Berapa Jam Setelah Lahir Bayi Perlu Diberi ASI?

9 Juli 2021 10:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berapa Jam Setelah Lahir Bayi Perlu Diberi ASI? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Berapa Jam Setelah Lahir Bayi Perlu Diberi ASI? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan bayi, sebagian besar ibu merasa lelah dan rasanya ingin istirahat sejenak untuk memulihkan tubuh yang energinya yang terkuras saat bersalin. Beberapa ibu mungkin juga pernah mendengar bahwa dalam beberapa hari pertama dalam hidupnya, bayi baru lahir dapat bertahan tanpa makanan atau minuman apa pun.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, hal ini memang banyak dibicarakan dan dikaitkan dengan usaha ibu untuk memberi bayi ASI. Apabila setelah melahirkan ASI belum keluar misalnya, bayi tidak perlu diberi susu formula karena bayi tidak akan kelaparan atau dengan kata lain dapat bertahan selama menunggu ASI keluar.
Meskipun begitu, hal ini juga sering kali membuat ibu baru bingung. Apalagi beberapa dari mereka mungkin belum mengerti dan memahami terkait jadwal menyusui bayi baru lahir. Lantas sebenarnya, berapa jam setelah lahir bayi perlu disusui atau diberi ASI, ya?

Kata Dokter soal Kapan Bayi Baru Lahir Perlu Diberi ASI

Berapa Jam Setelah Lahir Bayi Perlu Diberi ASI? Foto: Shutterstock
Sebelumnya perlu diketahui bahwa ASI merupakan makanan terbaik yang dapat ibu berikan pada bayi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menyetujui hal tersebut. Sebab, nutrisi yang terkandung di dalam ASI adalah yang paling lengkap dan diperlukan untuk menunjang tumbung kembang bayi.
ADVERTISEMENT
Terkait berapa jam setelah lahir bayi perlu diberi ASI, Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Laktasi, dr. Yovita Ananta, Sp.A, MHSM, IBCLC., menjelaskan bahwa bayi perlu diberi susu --dalam artian ASI segera setelah lahir. Meski ibu merasa ASI 'belum keluar', Anda tetap disarankan untuk menyusui si kecil.
"Apabila ibu stabil dan bayi bugar, maka dapat dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD)," kata dr. Yovita kepada kumparanMOM baru-baru ini.
Bila bayi disusui sesegera mungkin, ini akan mempercepat keluarnya ASI atau kolostrum sehingga proses menyusui dapat berjalan lancar. Ada pun kolostrum merupakan cairan berwarna kekuningan yang keluar di awal proses menyusui.
Kolostrum sendiri mulai terbentuk secara alami di trimester ketiga kehamilan hingga mendekati hari perkiraan lahir. Kolostrum juga kerap disebut golden milk atau cairan emas karena punya banyak sekali manfaat yang baik untuk bayi baru lahir. Ya, kolostrum mengandung protein IgA, IgG dan IgM hingga vitamin A, Moms. Adanya protein di dalam kolostrum bisa membuat tidur bayi lebih nyenyak, lama dan berkualitas.
ADVERTISEMENT
"ASI penting untuk bayi sebagai sumber nutrisi terbaik, pertahanan tubuh, dan juga sebagai stimulasi si kecil sejak dini," paparnya.
Lantas, bagaimana bila bayi tidak diberi ASI?
Ilustrasi ibu menyusui bayi Foto: Shutterstock
Dokter yang praktik di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan ini menuturkan bahwa bayi yang tidak mendapatkan ASI memiliki risiko lebih mudah terinfeksi virus atau penyakit bila dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI.
"Misalnya, terkena infeksi saluran napas (ISPA), diare, infeksi telinga, juga berbagai penyakit lain karena tidak mendapatkan antibodi dari ASI," ujar dr. Yovita.
Selain itu, bayi yang tidak mendapat ASI juga lebih berisiko untuk mengalami obesitas. Jadi, segera susui bayi setelah lahir ya, Moms!
Untuk meningkatkan keberhasilan menyusui, dukungan positif dari suami, keluarga dan orang-orang terdekat pun sangat berperan penting dalam hal ini. Semangat, meng-ASI-hi, Moms!
ADVERTISEMENT