Area Vagina Terasa Gatal? Hati-hati Ada Kutu di Rambut Kemaluan

19 April 2020 18:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vagina. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vagina. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Moms, apakah vagina Anda sering terasa gatal? Bila ya, kondisi tersebut tentunya sangat tidak nyaman, karena membuat Anda ingin menggaruk area kelamin terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Rasa gatal yang sering menyerang vagina, juga tidak boleh dianggap sepele. Sebab, bisa saja hal itu disebabkan oleh kutu rambut kemaluan. Ya Moms, kutu ternyata tidak hanya ditemukan di rambut kepala saja, melainkan di area vagina.
Kutu kemaluan sendiri merupakan istilah umum dari parasit Phthirus pubis. Jenis kutu ini memiliki panjang 1-2 mm, tampak seperti kepiting dan bertahan hidup dengan cara mengisap darah. Kutu kemaluan juga ternyata bisa berpindah ke alis, perut, hingga ketiak, lho!
Tak hanya pada wanita, kutu rambut kemaluan juga bisa menyerang alat kelamin pria. Begitu menurut penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Srie Prihianti, SpKK, PhD, FINSDV, FAADV.
"Dan pada dewasa bisa menular secara seksual juga," katanya saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Mengutip laman Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), kutu yang terdapat di area kemaluan memang paling sering ditularkan melalui aktivitas seksual. Penularan kutu juga bisa disebabkan karena adanya kontak erat antara orang tua dan anak. Kemudian, kutu juga bisa berpindah melalui sisir, seprai, selimut, handuk, atau pakaian yang terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
Jadi, Moms, bila Anda sering merasakan gatal di area vagina, segeralah berkonsultasi ke dokter. Hal ini juga berlaku bila suami Anda yang merasakannya, ya. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan visual yang ditunjukkan dengan ada tidaknya Phthirus pubis yang bergerak. Apabila tidak ditemukan kutu dewasa, maka dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk menemukan telur kutu yang menempel pada batang rambut dekat dengan permukaan kulit.
Ilustrasi vagina Foto: Shutterstock
Nah Moms, apabila kutu yang terdapat di rambut kemaluan tidak segera diatasi bisa menyebabkan:
- Terjadi perubahan warna kulit, seperti timbul bintik biru pucat akibat gigitan kutu.
- Infeksi sekunder akibat gigitan kutu kemudian bila digaruk maka menimbulkan luka terbuka, efeknya lebih rentan terhadap infeksi bakteri.
- Bila kutu tersebut pindah ke mata bisa menyebabkan iritasi dan menderita blefaritis.
ADVERTISEMENT
Lantas apakah kutu yang terdapat di area kemaluan bisa disembuhkan? Tentu bisa, Moms. Tapi yang perlu diperhatikan, kutu tersebut tidak bisa dihilangkan dengan obat kutu biasa yang dijual di apotek atau toko obat. Sebab, biasanya dokter akan meresepkan obat:
1. Permetrin : Obat satu ini berbentuk krim. Cara menggunakannya cukup dengan mengoleskan ke area yang terkena dan cuci bersih setelah 10 menit.
2. Lindane: Obat satu ini diberikan apabila sebelumnya sudah diberi perawatan namun tidak berhasil. Lindane juga termasuk obat yang cukup keras sehingga tidak disarankan untuk ibu hamil, menyusui, bayi atau anak, dan usia lanjut usia.
3. Ivermektin (Stromectol): Obat ini adalah obat minum. Hindari mengonsumsi obat ini tanpa resep dokter, karena dosis ditentukan oleh berat badan, kondisi medis, dan respon terhadap pengobatan.
ADVERTISEMENT