Bukan Cuma Menyehatkan, Olahraga Juga Bisa Bentuk Karakter Anak

18 Juni 2020 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak berolahraga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berolahraga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moms, apakah hari ini Anda sudah mengajak anak untuk berolahraga? Pasalnya, olahraga merupakan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan tubuh, dan salah satu manfaatnya bisa meningkatkan kesehatan fisik.
ADVERTISEMENT
Terlebih, di situasi pandemi seperti pada saat ini. Olahraga yang tepat dan teratur, dapat menjaga daya tahan tubuh kita, Moms. Bahkan, dengan berolahraga rupanya juga bisa menjadi sarana pembentukan karakter anak, lho, Moms!
"Jadi, penting sekali untuk kita tetap menjadwalkan anak agar tetap aktif. Contohnya ya melakukan olahraga. Olahraga itu bagus banget untuk pembentukan karakter," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psikolog Anak dan Remaja dalam Live YouTube bersama Milo Indonesia, dengan tema 'Inspirasi Gaya Hidup Keluarga Sehat dan Aktif' yang dihelat belum lama ini.
Ilustrasi anak berolahraga. Foto: Shutterstock
Salah satunya ialah dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis anak. Dengan melakukan olahraga selama 30 menit secara nonstop misalnya, tubuh secara tak langsung akan mengeluarkan hormon endorfin, yang nantinya membuat tubuh menjadi lebih rileks dan merasa bahagia. Kemudian ada hormon-hormon lainnya yang juga berperan mengeluarkan emosi positif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, olahraga juga membentuk perilaku anak. Apabila Anda sering mengajak si kecil untuk berlari setiap hari di pagi hari misalnya, itu artinya anak pun dilatih untuk belajar disiplin untuk bangun lebih pagi.
Lalu, keterampilan kerja sama juga penting dalam hal olahraga. Misalnya anak senang bermain bulu tangkis atau sepak bola, mereka pun harus melakukan komunikasi yang baik dalam menyusun strategi dengan timnya. Selanjutnya, di olahraga anak juga bisa belajar tentang sportivitas, Moms.
"Kalau kalah enggak boleh marah, kalau menang enggak boleh sombong. Itu juga ada di dalam olahraga," ujar Vera.
Ilustrasi anak berolahraga. Foto: Shutterstock
Lantas, bagaimana jika anak tak tertarik melakukan olahraga?
Memang tak dapat dipungkiri ada beberapa anak yang belum terdorong untuk berolahraga. Untuk itu, Anda diimbau untuk ajak anak bernegosiasi. Ya Moms, berikanlah pemahaman pada anak tentang manfaat dari olahraga itu sendiri dan Anda harus memberikan contoh yang konkret pula pada si kecil.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, tadinya si anak hanya suka melukis. Orang tua bisa bilang: 'oke kamu bisa melukis tapi sebelumnya, temani ibu olahraga dulu ya, 30 menit saja.' Jadi, mungkin di awal-awal dia melakukannya karena kita ajak, kita wajibkan istilahnya. Kita jadwalkan. Tapi, lama-lama begitu dia merasakan 'iya ya, kalau habis lari pagi, setelah itu melukis idenya lebih ngalir.' Misalnya begitu," tutupnya.