Benarkah Hamil Bayi Laki-Laki Lebih Berisiko Sebabkan Komplikasi?

20 Mei 2022 8:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ibu hamil sakit. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibu hamil sakit. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap kehamilan memiliki cerita dan tantangannya masing-masing. Ada ibu yang merasa kehamilannya lebih mudah dijalani, ada pula yang sebaliknya. Orang awam umumnya menyebutkan bahwa hal itu merupakan bawaan bayi di dalam kandungan. Namun, selalu ada penjelasan medis di balik gejala yang dirasakan ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggapan yang mungkin pernah Anda dengar adalah hamil bayi laki-laki terasa lebih menantang dan lebih berisiko menyebabkan komplikasi dibanding hamil bayi perempuan. Benarkah hal tersebut? Simak penjelasan berikut ini sebagaimana dikutip dari Medical Express.

Hamil Bayi Laki-laki Lebih Berisiko Menyebabkan Komplikasi, Mitos atau Fakta?

Ilustrasi bu hamil. Foto: Mila Supinskaya Glashchenko/Shutterstock
Jenis kelamin bayi dalam kandungan bisa mempengaruhi kondisi ibu hamil secara umum. Pasalnya, bayi laki-laki dan bayi perempuan memiliki kebutuhan dan perawatan yang berbeda. Bayi laki-laki, misalnya. Ia cenderung tumbuh lebih cepat di dalam rahim dibanding bayi perempuan, sehingga membutuhkan lebih banyak nutrisi dan oksigen melalui plasenta.
Jika ibu tidak segera mengetahui jenis kelamin janin, ibu berisiko mengalami komplikasi saat hamil bayi laki-laki, seperti pertumbuhan janin yang terhambat dan preeklamsia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para ilmuwan telah menemukan bahwa jenis kelamin dapat mempengaruhi seberapa baik plasenta dapat berfungsi. Penelitian baru juga menunjukkan ibu hamil yang melakukan perawatan dan perubahan gaya hidup berdasarkan jenis kelamin janinnya memberikan manfaat kesehatan seumur hidup untuk bayinya kelak.
“Seringkali orang tua tidak ingin mengetahui jenis kelamin bayinya karena mereka ingin itu menjadi kejutan. Tetapi sebenarnya mengetahui jenis kelaminnya akan membantu mengidentifikasi apakah suatu kehamilan mungkin beirisko lebih besar daripada yang lain,” jelas Dr. Amanda Sferuzzi-Perri, salah satu tim peneliti dari Departemen Pengembangan Fisiologi dan Ilmu Saraf Universitas Cambridge.
“Karena kita tahu bawah beberapa kondisi kehamilan seperti preeklamsia dan hambatan pertumbuhan janin lebih banyak terjadi pada wanita yang mengandung bayi laki-laki daripada perempuan,” lanjut Dr. Amanda.
ADVERTISEMENT
Dr. Amanda menegaskan, data yang mereka hasilkan di laboratorium menunjukkan bahwa dokter kandungan dan ibu hamil perlu mempertimbangkan jenis kelamin hamil selama memantau kehamilan. Tujuannya untuk menentukan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis kelamin janin.
Nah Moms, dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hamil bayi laki-laki lebih berisiko menyebabkan komplikasi merupakan fakta. Meskipun demikian, hal itu bisa dicegah dengan melakukan pengecekan jenis kelamin janin lebih dini, sehingga Anda bisa menentukan perawatan dan gaya hidup seperti apa yang perlu diterapkan selama masa kehamilan.