Balita Tiba-tiba Muntah, Apa Penyebabnya?

17 Juli 2020 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak balita muntah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak balita muntah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Balita Anda tiba-tiba muntah dan langsung terlihat lemas seketika. Sebagai ibu, Anda mungkin akan merasa panik dan khawatir. Meski begitu, cobalah untuk tetap bersikap tenang, karena muntah pada balita, masih bisa dibilang wajar jika hanya terjadi sesekali atau tidak lebih dari dua hari. Namun, bisa menjadi serius bila frekuensinya sering dan banyak yang dimuntahkannya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa saja yang bisa jadi penyebab balita tiba-tiba muntah. Dengan begitu, jika anak mengalami gejala yang cukup serius, Anda bisa segera membawanya ke dokter. Nah Moms, berikut adalah beberapa penyebab balita tiba-tiba muntah.
ilustrasi anak balita mau muntah foto: Shutterstock

1. Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah infeksi usus yang juga bisa dialami oleh balita. Ini adalah penyebab umum yang sering dialami oleh si kecil dan biasanya berlangsung selama beberapa hari. Penyakit ini juga bisa dikaitkan dengan refluks asam lambung atau dikenal dengan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) penyebab GERD dapat disebabkan dari otot kerongkongan yang melemah. Selain muntah, ciri umum lain anak terkena GERD adalah seringkali kesulitan bernapas, sakit atau rasa panas pada dada bagian atas (heartbun), bersendawa berlebihan, dan sakit saat berbaring.
ADVERTISEMENT
Anda bisa membantu meredakannya dengan cara memosisikan kepala anak lebih tinggi saat tidur, posisi tegak saat dan setelah makan, dan memastikan anak agar tidak makan secara berlebihan ya, Moms.

2. Alergi Makanan pada Balita

Alergi makanan bisa menjadi penyebab muntah pada anak. Selain muntah, ada gejala lainnya jika anak balita Anda mengalami alergi makanan, antara lain seperti sulit bernapas, gatal-gatal, batuk berulang, mengi, atau kesulitan menelan. Secara fisik, alergi makanan yang dialami oleh anak juga bisa terlihat dari ruam kulit, merah, gatal, dan pembengkakan di area wajah seperti mata, bibir, dan mulut.

3. Keracunan Makanan

Dilansir WebMD, muntah yang dialami oleh anak bisa juga terjadi karena ia mengalami keracunan makanan akibat adanya bakteri yang bersembunyi di hidangan yang disantap si kecil seperti Salmonella, Listeria, Campylobacter, dan E. Coli. Anak yang keracunan makanan biasanya mulai muntah dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
Tapi, pada beberapa kasus, bisa saja gejala keracunan makanan seperti muntah baru terlihat satu atau dua hari setelahnya. Biasanya, anak Anda juga akan mengalami mual, diare, dan sakit perut. Keracunan makanan bisa menyebabkan demam, tetapi biasa juga menyebabkan muntah tanpa demam. Gejalanya dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.
Anak balita mau muntah. Foto: Shutterstock

4. Gegar Otak

Ada beberapa balita yang kerap memukul kepalanya sendiri, terutama ketika mereka sedang kesal. Bila si kecil memukul kepalanya terlalu keras, bisa saja ua mengalami cedera kepala. Oleh sebab itu, penting untuk memerhatikan tanda-tanda gegar otak, salah satunya adalah muntah.
Selain muntah, ada tanda lainnya yang harus Anda waspadai seperti kehilangan kesadaran, sakit kepala, penglihatan buram, kesulitan berjalan, kebingungan, bicara tidak jelas, dan sulit bangun.
ADVERTISEMENT

5. Infeksi pada balita

Muntah pada balita kadang-kadang bisa menjadi tanda infeksi misalnya, infeksi saluran kemih (ISK), infeksi telinga tengah, radang paru-paru atau meningitis. Waspada jika anak mengalami muntah, sakit kepala, gelisah, leher tegang atau kaku, demam, dan ruam. Oleh sebab itu, Anda perlu mengenali gejalanya sejak dini agar tidak memperparah penyakit si kecil.