Bayi Bernapas Terengah-engah, Apa Penyebabnya?

6 Oktober 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi Bernapas Terengah-engah, Apa Penyebabnya? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Bernapas Terengah-engah, Apa Penyebabnya? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua baru, Anda mungkin cemas ketika melihat bayi bernapas terengah-engah. Ya Moms, ada baiknya Anda mengetahui penyebab kenapa bayi bernapas terengah-engah, sebab kondisi ini bisa saja tanda adanya masalah kesehatan pada si kecil.
ADVERTISEMENT
Memang, biasanya bayi bernapas terengah-engah karena ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya, seperti lendir berlebih karena pilek. Namun selain itu, ada beberapa penyebab lain yang bisa menyebabkan napas bayi terengah-engah.

7 Penyebab Bayi Bernapas Terengah-engah

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutter Stock
1. Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi pada hidung, sinus, tenggorokan, saluran napas, atau paru-paru, dikenal sebagai infeksi saluran pernapasan. Kondisi ini bisa karena virus rhinovirus, influenza, parainfluenza, respiratory syncytial virus, enterovirus, corona, dan beberapa jenis adenovirus yang biasanya jadi penyebab utama infeksi saluran pernapasan pada bayi.
Infeksi saluran pernapasan ini menyebabkan sekresi lendir yang berlebihan dan peradangan pada jaringan pernapasan. Hal itu, membuat bayi terengah-engah karena kesulitan bernapas. Infeksi saluran pernapasan juga ditandai dengan demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri telinga.
ADVERTISEMENT
2. Asma
Asma adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan kronis di saluran pernapasan. Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, asma dapat menyebabkan sesak napas, terengah-engah, mengi, batuk terus menerus, kesulitan menyusu, dan juga kelelahan pada bayi.
bayi dan rokok Foto: Shutterstock
3. Paparan asap rokok
Merokok di ruangan yang sama dengan bayi dapat mengiritasi saluran pernapasannya. Ini juga dapat menyebabkan asma, hingga akhirnya membuat napas bayi terengah-engah. Oleh karena itu, bila ada yang merokok di rumah, sebaiknya jangan di dekat bayi atau jangan merokok di ruangan yang sama dengan bayi.
4. Sleep apnea
Sleep apnea adalah gangguan pernapasan saat bayi tidur. Biasanya sleep apnea terjadi karena penyempitan saluran antara hidung dan paru-paru. Bayi dengan sleep apnea bisa berhenti bernapas sejenak, lalu terengah-engah kemudia.
bayi batuk Foto: Shutterstock
5. Batuk rejan
ADVERTISEMENT
Batuk rejan adalah infeksi bakteri yang menular. Menurut University of Rochester Medical Center, Amerika Serikat, biasanya batuk rejan terjadi karena infeksi pertusis, yang membuat bayi kesulitan napas setelah batuk. Sehingga dapat menyebabkan bayi terengah-engah.
6. Udara kering
Beberapa bayi mungkin terengah-engah ketika udara di sekitarnya kering. Dalam kasus ini, bayi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit apapun. Kondisi ini dapat dengan mudah dihindari dengan memasang air humidifier di kamar bayi.
Ilustrasi Bayi Muntah Foto: Pixabay
7. Refluks
Refluks terjadi ketika otot di ujung kerongkongan kendur atau terbuka saat tidak diperlukan. Hal ini dapat menyebabkan makanan dan asam lambung mengalir ke atas tenggorokan, dan mengiritasi saluran pernapasan. Refluks yang parah atau terus-menerus dapat menyebabkan masalah pernapasan pada bayi, dan menyebabkan bayi bernapas terengah-engah.
ADVERTISEMENT