Apakah Ibu Menyusui akan Mendapat Vaksin Corona?

14 Januari 2021 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin corona Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Setpres-Agus Suparto/HO ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin corona Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Setpres-Agus Suparto/HO ANTARA
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1) baru saja mendapat vaksin corona. Jokowi bersama sejumlah tokoh dan perwakilan unsur masyarakat, seperti Menkes Budi Sadikin, hingga publik figur Raffi Ahmad disuntik vaksin corona Sinovac.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, keberadaan vaksin corona memang dinanti-nanti. Ia diharapkan bisa menjadi strategi tambahan untuk keluar dari pandemi COVID-19 yang telah melanda hampir setahun terakhir.
Untuk menjamin mutu vaksin corona yang disebarkan di seluruh Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan mulai dari bahan baku, proses pembuatan, hingga vaksin tersebut memenuhi standar penilaian mutu secara internasional.
Dalam siaran persnya pada Senin (4/1), Juru Bicara Vaksinasi Corona dari BPOM, Rizka Andalusia mengatakan, salah satu yang dilakukan BPOM adalah dengan inspeksi langsung sarana produksi vaksin.
"Berdasarkan hasil evaluasi mutu yang dilakukan BPOM, dapat dipastikan vaksin ini tidak mengandung bahan-bahan berbahaya misalnya pengawet, boraks dan formalin," ujar Rizka.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pemberian vaksin corona tidak direkomendasikan untuk semua jenis usia dan kalangan. Bagaimana dengan ibu menyusui? Apakah perlu disuntik vaksin corona?

Vaksin Corona untuk Ibu Menyusui

Ibu menyusui pakai masker. Foto: Shutterstock
Moms, perlu diketahui bahwa vaksin Sinovac tidak disarankan untuk diberikan kepada orang dengan penyakit bawaan atau komorbid. Selain itu, ibu hamil, ibu yang baru melahirkan, ibu menyusui, dan anak di bawah 18 tahun juga tidak akan mendapat vaksin corona.
Hal itu, sesuai dengan enam rekomendasi yang dikeluarkan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization atau ITAGI terkait tata laksana pemberian vaksin COVID-19.
"Pemberian imunisasi untuk kelompok komorbid, ibu melahirkan dan menyusui belum ada data pendukung keamanannya," ujar Terawan Agus Putranto saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Kamis (10/12).
ADVERTISEMENT
Ya Moms, untuk menjadi relawan uji klinis vaksin corona Sinovac harus memenuhi syarat tertentu, termasuk kondisi fisik yang sehat dan prima. Kesehatan para relawan uji klinis vaksin corona juga terus diawasi tim peneliti.
Ketua Tim Riset Uji Vaksin Sinovac, Prof Kusnandi Rusmil, mengatakan, uji klinis vaksin Sinovac sejauh ini belum bisa diberikan ke anak-anak, bayi, ibu menyusui maupun ibu hamil. Sebab, belum ada uji terkini yang menyatakan vaksin tersebut aman diterapkan ke kelompok tertentu.
"Belum (bisa) diuji coba ke anak-anak, sekarang uji cobanya umur 18 sampai 59 (tahun), belum ke anak-anak. Ibu hamil juga belum karena kita belum mengizinkan," ujar Kusnandi dalam program To The Point kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT

Masyarakat yang Akan Mendapat Vaksin Corona

Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan target orang Indonesia yang divaksin corona mulai tahun 2021. Kini targetnya bertambah dari 107 juta orang menjadi 181 juta orang.
"Dari 269 juta rakyat indonesia, kalau kita ingin kejar herd immunity usia di atas 18 tahun, ada 188 juta orang," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Selasa (29/12).
Angka ini lebih banyak dari yang ditarget Menkes sebelumnya Terawan Agus Putranto. Sebab, orang berkategori lansia kini masuk kelompok yang bisa divaksin.
Pertengahan November lalu, Terawan menyebut mereka yang divaksin dibatasi usia 18-59 tahun. Jadi jumlahnya mencapai 160 juta orang, batas minimal herd immunity 70 persen.
ADVERTISEMENT
Lalu dikurangi orang dengan komorbid, tak pernah terinfeksi COVID-19 dan mereka yang tengah hamil, didapatlah angka 107 juta orang.
Angka berbeda diungkapkan Budi seperti yang disampaikan di awal 188 juta orang, termasuk lansia. Setelah itu, angka tersebut dikurangi mereka dengan komorbid berat, penyintas COVID-19, dan ibu hamil dengan kategori eksklusi.
"Jadi target vaksinasi adalah 181 juta rakyat," ungkap Budi.
Ya Moms, semoga saja pemberian vaksin corona ini bisa jadi angin segar di tengah pandemi yang hingga kini belum usai.