Apakah Kepuasan Pernikahan Selalu Ditentukan dari Kehadiran Anak?

18 April 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apakah Kepuasan Pernikahan Selalu Ditentukan dari Kehadiran Anak? Foto: Odua Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Apakah Kepuasan Pernikahan Selalu Ditentukan dari Kehadiran Anak? Foto: Odua Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang dari generasi terdahulu berkata, "Banyak anak, banyak rezeki". Anggapan ini pun kemudian dianggap dapat membuat hubungan rumah tangga menjadi lebih bahagia.
ADVERTISEMENT
Namun, benarkah semakin banyak anak yang dimiliki pada suatu keluarga juga berarti menambah kebahagiaan mereka juga?
Sampai saat ini, mitos atau fakta jumlah anak yang dimiliki dan hubungannya dengan kebahagiaan pernikahan masih banyak diteliti. Hal ini jugalah yang diteliti oleh tujuh peneliti dari University of South California dan VA Puget Sound Health Care System. Kelompok peneliti ini berusaha mencari tahu makna kebahagiaan dalam hubungan rumah tangga, setahun setelah pandemi COVID-19.
Ya Moms, secara khusus, para peneliti bertujuan untuk mencari tahu makna dan tujuan seseorang dalam kehidupan pernikahan, yang dikaitkan dengan gender, kualitas hubungan romantis, dan jumlah anak yang dilahirkan. Penelitian ini juga sekaligus mencari tahu "Benar enggak sih pernikahan dan menjadi orang itu membuat hidup lebih bahagia dan bermakna?"
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa hasil penelitian tersebut?

Menikah dan Punya Anak, Beneran Bikin Seseorang Lebih Bahagia?

Dikutip dari laman Psychology Today, penelitian kali ini melibatkan hampir 500 pasangan yang turut menghadapi kondisi pandemi COVID-19. Seluruh responden berusia di atas 18 tahun dan telah tinggal bersama dengan pasangannya selama masa penelitian. Rata-rata lama pasangan hidup bersama adalah sekitar delapan tahun, dan 64 persen di antaranya sudah menikah.
Masing-masing peserta menjawab beberapa pertanyaan, seperti:
- Apa yang memberikan makna dalam hidup Anda saat ini?
- Bagaimana kabar hubungan dengan pasangan?
- Apakah memiliki anak, dan jika iya, berapa jumlahnya?
Ilustrasi keluarga main bersama. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
Hasilnya ditemukan peserta pria melaporkan makna hidup dan perasaan keterhubungan yang lebih besar dibandingkan responden wanita. Para pria juga dilaporkan menjadi lebih bahagia dalam hubungan mereka, serta cenderung lebih religius.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan para wanita? Banyak yang melaporkan mereka merasa lebih terhubung dengan pasangannya jika semakin banyak anak yang dimiliki. Ini lebih banyak dirasakan oleh wanita yang berusia lebih tua ketimbang mereka yang berusia lebih muda.
Dan penelitian menunjukkan para peserta pada kelompok yang religius cenderung memiliki lebih banyak anak.
Meski begitu, tidak semua orang tua merasakan memiliki anak membuat mereka lebih bahagia. Namun, menurut profesor sosiologi Texas University, Jennifer Glass, kebanyakan orang tua sepakat kehadiran anak-anak menjadi sumber kepuasan hidup mereka.
"Tetapi, itu tidak sama dengan kebahagiaan. Dan tidak sama juga dengan kesejahteraan finansial, kesehatan fisik yang baik, maupun kesehatan emosional yang baik," ungkap Glass dikutip dari CNBC.
Sementara menurut profesor sosiologi dari Maine University, Amy Blackstone, penelitian menunjukkan setelah bayi lahir, tingkat kebahagiaan masing-masing orang tua berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
"Anda akan merasakan bahwa kebahagiaan [orang tua] akan menurun dengan cepat begitu mereka mengetahui semua hal yang berkaitan dengan kelahiran bayi," tutur Blackstone.
Saat merenungkan kehidupan mereka, orang tua cenderung akan berfokus pada momen-momen positif dan penuh kasih sayang yang mereka rasakan bersama anak-anak mereka. Meskipun memiliki anak memang dipercaya dapat meningkatkan kekuasaan hidup Anda, di sisi lain Anda akan membawa tanggung jawab dan stres sehari-hari yang sangat besar. Hal inilah yang menjadikan rollercoaster bagi para orang tua.
Pada akhirnya, tetap banyak hal positif yang didapat dari memiliki keluarga. Meskipun ada berbagai kekurangan, tetapi kehadiran anak memberikan makna, kepuasan, dan menciptakan koneksi dalam kehidupan menjadi orang tua.
"Jika kita menilai pentingnya hubungan kita dengan anak-anak, mereka akan berada di urutan teratas. Bahkan, melebihi hubungan dengan pasangan," tutup Glass.
ADVERTISEMENT