Cara Sederhana Jaga Daya Tahan Tubuh Anak

15 Januari 2021 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sehat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sehat. Foto: Shutterstock
Sebagai orang tua, Anda perlu menjaga kesehatan anak. Apalagi di dua tahun pertamanya. Pada masa ini, anak berada di periode emas, sehingga ia cepat menerima masukan dan pengaruh dari lingkungan sekitar. Jika anak sehat, proses belajarnya akan berlangsung optimal, Moms.
Sayangnya, kondisi imun anak-anak belum sekuat orang dewasa. Dalam sebuah penelitian yang dilansir US National Library of Medicine disebutkan bahwa respon imun akan meningkat seiring bertambahnya usia. Itu artinya, Anda perlu melakukan berbagai upaya demi mencegah si kecil dari serangan penyakit.
Ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk memperkuat daya tahan tubuh anak. Apa saja?

1. Pastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dalam satu piring

Ilustrasi Isi Piringku. Foto: dok. Ditjen Kesmas, Kemenkes
Penelitian menunjukkan, 80 persen sel imun ada di pencernaan. Tak hanya itu, pusat emosi dan kognitif otak dengan fungsi usus juga dipengaruhi oleh bakteri baik yang ada di pencernaan. Itu artinya, makanan yang dikonsumsi memegang peranan penting untuk menjaga daya tahan tubuh si kecil sekaligus mendukung tumbuh kembangnya.
Agar nutrisi harian anak terpenuhi, Anda dapat menerapkan konsep Isi Piringku dari Kemenkes. Dalam setiap kali makan, Anda dapat membagi porsi makanan menjadi dua bagian: setengah untuk makanan pokok dan lauk pauk, setengah lagi untuk sayur dan buah. Kemenkes juga menganjurkan bahwa porsi makanan pokok sebaiknya lebih banyak dengan porsi lauk pauk dan porsi sayuran lebih banyak dari porsi buah. Jangan lupa minum setiap kali makan, bisa sebelum, ketika, atau setelah makan. Dengan begitu, kebutuhan nutrisi makro dan mikro si kecil dapat tercukupi, Moms.

2. Jaga kebersihan diri dan lingkungan rumah

Ilustrasi mengajak anak membersihkan rumah. Foto: Shutterstock
Meski di rumah aja, kebersihan diri tetap perlu dilakukan. Mulailah dengan kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Saat mengajak si kecil cuci tangan, Anda dapat menyanyikan lagu cuci tangan dengan bercerita setiap malam. Dengan begitu, anak pun tidak merasa terpaksa untuk bisa mencuci tangan dengan benar dan lebih sering.
Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kebersihan rumah. Sebab, rumah yang kotor dapat menjadi sarang kuman dan bakteri penyebab berbagai penyakit. Tak hanya itu, rumah yang kotor juga rentan dihinggapi berbagai serangga kecil penyebab alergi, seperti tungau. Apalagi bila si kecil sedang aktif-aktifnya bereksplorasi, rumah yang kotor tentu bisa mengancam kesehatannya.
Oleh sebab itu, jangan lupa menjaga kebersihan rumah ya, Moms! Usahakan untuk mengepel lantai minimal dua kali sehari. Selain itu, Anda juga bisa menyemprotkan cairan disinfektan ke benda-benda yang sering disentuh.

3. Seimbangkan waktu tidur, bermain, dan belajar anak

Ilustrasi anak ceria. Foto: Shutterstock
Ada banyak manfaat yang bisa didapat ketika menjaga kualitas tidur anak. Dilansir laman Parents, saat tidur tubuh akan mengeluarkan protein sitokin yang berfungsi melawan infeksi. Tak hanya itu, tidur cukup juga dapat meningkatkan konsentrasi dan membantu kesehatan si kecil.
Karenanya, usahakan tidurnya cukup setiap hari. Seiring bertambahnya usia, jumlah waktu tidur yang diperlukan akan semakin sedikit, Moms. Untuk anak usia 1-3 tahun diperlukan durasi tidur 12-14 jam per hari, sementara anak usia 3-6 tahun hanya memerlukan 10-12 jam per hari.
Selain itu, jangan lupa untuk menyeimbangkan waktu istirahat dengan waktu bermain dan belajar anak. Misalnya, saat anak baru bangun tidur, ia akan mempunyai energi yang cukup untuk melakukan aktivitas fisik. Anda bisa menyiapkan kegiatan yang dapat menunjang perkembangan motorik kasarnya, seperti bermain bola atau menari menggunakan lagu kesukaannya.

4. Jika anak menderita alergi, segera konsultasikan ke dokter

Ilustrasi anak menderita dermatitis atopik. Foto: Shutterstock
Dokter spesialis anak, Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), mengatakan penentuan risiko alergi pada anak merupakan hal penting untuk menentukan tindakan pencegahan. Salah satu caranya dengan mengenali zat pemicu alergi.
Sejatinya, alergi merupakan suatu gejala yang timbul sebagai respons dari sistem imun tubuh terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya. Entah itu debu, udara, bulu hewan, atau makanan tertentu —termasuk susu sapi. Selain itu, alergi pada anak juga dipengaruhi oleh orang tua, Moms. Dilansir US National Library of Medicine, jika salah satu orang tua menderita alergi, persentase risiko anak untuk menderita alergi mencapai 30-50 persen. Jika kedua orang tua memiliki alergi, persentasenya naik menjadi 50-80 persen.
Dalam penelitian yang dilansir Genetics Home Reference, dermatitis atopik memiliki pola pewarisan autosom yang dominan. Itu artinya, jika ada satu salinan gen dari orang tua penyebab alergi ini di sel anak, anak bisa terkena dermatitis atopik, Moms.
Saat anak terkena dermatitis atopik, ia akan memunculkan gejala ruam kemerahan yang makin gatal bila digaruk, kulit kering, dan penebalan kulit yang kasar akibat kulit sering digaruk.

5. Pastikan nutrisi anak terpenuhi

Ilustrasi memberikan anak susu. Foto: Shutterstock
Susu merupakan pelengkap nutrisi untuk anak, tak terkecuali bagi anak dengan risiko alergi. Pemberian susu yang mengandung protein terhidrolisa parsial dapat membantu mencegah munculnya gejala sensitivitas akibat mengonsumsi susu sapi. Dalam sebuah penelitian yang dilansir US National Library of Medicine, susu yang mengandung protein terhidrolisa parsial telah terbukti mengurangi dan mencegah terjadinya alergi, terutama dermatitis atopik.
Salah satu susu yang bisa dipilih adalah susu NANKID pHPro 3. Hadir dengan kemasan baru, NANKID pHPro 3 merupakan susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun yang diformulasikan khusus oleh Nestlé Research Center Switzerland serta diproduksi langsung di Konolfingen, Switzerland.
Selain memiliki kandungan protein whey terhidrolisa parsial yang lebih mudah dicerna oleh si kecil, NANKID pHPro 3 juga mengandung probiotik Bifidobacterium lactis, omega 3, omega 6, dan DHA.
NANKID pHPro 3. Foto: dok. NANKID
Sementara itu, kandungan 12 vitamin serta 9 mineral pada NANKID pHPro 3 dapat melengkapi manfaat susu ini untuk mendukung pertumbuhan si kecil di masa emasnya.
Anda tak perlu bingung bagaimana caranya mendapatkan susu NANKID pHPro. Sebab, salah satu produk Nestlé ini sudah tersedia di Lazada. Anda hanya perlu memesan lewat smartphone dan tunggu di rumah.
Yuk Moms, #SiapkanSekarang untuk dukung pertumbuhannya. Jangan lupa tetap menjaga kebersihan lingkungan yang bisa #BantuCegahSensitivitas. Untuk membeli produk NANKID pHPro, Anda dapat klik di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan NANKID