Benarkah Bayi Gemuk Berisiko Terkena Obesitas Saat Dewasa?

1 Juli 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tubuh bayi gemuk. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tubuh bayi gemuk. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi gemuk memang tampak menggemaskan bagi sebagian besar orang. Pipinya yang chubby dan lengannya yang seperti “roti sobek” membuat orang dewasa sulit menahan diri untuk tidak mencium si kecil. Kerabat, tetangga atau teman kerja bahkan jadi berebut ingin menggendong bayi Anda.
ADVERTISEMENT
Namun Anda mungkin khawatir bila tubuh bayi yang gemuk merupakan indikasi ia akan punya berat badan berlebih atau bahkan obesitas saat dewasa nanti. Benarkah bayi gemuk akan menjadi orang dewasa dengan berat badan berlebih?
Sebenarnya tak perlu terlalu khawatir jika bayi Anda tampak chubby, Moms. Mengutip laman Parents, kebanyakan bayi memang rata-rata punya lebih banyak lemak dibandingkan anak yang lebih tua. Lemak ini akan menjadi persediaan energi yang ia butuhkan begitu lebih aktif bergerak kesana kemari saat usianya menginjak balita.
Ilustrasi balita bermain pasir. Foto: Shutter Stock
Dokter memang menyarankan orang tua untuk selalu memonitor tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala bayi untuk memastikan pertumbuhannya normal. Namun menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orang tua tak perlu terlalu mengkhawatirkan berat badan anak di bawah usia 2 tahun. Kenapa?
ADVERTISEMENT
Dalam kebanyakan kasus, tidak ada korelasi antara berat badan bayi usia di bawah 2 tahun dan berat badannya saat dewasa. Artinya, bayi gemuk tak berarti akan overweight atau obesitas di masa depan. Meski begitu, ada pengecualian, Moms.
Bayi yang sangat gemuk, yakni beratnya 20 persen lebih besar dari median untuk tinggi badannya dan lingkar kepalanya, berpeluang secara signifikan untuk menjadi overweight atau obesitas di masa anak-anak dan dewasa.
Ilustrasi bayi gemuk Foto: Pixabay
Oleh karena itu Moms, bila Anda khawatir bayi sudah terlalu gemuk, tak ada salahnya untuk konsultasi dengan dokter anak. Dokter akan mengevaluasi apakah si kecil terlalu banyak makan dan memberi saran Anda bagaimana agar bayi punya berat badan yang ideal.
Sebenarnya banyak faktor lain yang membuat seorang anak berpeluang overweight, yaitu faktor genetik yang berasal dari berat badan orang tuanya. Jika kedua orang tuanya overweight dan memberi pola makan kurang sehat pada anaknya, kemungkinan besar anaknya juga akan overweight.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk mempertahankan berat badan ideal dan menjaga pola makan sehat serta rutin berolahraga. Dengan begitu si kecil akan mencontoh gaya hidup Anda sejak dini.
ilustrasi bayi makan sayuran. Foto: Shutterstock
Pola asuh terhadap bayi juga secara signifikan dapat mempengaruhi berat badannya. Misalnya jika ia sudah bisa berjalan tapi melulu didudukkan di stroller, bayi jadi tidak punya kesempatan untuk membakar lemak. Orang tua juga kerap memberikan makanan tidak sehat sebagai reward kepada si kecil, seperti terlalu sering memberikan es krim atau makanan cepat saji.
Jadi Moms, tidak terlambat bila Anda ingin bayi punya berat badan yang ideal. Intervensi lingkungan sangat berpengaruh untuk membuat bayi gemuk bisa menjadi orang dewasa dengan berat badan ideal.
ADVERTISEMENT