Cara Menyusui Bayi Baru Lahir Sesuai Rekomendasi IDAI

1 Juni 2023 16:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui.  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Oleh karena itu WHO dan IDAI merekomendasikan agar ibu menyusui bayi eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun dengan tambahan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
ADVERTISEMENT
Tak hanya baik dari sisi nutrisi, proses menyusui juga menenangkan bagi bayi, serta dapat meningkatkan hubungan emosional ibu dengan si kecil. Proses menyusu yang menenangkan juga bisa membuat bayi tidak rewel, Moms.
Namun demikian, proses menyusui bisa terasa menantang bagi ibu. Salah satu penyebab yang sering muncul karena proses perlekatan tidak tepat.
Lantas bagaimana cara menyusui yang benar? Yuk simak penjelasan dari IDAI berikut ini.

Tips dari IDAI untuk Menyusui Bayi Baru Lahir

menyusui bayi baru lahir Foto: Shutterstock
1. Sebelum menyusui, ibu wajib mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu, sehingga tidak mudah lecet dan perih.
ADVERTISEMENT
3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
4. Posisikan bayi dengan benar. Caranya:
- Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
- Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
- Mulut bayi berada di depan puting ibu.
- Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
- Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
ADVERTISEMENT
- Dagu menempel ke payudara ibu.
- Mulut terbuka lebar.
- Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
- Bibir bayi terlipat keluar.
- Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
- Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
- Ibu tidak kesakitan.
- Bayi tenang.

Frekuensi Menyusui Bayi Baru Lahir

Ilustrasi ibu menyusui relaktasi. Foto: Shutter Stock
Makin sering ibu menyusui makin banyak produksi ASI. Bayi ASI biasanya menyusu tiap 2-3 jam, lebih sering dibanding bayi susu formula, karena ASI lebih mudah dicerna.
Lamanya menyusu ditentukan oleh kebutuhan bayi. Bayi menyusu pada satu sisi payudara sampai dia berhenti, kemudian istirahat sebentar, sambil bayi disendawakan atau digendong. Selanjutnya ganti ke payudara sisi yang lainnya, bila bayi masih menginginkan.
ADVERTISEMENT
Untuk minum berikutnya, dapat diganti urutan payudaranya. Mulailah dari payudara yang terkahir diminum. Bayi memiliki kebiasaan pola menyusu yang berbeda-beda. Susui bayi sesuai dengan keinginan bayi.
Kenali tanda-tanda bayi lapar, karena menangis tidak selalu berarti lapar. Sebagian besar ibu memerlukan sekitar 6 minggu sampai pasokan ASI nya lancar. Selama waktu tersebut, baik ibu dan bayi masih saling belajar bagaimana cara menyusu dan menyusui.
Usahakan istirahat di sela waktu menyusui. Makanlah secara teratur dengan menu gizi seimbang. Rawat diri ibu, sehingga ibu dapat merawat bayinya dengan baik.

Tanda Kecukupan ASI

Sebagian besar bayi akan mencapai kembali berat lahirnya dalam 2 minggu. Bayi yang mendapatkan ASI cukup, akan sering berganti popok karena bayi akan sering buang air kecil (6-8 kali sehari) dan buang air besar. Kecukupan ASI secara objektif dapat dilihat dengan pertambahan berat dan tinggi badan sesuai pertambahan usia.
ADVERTISEMENT