Cara Kenalkan Area Privat pada Anak agar Terhindar dari Pelecehan Seksual

2 Juli 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Orang tua perlu melindungi anak dari kejahatan apa pun yang mungkin terjadi, salah satunya adalah pelecehan seksual. Ya Moms, pelecehan seksual pada anak perlu jadi perhatian serius para orang tua.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan agar si kecil terhindar dari kejahatan seksual. Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah dengan mengenalkan area privat pada anak sejak dini.
Namun, beberapa orang tua mungkin merasa canggung saat harus menjelaskan area privat anak. Apalagi, pada zamannya, mereka mungkin tidak mendapatkan edukasi ini dari orang tuanya dulu. Lantas, bagaimana cara melakukannya?

Kata Psikolog soal Cara Kenalkan Area Privat pada Anak

Ilustrasi ibu mengajari anak soal area privat. Foto: Shutter Stock
Psikolog Anak dan Remaja, Rizqina P. Ardiwijaya, M.Psi., Psikolog, mengatakan, orang tua perlu memberikan penjelasan pada anak-anak bahwa mereka memiliki bagian tubuh yang harus dilindungi, seperti, mulut, dada atau payudara pada perempuan, alat kelamin (vagina pada perempuan dan penis pada laki-laki) serta bokong. Hal ini bisa dimulai sejak si kecil minimal berusia 2 tahun, Moms.
ADVERTISEMENT
“Untuk menjelaskan tentang alat kelamin, orang tua bisa mulai dengan menjelaskan bahwa alat kelamin laki-laki dan perempuan itu berbeda. Alat kelamin perempuan disebut vagina, sedangkan alat kelamin laki-laki disebut penis,” jelas Rizqina pada kumparanMOM, Kamis (30/6).
Menurut Rizqina, orang tua disarankan untuk menggunakan istilah yang tepat atau ilmiah saat menyebutkan area privat termasuk alat kelamin pada anak-anak. Sebab, istilah ilmiah dalam penyebutan alat kelamin ini berlaku secara umum dan sudah diketahui oleh semua orang. Jadi, saat anak-anak menyebut vagina atau penis, itu sudah pasti merujuk pada alat kelaminnya, Moms.
Awalnya, orang tua mungkin merasa tidak nyaman saat harus menyebutkan vagina atau penis. Tapi justru, menyebutkan nama yang sebenarnya akan membantu anak untuk bisa melindungi dirinya sendiri.
Ibu ajarkan anak soal area privatnya. Foto: Shutterstock.
“Bayangkan jika kita mengajarkan anak untuk menyebut alat kelaminnya dengan sebutan pengganti, misalnya ‘pepet’. Jika anak kita sedang dalam bahaya dan dia meminta tolong pada orang lain, ‘Bu/Pak, ada yang pegang pepet aku.’ Orang yang mendengar pasti akan kebingungan dan tidak bisa menolong anak kita dengan segera,” jelas psikolog yang berpraktik di Rumah Dandelion dan Ruang Mekar Azlia itu.
ADVERTISEMENT
Setelah menjelaskan soal area privat yang dimiliki anak, jangan lupa untuk memberikan pengertian bahwa bagian tersebut harus selalu dijaga. Artinya, tidak boleh disentuh dan diperlihatkan pada orang lain. Jelaskan pula bahwa setiap orang memiliki area privat tersebut, sehingga anak harus menghargai area privat orang lain dengan tidak menyentuh atau dengan sengaja melihatnya.
“Orang tua juga harus menekankan bahwa anak tidak boleh memperlihatkan private part pada orang lain atau melihat private part orang lain. Karena area itu adalah area 'private' artinya hanya untuk kamu sendiri, tidak bisa dibagikan dgn orang lain,” pungkas Rizqina.