Bayi Terus Menangis, Bolehkah Langsung Diberi ASI?

11 April 2022 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi menangis jangan langsung diberi ASI. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menangis jangan langsung diberi ASI. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Banyak ibu kebingungan ketika bayi menangis terus menerus dan rewel. Padahal bayi biasanya menangis karena berbagai alasan, seperti lapar, popoknya basah, mengantuk, atau merasa sakit dengan kondisi tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Ketika ingin menghentikan tangisannya, mungkin Anda langsung menyodorkan payudara agar si kecil bisa menghisap ASI. Namun, ternyata bayi yang menangis langsung diberi ASI tidak disarankan. Kenapa tidak boleh begitu ya? Simak penjelasannya berikut ini.

Alasan Bayi Menangis Jangan Langsung Diberi ASI

Dokter Spesialis Anak Konsultan RS Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K)., mengungkapkan ada risiko bayi bisa tersedak ketika ia menangis dan langsung diberi ASI oleh ibunya.
Ilustrasi bayi menangis. Foto: Shutter Stock
"Anak yang nangis tidak boleh langsung disusuin. Kita mesti tenangkan dulu. Kalau dia masih nangis diberi ASI, bisa keselek ya. Sesudah itu baru kita lihat ada tandanya dia lapar baru kita kasih ASI," kata Damayanti dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Damayanti yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Stunting dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan, ibu harus benar-benar memperhatikan kapan bayi mereka lapar dan membutuhkan ASI. Tidak perlu ibu menunggu bayinya menangis sebelum memberikan ASI.
"Nanti anak punya jadwal tersendiri, nah ibunya harus memperhatikan. Jangan nunggu anak sampai teriak-teriak kelaparan. Jadi, setiap anak punya jadwal sendiri-sendiri," jelas dia.

Perhatikan Kondisi Bayi

Ilustrasi bayi menangis jangan langsung diberi ASI. Foto: Shutter Stock
Dalam pemberian ASI, ibu juga perlu memperhatikan apakah bayinya mengalami kondisi weight faltering, yakni kenaikan berat badan yang tidak cukup atau di bawah rata-rata dari kenaikan berat badan minimal setiap bulannya.
Jika ditemukannya kondisi itu, maka ibu perlu segera memperbaiki cara menyusuinya sembari berkonsultasi ke dokter. Biasanya dokter akan melakukan evaluasi setiap 1-2 minggu. Bila tidak membaik, maka bayi harus dirujuk mengingat adanya kemungkinan dia mengalami penyakit tertentu.
ADVERTISEMENT
"Kalau weight faltering dibiarkan saja nanti jadi stunting," tutup Damayanti.
Jadi, jangan panik dan langsung diberi ASI ketika bayi Anda rewel dan tidak berhenti menangis ya, Moms. Berikan ASI ketika ia sudah tenang sehingga terhindar dari risiko-risiko yang membahayakan kesehatannya.