BKKBN Imbau Ibu Hamil Maksimal Usia 35 Tahun untuk Cegah Stunting

28 Maret 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil berjalan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil berjalan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Mulai dari berbagai macam sosialisasi, pemberian 2 butir telur untuk setiap ibu hamil, hingga pemberian makan siang bergizi bagi anak stunting.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengimbau agar ibu maksimal hamil di usia 35 tahun untuk mencegah stunting.
"Usia 35 tahun maksimal untuk hamil karena pada dasarnya manusia dari lemah dikuatkan, dari kuat dilemahkan, dan puncaknya ada di umur 32 tahun, itu sudah mulai menua. Sejak usia 32 tahun sudah mulai keropos tulang-tulangnya," kata Hasto dikutip dari Antara.
Ia menegaskan pentingnya peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) untuk mengedukasi masyarakat tentang percepatan penurunan stunting guna mencapai target penurunan stunting 14 persen. Usia menikah ideal menurut BKKBN yakni laki-laki 25 tahun dan perempuan 21 tahun.
Selain itu, terkait makanan atau asupan gizi ibu hamil dan balita, menurutnya, lebih baik ditingkatkan asupan protein hewani.
ADVERTISEMENT
"Contohnya lele, karena lele lebih baik daripada daging lainnya, karena mengandung lemak yang mengandung DHA dan omega 3, dua kandungan yang membuat otak cerdas," ujarnya.
Menurutnya, intervensi terhadap percepatan penurunan stunting dapat disederhanakan menjadi tiga pendekatan yaitu makanan, ukuran ideal badan, dan kondisi (lingkungan, sanitasi, jamban, rumah).
"Ada yang sudah dikasih jamban tapi masih ada yang rutin buang air besar di sungai yang bisa menyebabkan diare, kemudian ada yang menderita TBC, karena rumahnya kumuh dan jendelanya tidak ada, tidak ada sirkulasi udara," ucapnya.
Hasto juga mengingatkan agar ibu hamil yang kekurangan darah rutin meminum tablet tambah darah.
"Apabila ibu hamil kekurangan darah, maka harus minum tablet tambah darah, tetapi jangan pakai air teh, karena air teh dapat mengurangi penyerapan tablet tambah darah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Apabila ibu hamil kekurangan darah atau anemia, lanjutnya, maka mengakibatkan plasentanya tipis dan anak kekurangan gizi, sehingga ukuran tubuh bayi menjadi kecil dan berpotensi terkena kekerdilan atau stunting.

Tips Bagi Ibu Hamil Usia 35 Tahun ke Atas

Ilustrasi Ibu Hamil Berkebun. Foto: Blue Planet Studio/shutterstock
Meski demikian, jika Anda berusia di atas 35 tahun dan sedang berusaha memiliki momongan, tak perlu berkecil hati, Moms. Anda tetap bisa hamil, dan meski kehamilannya berisiko bukan berarti tidak mungkin memiliki bayi yang sehat.
Misalnya saja, melakukan tes genetik --biasanya dilakukan di awal kehamilan. Selain itu, jangan lupa untuk rutin periksa ke dokter sejak awal hamil dan jangan lupa pula untuk menjaga pola makan bernutrisi seimbang selama kehamilan.
Dokter biasanya juga akan meresepkan vitamin prenatal yang mengandung asam folat untuk mencegah kemungkinan cacat saraf pada bayi dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Muhammad Fadli, SpOG, kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sejak trimester pertama agar ibu hamil dan janin bisa sehat sehat.
Mulai dari cukup tidur, jaga hidrasi tubuh ibu hamil dengan minum 2,5 liter-3 liter tiap hari, lakukan olahraga yang aman dan ringan dan pastikan kebutuhan nutrisi ibu hamil terpenuhi. Hindari konsumsi nikotin atau alkohol agar fisik Anda tidak mengalami potensi gangguan saat hamil, Moms.
Kemudian, tepislah segala kekhawatiran dan ketakutan yang tidak jelas. Selain mengusahakan yang terbaik secara fisik, ibu juga perlu selalu berpikir positif agar tidak stres atau bahkan depresi yang justru bisa mengganggu kehamilan Anda.
ADVERTISEMENT