Cara Ajari Anak untuk Mengenali Perasaannya

4 Mei 2022 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Cara Ajari Anak untuk Mengenali Perasaannya
Beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajari anak jenis-jenis perasaan.
kumparanMOM
Ilustrasi ibu memeluk anak yang sedih dan kecewa. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu memeluk anak yang sedih dan kecewa. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Senang, sedih atau marah adalah beberapa bentuk emosi atau perasaan yang bisa dialami anak. Ya Moms, sama seperti orang tua, anak-anak juga bisa merasakan beragam jenis emosi.
ADVERTISEMENT
Perasan merupakan hal abstrak yang bahkan kita sebagai orang dewasa belum bisa memahaminya. Perlu dipahami juga bahwa semua perasaan yang dirasakan anak adalah valid. Namun, jangan lupa mengajari anak untuk bisa mengenali perasaannya sejak dini.
Mengajarkan anak tentang perasaan bertujuan agar si kecil lebih kuat secara mental, dapat memahami emosinya, dan memiliki keterampilan untuk mengelolanya. Berikut ini cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk mengajari anak tentang perasaannya, seperti dikutip dari VeryWell Family.

Ajari Anak Jenis-jenis Perasaan

Ilustrasi anak menunjukkan perasaan bahagia. Foto: Shutter Stock
Ajari anak prasekolah tentang jenis-jenis perasaan, seperti senang, marah, sedih, dan takut. Untuk anak usia sekolah dasar, Anda mungkin bisa mengajari bentuk emosi yang lebih kompleks, seperti frustasi, kecewa, gugup, dan lain sebagainya.
Salah satu cara untuk mengenalkan jenis-jenis perasaan adalah dengan mengajar anak menonton tayangan kesukaannya. Saat si tokoh terlihat sedih, cobalah bertanya pada anak, “Menurutmu, apa yang ia rasakan?” Tak hanya untuk dirinya sendiri, mengajari anak tentang hal tersebut dapat membuatnya mampu berempati dan memahami perasaan orang lain.
ADVERTISEMENT

Ajari Anak Cara Mengungkapkan Perasaan dengan Baik

Setelah mengenal jenis-jenis perasaan, ajari anak untuk mengungkapkan perasaan dengan baik. Anda bisa mulai dengan memberi contoh sederhana. Misalnya, saat sedang bermain dengan anak, coba katakan, “Ibu senang hari ini bisa bermain sama kamu.”
Selain memberi contoh, coba tanyakan pada anak tentang perasaannya menjelang tidur. Kalau ia belum bisa mendeskripsikan perasaannya, tak ada salahnya untuk membantunya, Moms. Misalnya, hari itu anak mendapat es krim dari ayahnya, coba tanyakan, “Hari ini kamu senang enggak dibelikan es krim sama Ayah?”
Cara-cara tersebut secara tidak langsung akan melatih anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan cara yang baik. Jangan lupa untuk mengapresiasi si kecil saat ia berhasil melakukannya ya, Moms.
ADVERTISEMENT

Ajari Cara Mengelola Perasaan Negatif

Ilustrasi Ibu memeluk anaknya yang sedih. Foto: Shutter Stock
Saat anak merasakan perasaan negatif ajari untuk mengelolanya dengan baik. Misalnya, saat si kecil merasa marah, ajari ia bagaimana cara menenangkan diri, seperti mengatur napas atau menyendiri terlebih dahulu. Sama halnya saat ia merasa sedih, ajari untuk meluapkan emosinya tanpa melukai orang lain.

Jadi Contoh

Orang tua merupakan contoh pertama bagi anak-anaknya. Untuk itu, Anda perlu menjadi teladan yang baik dalam mengajari anak tentang perasaan. Saat Anda marah, hindari berkata kasar atau berteriak di depan anak. Coba kelola emosi dengan baik agar Anda tidak “meledak” saat merasakan perasaan yang negatif.