Bolehkah Bayi Makan Lontong Cap Go Meh?

24 Februari 2021 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bolehkah Bayi Makan Lontong Cap Go Meh? Foto: dok.istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bolehkah Bayi Makan Lontong Cap Go Meh? Foto: dok.istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa merupakan perayaan Cap Go Meh yakni rangkaian di perayaan Tahun Baru Imlek. Jika tidak pandemi, biasanya dirayakan dengan berdoa di wihara lalu disertai pertunjukan barongsai.
ADVERTISEMENT
Meski tidak bisa merayakan di luar rumah, Anda bisa merayakan bersama keluarga sambil makan lontong Cap Go Meh. Ya Moms, makanan ini sepertinya akan selalu ada di setiap perayaan Cap Go Meh. Namun, bila Anda sedang punya anak bayi, sebaiknya simak dulu penjelasan dokter soal boleh tidaknya memberikan lontong cap gomeh pada bayi.

Kata Dokter soal Pemberian Lontong Cap Gomeh pada Bayi

Bolehkah Bayi Makan Lontong Cap Go Meh? Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
Perlu Anda pahami bahwa tekstur pemberian makanan padat atau MPASI untuk bayi harus benar-benar diperhatikan. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, tekstur makanan untuk bayi berusia 6 bulan adalah saring dan lumat.
Kemudian, bayi usia 9 - 12 bulan, tekstur MPASI yang tepat adalah cincang halus (minced) dan cincang kasar (chopped). Jadi berdasarkan tekstur tersebut, bayi yang berusia 6-12 bulan belum boleh diberikan lontong cap go meh.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ahli Nutrisi, DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum. Ia pun menambahkan bahwa bayi di bawah satu tahun jangan diberi makanan orang dewasa.
“Bayi tidak butuh makanan-makanan seperti orang dewasa, dan jangan mengandaikan cita rasa bayi seperti lidah orang tuanya. Itu saja. Kasihan,” jelasnya kepada kumparanMOM saat dihubungi via WhatsApp pada Selasa (23/2).
Lontong cap go meh baru boleh diberikan pada bayi berusia 12 bulan ke atas, karena tekstur MPASI yang diberikan sudah bisa disamakan dengan makanan keluarga. Namun menurut dr. Tan, perhatikan masalah cita rasa pedas dan pastikan santan pada makanan belum basi.
“Dia bisa makan telur dan ayam opornya. Kuah santan asal tidak pedas bisa jadi sumber lemak yang baik. Hanya bagi anak yang belum terbiasa, makanan ini akan memberi rasa kenyang yang lama. Akhirnya saat makan berikutnya datang, dia tidak punya nafsu makan. Jadi icip-icip saja,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lontongnya pun tidak perlu diganti menjadi nasi jika si kecil menyukainya. Namun, pastikan bahwa Anda sudah memotongnya jadi kecil agar mudah dikunyah dan juga dicerna bayi, Moms.