news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Menstimulasi Pancaindra Bayi

25 Mei 2022 11:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dengan bantuan stimulasi dari orang tua, bayi umumnya akan menunjukkan perkembangan yang luar biasa seiring berjalannya waktu. Salah satu bagian tubuh yang perlu distimulasi adalah pancaindra.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, manusia memiliki lima indra alias pancaindra, yaitu hidung, mata, telinga, lidah, dan kulit. Kelimanya memiliki fungsi masing-masing dan perlu dilatih sejak dini agar bisa berkembang dengan baik.
Berikut cara menstimulasi pancaindra bayi sebagaimana dikutip dari Verywell Family.

Stimulasi pada Pancaindra Bayi

1. Hidung
Ilustrasi bayi tersenyum. Foto: Shutterstock
Sebagai indra penciuman, hidung merupakan salah satu indra pertama yang berkembang sejak bayi masih di dalam kandungan. Reseptor penciuman mulai berkembang pada usia 8 minggu dan akan berfungsi penuh pada usia 24 minggu. Itu tandanya, saat bayi lahir ia sudah memiliki indra penciuman yang berkembang dengan sempurna.
Setelah lahir, bayi akan menggunakan hidungnya untuk mengenali ASI dan aroma ibunya. Seiring berjalannya waktu, bayi mampu membedakan orang tuanya dengan orang asing melalui aromanya. Salah satu cara untuk menstimulasinya adalah dengan membedong atau menyelimuti bayi menggunakan kain yang memiliki aroma orang tuanya.
ADVERTISEMENT
2. Mata
Ilustrasi bayi menatap ibunya. Foto: Shutter Stock
Saat lahir, mata bayi umumnya belum berkembang dengan sempurna. Meskipun begitu, indra penglihatan tersebut akan berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Pada awalnya, bayi mungkin hanya mampu melihat orang yang berada di dekatnya. Namun, lambat laun ia akan mampu melihat objek yang lebih jauh dan mulai mengenali warna di sekitarnya.
Cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi indra penglihatan bayi adalah dengan menggendong bayi dan menghadapkan wajahnya ke wajah Anda. Tatap matanya dan lihatlah, ia mungkin akan merespons Anda dengan senyuman.
3. Telinga
Ilustrasi telinga bayi. Foto: Shutter Stock
Sebagai indra pendengaran, telinga bayi mulai berkembang sejak usia kehamilan 16 minggu. Ia mulai mendengar berbagai suara dari dalam kandungan. Setelah lahir, mendengar menjadi kegiatan bagi bayi untuk membangun ikatan dengan orang tuanya. Mendengar juga menjadi salah satu hal yang dapat mendorong perkembangan bahasanya.
ADVERTISEMENT
Untuk menstimulasi pendengarannya, Anda bisa mengajak bayi mengobrol dan lihat apakah ia merespons suara Anda atau tidak. Anda juga bisa melakukan tes pendengaran dengan dokter secara rutin untuk memantau perkembangan pendengarannya.
4. Lidah
ilustrasi bayi menjulurkan lidah Foto: Shutterstock
Sejak dalam kandungan, lidah sebagai indra perasa mulai berkembang pada usia kehamilan 8 minggu dan akan berfungsi penuh pada usia kehamilan 17 minggu. Setelah lahir, indra perasa membuat bayi memiliki preferensi terhadap rasa, terutama rasa ASI yang mungkin hanya si kecil yang tahu.
Lidah bayi akan berkembang pesat saat ia mulai memasuki masa MPASI. Untuk itu, orang tua disarankan memberikan makanan dengan berbagai rasa sejak dini agar bayi bisa menerima semua rasa dan tidak menjadi pemilih makanan atau picky eater.
ADVERTISEMENT
5. Kulit
Ilustrasi bayi menggenggam tangan orang tuanya. Foto: Shutterstock
Pancaindra lain yang perlu distimulasi sejak dini adalah kulit atau indra peraba. Indra yang satu ini membantu si kecil untuk terhubung dengan orang tua dan menawarkan perasaan hangat dan aman. Itulah sebabnya ibu disarankan untuk melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi setelah melahirkan.
Seiring berjalannya waktu, kulit menjadi indra yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Melalui sentuhan, ia akan membangun ikatan dengan orang tua, bermain, bergerak, makan, dan lain sebagainya.