Beragam Penyebab Berkurangnya Efektivitas Alat Kontrasepsi

16 September 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kontrasepsi. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kontrasepsi. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Ada beragam jenis alat kontrasepsi yang bisa jadi pilihan untuk mengatur jarak kehamilan. Mulai dari IUD, suntik, hingga pil KB. Untuk menemukan alat kontrasepsi yang tepat, Anda bisa berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan. Ya Moms, alat kontrasepsi yang disarankan dokter umumnya memiliki efektivitas yang tinggi untuk menunda kehamilan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang membuat alat kontrasepsi jadi berkurang efektivitasnya. Dilansir Healthline, kesalahan terbesar adalah pengguna yang tidak memakai kontrasepsi sesuai petunjuk. Contohnya, kontrasepsi oral dengan pil KB memiliki efektivitas lebih dari 99 persen, tetapi turun jadi 91 persen bila tidak digunakan rutin dan sesuai arahan.
Selain itu, ada faktor lain selain penggunaannya yang tak sempurna. Apa saja hal-hal yang bisa mengurangi efektivitas beragam alat kontrasepsi?

Kesalahan yang Bisa Kurangi Efektivitas Alat Kontrasepsi

Ilustrasi obat-obatan yang harus dibawa ketika traveling. Foto: Shutter Stock
1. Minum Antibiotik
Tenang Moms, sebagian besar antibiotik tidak akan memengaruhi kerja kontrasepsi. Namun, ada satu antibiotik yakni rifampisin yang dapat mengurangi konsentrasi estrogen dalam darah. Oleh karena itu, pengguna rifampisin tidak bisa dikombinasikan dengan wanita yang sedang menggunakan pil KB.
ADVERTISEMENT
2. Konsumsi Obat Herbal
Bahan-bahan herbal yang dijadikan obat juga bisa mengurangi kemanjuran beberapa alat kontrasepsi termasuk pil KB. Jadi, pastikan dulu kandungan obat herbal sebelum menggunakannya, Moms.
3. Pengguna Pil KB Lupa atau Terlambat Meminumnya
Lupa atau telat meminum pil KB dapat membuat peluang kehamilan jadi lebih besar. Jadi, cobalah buat jadwal pengingat di handphone untuk meminumnya.
4. Tidak Dapat Suntikan Tepat Waktu
com-Ilustrasi beragam metode kontrasepsi Foto: Shutterstock
Bagi Anda pengguna KB suntik yang mengandung hormon progestin, penting untuk mendapatkan suntikan setiap 3 bulan. Bila tidak, efektivitasnya bisa berkurang.
5. Tak Rutin Ganti Kontrasepsi Koyo atau Cincin
Kontrasepsi berbentuk koyo maupun cincin harus diganti secara teratur, Moms. Selain itu, pastikan juga kontrasepsi ini berada di tempatnya dengan benar sehingga kehamilan bisa dicegah.
ADVERTISEMENT
6. Tak Pakai Kondom dan Diafragma dengan Benar
Berhati-hatilah saat membuka kemasan kondom agar tidak merusak bentuknya. Pegang bagian ujung saat memasangnya untuk memastikan tidak ada udara yang tersangkut. Sementara itu, penggunaan diafragma juga perlu dilakukan dengan tepat. Misalnya, jika Anda memasang diafragma lebih dari 2 jam sebelum berhubungan seks, spermisida tidak akan berfungsi dengan baik dan perlindungan yang didapatkan lebih sedikit.
7. Kurang Peduli dengan Masa Subur
com-Ilustrasi wanita menghitung masa suburnya Foto: shutterstock
Menghindari bercinta saat masa subur memang bisa jadi salah satu cara untuk mencegah kehamilan. Ya Moms, bila Anda ingin bercinta di masa subur, pastikan menggunakan kondom jika tidak menggunakan alat kontrasepsi lainnya.
Penggunaan kondom di luar masa subur juga perlu dilakukan bila Anda sedang menjaga jarak kehamilan dan tidak pakai alat kontrasepsi lainnya. Sebab, berhubungan seks di luar masa subur juga tetap bisa berpeluang untuk hamil, Moms.
ADVERTISEMENT
8. Seks Setelah Jalani Vasektomi
Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif untuk mencegah kehamilan pada suami. Namun, suami tetap perlu menggunakan kondom sebagai kontrasepsi tambahan setidaknya 3 bulan setelah prosedur untuk memastikan tidak ada sperma yang tersisa di air mani.
9. Tak Menyusui saat Pakai Metode Amenore Laktasi
Lactational amenorrhoea method (LAM) adalah metode kontrasepsi sementara yang biasa dipakai oleh ibu baru melahirkan dan menyusui bayinya. Sebab, saat menyusui eksklusif dan Anda belum menstruasi setelah melahirkan, tubuh sedang dalam kondisi berhenti berovulasi sementara. Jadi, bila ingin LAM bekerja efektif, teruslah menyusui si kecil ya, Moms.
10. Obesitas
Faktor lainnya penyebab kontrasepsi jadi kurang manjur adalah obesitas. Sebuah studi tahun 2013 melaporkan beberapa kontrasepsi ini mungkin kurang efektif pada wanita dengan obesitas, yakni kontrasepsi oral kombinasi, pil kontrasepsi darurat, hingga KB koyo.
ADVERTISEMENT