Bayi Mona Ratuliu Hanya Mau Tidur di Gendongan, Benarkah karena Bau Tangan?

15 November 2020 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mona Ratuliu dan bayinya, Numa. Foto: Instagram/@monaratuliu
zoom-in-whitePerbesar
Mona Ratuliu dan bayinya, Numa. Foto: Instagram/@monaratuliu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mona Ratuliu memang kerap membagikan momen perkembangan putri bungsunya yang masih bayi, Numa. Baru-baru ini, Mona bercerita bahwa si kecil Numa, sedang tidak mau tidur siang di kasur. Ya Moms, ia hanya mau tidur di gendongan.
ADVERTISEMENT
"Pasti #mbokgendong yang senasib, punya bayi yg gamau bobo dikasur kalau siang, pengen tau deh caranya gmn? Menurut aku sih krn mmg Numa udh mulai siap aja. Sebentar lagi kan Numa 6bulan," kata Mona Ratuliu di akun Instagramnya.
Sebenarnya, Mona tidak terlalu mempermasalahkan hal ini. Sebab menurutnya, setiap bayi punya karakter masing-masing. Ada yang bisa tidur siang pulas di kasur, dan ada pula yang seperti Numa, hanya mau tidur siang bila digendong.
Namun ternyata, banyak sekali netizen yang berkomentar bahwa hal itu terjadi karena 'bau tangan'.
"Btw masih byk aja nih yg komentar “bau tangan tuh mbak, kebiasaan digendong”," kata Mona.
Lantas, benarkah bayi yang terlalu sering digendong jadi 'bau tangan'?
ADVERTISEMENT

Bayi Terlalu Sering Digendong, Mitos atau Fakta?

Kelahiran anak Mona Ratuliu. Foto: bukaan.moment via Instagram/@monaratuliu
Istilah 'bau tangan' kerap kali diucapkan untuk menyebut bayi yang selalu ingin berada di gendongan ibunya. Namun, istri dari Indra Brasco ini meyakini bahwa 'bau tangan' hanyalah mitos belaka.
"Bau tangan itu mitos moms. Nggak usah merasa bersalah ya kl bayinya suka digendong. Lagian bayi pasti seneng digendong krn 9 bulan dikandungan kan “digendong” terus. 🤗," jelas Mona.
Beberapa orang mungkin masih menganggap hal itu bukan sesuatu yang baik, sebab bayi yang sering digendong dipercaya akan tumbuh menjadi anak yang manja.
Senada dengan Mona Ratuliu, Dokter Spesialis Anak, dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, M.Kes, juga menyatakan tidak benar bahwa bayi yang sering digendong bisa menjadi 'bau tangan'. Justru bayi sangat membutuhkan dekapan ibunya agar ia merasakan kehangatan dan kenyamanan.
ADVERTISEMENT
"Keterbatasan fisik membuat bayi butuh dekapan kasih sayang orang dekatnya untuk membuatnya merasa nyaman, tenang dan damai," kata dr. Citra saat dihubungi kumparanMOM.
Jadi, tak perlu percaya dengan mitos 'bau tangan' ya, Moms. Sebab sesungguhnya, menggendong punya banyak sekali manfaat untuk Anda dan bayi. Mulai dari meningkatkan bonding, bayi tidak mudah menangis, dan bahagia.
Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk melatih bayi agar mau tidur di kasur.

Cara agar Bayi Mau Tidur Siang di Kasur

Mona Ratuliu dan bayinya, Numa. Foto: Instagram/@monaratuliu
1. Pastikan Bayi Siap
Jennifer Garden, seorang ahli terapi okupasi dan pemilik klinik Sleepdream di Vancouver, Kanada, bayi baru bisa terhubung dengan orang lain ketika ia menginjak usia tiga hingga empat bulan. Ini adalah saat yang tepat untuk memulai memperkenalkan tidur siang padanya, Moms.
ADVERTISEMENT
Tapi mungkin beberapa bayi masih belum siap, jadi semua itu tergantung pada temperamen bayi Anda. Mungkin si kecil butuh beberapa minggu lagi sebelum Anda mulai memindahkannya ke tempat tidur.
Meski Anda sudah bisa memindahkannya ke tempat tidur saat tidur siang, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk menjaga bayi Anda di kamar Anda selama enam bulan pertama.
Kelahiran anak Mona Ratuliu. Foto: bukaan.moment via Instagram/@monaratuliu
2. Lakukan Rutinitas Tidur Kecil
Buatlah rutinitas tidur siang untuk si kecil kecil. Saran Jennifer Garden, kita bisa mengganti popok bayi, membawanya ke kamar, meredupkan ruangan, menimang-nimangnya sebentar dan menyanyikan lagu ketika hendak mengajak bayi tidur siang. Bila dilakukan rutin, bayi secara perlahan akan menangkap bahwa bila ibu melakukan hal-hal ini, tandanya waktu untuk tidur siang tiba.
ADVERTISEMENT
3. Ketahui Langkahnya
Jennifer Garden juga berpesan, bila ingin meletakkan bayi di tempat tidur pastikan bagian tubuh bayi yang pertama menyentuh kasur adalah bokongnya, lalu kepala yang terakhir.
"Jadi turunkan dia ke tempat tidur bayi dengan cara pertama-tama, turunkan pantatnya, lalu tundukkan kepalanya. Begitu bayi Anda berada di tempat tidur, Anda bisa meletakkan tangan di atas perutnya atau menepuknya pelan untuk memberikan ketenangan," katanya.
4. Jangan Menyerah
“Butuh sekitar tiga minggu untuk mengubah perilaku manusia,” kata Jennifer Garden. Jadi Anda tidak hanya mengubah perilaku bayi tetapi juga perilaku Anda.
Artinya, jika ingin bayi memahami waktu tidurnya di tempat tidur, bertahanlah untuk terus melakukannya selama 3 minggu sampai ia mulai terbiasa. Hal itu kelak akan jadi suatu kebiasaan bagi bayi, sehingga ketika Anda memindahkannya ke tempat lain dia akan tetap pada rutinitasnya.
ADVERTISEMENT