Berkaca pada Kasus Dwi Sasono, Bilang Apa pada Anak Bila Ortu Terjerat Hukum?

1 Juni 2020 18:04 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dwi Sasono Foto: Instagram @dwisasono
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Sasono Foto: Instagram @dwisasono
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktor Dwi Sasono ditangkap polisi pada 26 Mei 2020 sekitar pukul 20.00 WIB di kediamannya yang berlokasi di Pondok Labu, Jakarta Selatan karena kasus narkoba. Barang bukti yang ditemukan oleh polisi berupa narkotika jenis ganja seberat 16 gram, yang disembunyikannya di atas lemari dalam satu tempat.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis yang digelar di Polres Jakarta Selatan, Senin (1/6), Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menuturkan alasan Dwi mengonsumsi barang haram tersebut.
"Hasil pemeriksaan awal yang bersangkutan mengakui sebagai pengguna ganja rutin hampir sebulan ini. Motif yang dia sampaikan bahwa ini mengisi kekosongan waktu," ucap Kombes Pol Yusri Yunus.
Dwi Sasono adalah suami dari penyanyi Widi Mulia dan ayah dari 3 orang anak, yaitu Dru Prawiro Sasono (12), Widuri Putri Sasono (10) dan Den Bagus Satrio Sasono (5). Kasus hukum yang menjeratnya kini, bisa jadi merupakan hal yang sangat mengagetkan bagi anak-anaknya.
Nah Moms, berkaca dari kasus Dwi Sasono, kira-kira harus bilang apa ya, ke anak bila orang tua mereka terjerat kasus hukum?
Dwi Sasono dan Widi Mulia. Foto: Instagram @dwisasono
Menurut Vera Itabiliana S.Psi, Psikolog., meski anak-anak belum dewasa sebaiknya orang tua bersikap terbuka dan menjelaskannya pada anak bila ia atau mereka terjerat kasus hukum.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak kan, juga lihat apa yg terjadi. Mereka perlu dan berhak diberi penjelasan. Hak untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi pada orang tua mereka. Jadi walaupun pikiran orang tua yang di rumah sedang kalut, perlu disadari bahwa anak-anak juga pasti perlu ditenangkan dengan penjelasan," jelas Vera saat dihubungi kumparanMOM Senin (1/6).
Apalagi mengingat tentunya akan ada hal yang berubah ke depannya, Moms. Misal Ayah tidak kunjung pulang, Ibu harus bolak balik ke kantor polisi atau bertemu pengacara, Ibu terlihat murung atau ditemukan anak sedang menangis dan lain sebagainya.
Tentu saja, sebelumnya kita perlu melihat dulu, sejauh apa anak tahu tentang kasus yang dialami ayah atau ibunya. "Kalau belum tahu, berarti harus kasih penjelasan dulu apa yang sudah dilakukan ayah atau ibunya."
ADVERTISEMENT
Setelah itu, beri penjelasan mengapa ayah atau ibunya melakukan itu. Namun, jangan ditutup-tutupi atau diberi alasan ya, Moms!
"Orang tua juga harus mengakui bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan dan tidak boleh terulang lagi di masa depan," ujar Vera.
Misalnya dengan mengatakan, "Ayah memilih cara yang salah untuk mengatasi rasa bosannya," atau "Ayah sedang stres, dan memilih cara yang salah untuk mengatasinya."
Keluarga Dwi Sasono dan Widi Mulia 'Be3'. Foto: Instagram/@thesasonosfam
Vera juga memberi saran agar orang tua menjelaskan apa adanya pada anak, namun dengan bahasa yang mudah mereka pahami sesuai dengan usianya.
"Untuk anak SD misalnya, jelaskan bahwa ayahnya telah melakukan hal dilarang oleh negara, sehingga kini harus berurusan dengan polisi. Untuk anak yang lebih kecil, cukup bilang 'iya ayah nakal sih, jadi dimarahin sama pak polisi," jelas psikolog yang praktik di Lembaga Terapan Psikologi UI.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, bila ada salah satu dari orang tua yang terjerat kasus hukum, maka orang tua yang berada di rumah atau bersama anak perlu menjelaskan bahwa ayah atau ibu yang sedang berurusan dengan polisi dalam keaadan aman dan baik-baik saja. Sehingga, anak tidak cemas dengan kondisi ayah atau ibunya yang sedang berada di kantor polisi. Sebaliknya, yakinkan bahwa mereka di rumah pun dalam keadaan aman agar anak tidak cemas berlebihan.
Bagaimana bila anak bertanya lebih jauh? Misalnya tentang kapan mereka dapat bertemu dengan Ayah atau Ibunya? Atau apakah ayah atau ibunya akan dipenjara?
"Intinya, bersikap jujur dan apa adanya. Bila memang belum tahu, katakan pada anak 'Ibu belum bisa jawab soal itu sekarang karena masih tunggu kabar dari pengacara Ayah', misalnya," Vera memberi contoh.
ADVERTISEMENT
"Tapi sekali lagi yakinkan kalau Ayah mereka baik-baik saja, mereka juga akan baik-baik saja. Lalu usahakan jaga rutinitas di rumah seperti biasanya. Ini penting agar anak dapat percaya kalau semua memang akan baik-baik saja," tutupnya.
Semoga kasus yang dialami Dwi Sasono ini dapat menjadi pelajaran juga untuk kita semua ya, Moms.