Bayi Alergi Telur, Apa Penyebabnya?

18 November 2022 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak makan nasi dan telur. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan nasi dan telur. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tak hanya orang dewasa, bayi juga bisa mengalami alergi makanan tertentu, Moms. Sistem kekebalan tubuh bayi yang belum sempurna membuatnya lebih sensitif terhadap makanan, terutama di masa awal MPASI.
ADVERTISEMENT
Nah, salah satu makanan yang bisa menjadi pemicu alergi pada bayi adalah telur. Gejala alergi telur yang dialami bayi bisa sangat mirip dengan alergi pada umumnya seperti gatal-gatal, pembengkakan mulut dan tenggorokan, mata merah, hingga hidung tersumbat. Kondisi ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan bagi si kecil, Moms.
Lantas, kira-kira kenapa si kecil bisa alergi telur, ya?

Penyebab Bayi Alergi Telur

anak makan telur Foto: Shutterstock
Penyebab umum alergi telur pada bayi adalah ketidakmampuan sistem kekebalan tubuh si kecil untuk membedakan antara protein telur dan patogen penyebab penyakit. Mengutip Mom Junction, sistem tubuh bayi melihat protein telur sebagai zat asing yang melepaskan antibodi tubuh yang disebut imunoglobulin E (IgE).
Sel-sel tubuh yang merasakan kehadiran IgE kemudian melepaskan histamin yang mengakibatkan ruam kulit, pilek, dan kondisi lainnya yang menjadi tanda alergi. Protein pada putih dan kuning telur sama-sama bisa menyebabkan hipersensitivitas pada si kecil.
ADVERTISEMENT
Protein putih telur:
-Ovomukoid
-Ovalbumin
-Ovotransferin
-Lisozim
Protein kuning telur:
-Livetin
-Apovitillin
-Fosvitin
Selain penyebab umum tersebut, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko alergi telur pada si kecil. Apa saja ya?

Faktor Risiko Alergi Telur pada Bayi

bayi alergi Foto: Shutterstock
Genetik
Jika salah satu orang tua memiliki riwayat alergi terhadap makanan, maka risiko bayi mengalami alergi meningkat hingga 40 persen, Moms.
Reaktivitas silang
Bayi dengan alergi makanan lain seperti biji-bijian dan kacang-kacangan juga bisa mengalami hal yang sama ketika mengkonsumsi telur. Fenomena ini dikenal sebagai reaktivitas silang. Yaitu ketika sistem kekebalan tubuh merasakan kehadiran satu protein yang terkait dengan protein lain yang menimbulkan reaksi sebelumnya.
Masalah kesehatan
Moms, alergi merupakan kondisi yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Sehingga, jika si kecil baru sembuh dari sakit, tubuhnya masih sangat sensitif dan waspada terhadap zat asing termasuk protein telur. Artinya, tubuh akan menganggap protein telur sebagai alergen potensial yang mendorong sistem kekebalan tubuh untuk menyerangnya.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, itulah beberapa penyebab dan faktor risiko alergi telur pada bayi yang perlu diwaspadai. Kendati demikian, bukan berarti Anda tidak boleh memberikan telur sama sekali untuk si kecil, ya. Satu hal yang penting adalah tetap berikan setiap makanan baru secara perlahan dan perhatikan kemungkinan tanda alergi sebagai bentuk pencegahan.