Banjir Datang Lagi, Ini Bahaya yang Intai Anak Tapi Sering Tak Disadari

22 September 2020 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Permukiman warga di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta Barat, mulai terendam banjir Foto: Dody Senjaya
zoom-in-whitePerbesar
Permukiman warga di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta Barat, mulai terendam banjir Foto: Dody Senjaya
ADVERTISEMENT
Jakarta dilanda banjir sejak Senin (21/9) malam. Puncaknya terjadi Selasa (22/9) pagi saat air kiriman dari Bendungan Katulampa tiba di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Selain karena air kiriman dari Bogor, banjir di ibu kota juga disebabkan oleh hujan pada Senin malam, Moms. Hingga siang tadi, masih ada 56 RT di 4 wilayah Kota Jakarta yang terendam banjir. Data yang diberikan Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta Mohammad Insaf, juga menunjukkan ada 10 jalan di Jakarta Barat yang terendam banjir.
Ketinggian air bervariasi mulai dari 10 sentimeter hingga 30 sentimeter. Banjir paling tinggi terjadi di Jalan Dharma Wanita I RT 002/01, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng.
"Jakarta Timur terdapat 38 RT dengan ketinggian 10 sampai dengan 100 cm," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta Mohammad Insaf saat dikonfirmasi, Selasa (22/9).

Jangan Biarkan Anak Main Genangan Air saat Banjir

Ilustrasi anak main banjir. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Saat banjir melanda, kesehatan keluarga tentu jadi salah satu yang perlu Anda prioritaskan. Apalagi, di masa pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bagi anak-anak, melihat genangan air saat banjir mungkin bisa jadi hal yang menyenangkan. Ya, si kecil malah jadi ingin main air.
Oleh sebab itu, kita sebagai orang tua, perlu memberi penjelasan pada anak untuk tidak bermain banjir.
"Anak perlu tahu kalau air banjir itu kotor, penuh kuman, banyak sampah, dan lumpur," ujar Avianto Amri, PhD, sekretaris Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) dan founder PREDIKT (Preparedness for Disaster toolKIT).
Main air atau jalan-jalan di daerah yang terendam juga rawan karena kita tidak tahu di mana ada got dalam, ceruk sungai yang melebar dan berbagai risiko lainnya. Termasuk risiko binatang seperti ular, biawak atau kelabang.
Karena itu, cegahlah anak agar tidak bermain air banjir apalagi sampai meminumnya, Moms.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dijelaskan oleh Dokter Spesialis Anak, dr.Yogi Prawira SpA, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo.
"Air genangan atau banjir dipastikan kotor, mengandung kuman dan menjadi penghantar arus listrik," ujar dr.Yogi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam air banjir tersebut banyak risiko yang tersembunyi. Mulai dari tertelan air kotor hingga mengalami diare, terhirup air atau bahkan tenggelam, hingga risiko tersengat listrik.
dr.Yogi yang juga praktik di RS Universitas Indonesia, Depok, ini juga memaparkan ada banyak penyakit yang mengancam anak bila sampai bermain atau terpapar air banjir yang kotor dan mengandung kuman. Mulai dari infeksi kulit, hipotermia, diare sampai dengan leptospirosis.

Bahaya Leptospirosis

Ilustrasi anak main banjir. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Moms, perlu diketahui bahwa leptospirosis dapat ditularkan melalui urin tikus yang mengandung kuman Leptospira. Kemudian genangan air yang masuk ke area rumah mengakibatkan aliran air kencing tikus bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan, ada pun ciri-ciri anak atau orang dewasa yang terkena leptospirosis antara lain tubuhnya akan menggigil, mengalami batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, dan iritasi.
Bila tanda-tanda tersebut tidak segera tertangani, Anda atau si kecil berisiko mengalami demam kuning, detak jantung tak teratur, masalah paru-paru, peradangan selaput otak, mata merah, sampai gagal ginjal.
Oleh sebab itu, Moms, jangan biarkan anak bermain air banjir, ya. Selalu awasi aktivitas anak, agar si kecil tetap aman selama musim hujan di tengah pandemi corona ini.