laktasi atau prolaktin seorang ibu sedang tinggi, sedangkan hormon itu bisa menekan kadar hormon estrogen.
ADVERTISEMENT
Hormon estrogen dalam tubuh wanita berfungsi untuk mematangkan sel telur. Nah, bila hormon estrogen ini kurang, maka sel telur tidak akan matang sehingga sulit dibuahi. Alhasil, kemungkinan terjadi kehamilan pun amat kecil.
Inilah yang dinamakan kontrasepsi alami atau KB alami, Moms. Tapi menurutnya kontrasepsi alami baru dapat berhasil bila memenuhi tiga syarat. Di antaranya ibu harus menyusui bayinya secara eksklusif atau ASI saja, ibu belum haid lagi, dan waktu penerapan terbatas sampai 6 bulan pascamelahirkan. Bila sebelum 6 bulan seorang ibu sudah mendapat haid, maka KB alami dengan menyusui tidak berlaku.