Cerita Tasya Kamila saat Menaikkan Tekstur MPASI Anaknya

18 Juni 2020 18:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tasya Kamila dan anaknya, Arrasya. Foto: Instagram/ @tasyakamila
zoom-in-whitePerbesar
Tasya Kamila dan anaknya, Arrasya. Foto: Instagram/ @tasyakamila
ADVERTISEMENT
Semakin bertambahnya usia, maka tekstur pemberian MPASI anak juga perlu ditingkatkan. Dan selama masa tersebut pula setiap orang tua punya cerita tersendiri, termasuk mantan penyanyi cilik, Tasya Kamila.
ADVERTISEMENT
Melalui Instastory di Instagram milikinya, Tasya bercerita pengalamannya menaikan tekstur MPASI anak laki-laki pertamanya Arrasya Wardhana Bachtiar. Lahir pada 13 Mei 2019 lalu, Arrasya mendapatkan MPASI pertamanya di usia 6 bulan, sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Karena pada saat itu Tasya dan keluarga tengah berlibur ke Jepang dan Korea Selatan, maka demi memudahkan perjalanan, Tasya memberikan bubur fortifikasi sebagai menu MPASI pertama Arrasya, Moms.
Sementara soal tekstur, Tasya mengatakan jika sejak pertama kali memberikan MPASI, ia memang menghindari memberikan makanan dengan tekstur encer. Lalu setiap bulannya, MPASI Arrasya akan terus dinaikan teksturnya menjadi lebih kental.
"6-8 bulan: bubur lumat kental (makanan masih diblender, buah seringnya dibejek)," tulisnya.
Istri dari Randi Wardhana Bachtiar ini melanjutkan, ketika Arrasya berumur 9-11 bulan, pengolahan MPASI sudah tidak perlu menggunakan blender lagi. Sebagai gantinya, makanan tersebut dihaluskan sendiri dengan tekstur dibuat kasar. Sementara untuk buah, Tasya hanya memotongnya menjadi ukuran kecil saja.
ADVERTISEMENT
"12 bulan: sama teksturnya sm makanan kita (yaa ada jg lah yang aku potong2/suwir2 biar ngga keselek atau terlalu susah ngunyahnya)," tambahnya.
Tasya juga bercerita bila untuk saat ini Arrasya sudah makan menu makanan keluarga. Menu favorit Arrasya sendiri adalah spaghetti panggang, nasi keju parut dengan ikan kembung goreng / bandeng presto / ayam goreng / daging cincang tumis sayur dan mi ayam jamur.
Tasya Kamila. Foto: Instagram/@tasyakamila
Lalu bagaimana soal snack? Tasya memilih biskuit untuk snack Arrasya ketika berlatih mengunyah. Tasya akan membiarkan Arrasya mengigitnya sendiri namun tetap dalam pengawasan.
"Yg aku liat di situ Arr belajar ngunyah dan tau 'oh kalau potongan gede akau ga bisa lgs telen jd harus dikunyah, oh ini lepeh aja deh kegedean'," terang Tasya.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, Tasya juga memberikan tips yang didapatkannya dari dokter, yaitu jangan memberikan anak minum setiap kali menyuap makanan. Kenapa? Sebab bila si kecil diberi air sehabis melahap makanannya otomatis anak akan langsung menelannya, alhasil otot untuk mengunyahnya tidak terlatih.
Perjalanan menaikan tekstur MPASI Arrasya tidak selalu mulus, Moms. Sebab Tasya juga pernah mengalami kendala, tepatnya ketika Arrasya berumur 9 bulan.
"Waktu masuk 9 bulan cobain pelan2 naik tekstur, dari 1x makan dulu, besoknya 2x, 3x lanjut seminggu oke tuh," kenangnya.
Sayangnya setelah itu, Arrasya mengalami batuk dan pilek karena tumbuh gigi. Akibatnya Arrasya tidak mau makan makanan dengan tekstur kasar dan sulit untuk menelan. Karenanya, pelantun Libur Telah Tiba itu pun memutuskan untuk menurunkan tekstur makanan selama beberapa hari.
ADVERTISEMENT
Akhirnya saat Arrasya berumur 9,5 bulan, ia kembali memberikan MPASI dengan tekstur kasar. Ya, itu semua berkat semangat Tasya dan mengingat saran dari dokter bahwa menaikan tekstur penting untuk melatih oromotor dan mempengaruhi kemampuan bicara si kecil.
"Mau 12 bulan kok agak2 cranky lg nih makannya...? Oh ini JUSTRU dia maunya makan nasi utuh guysss, gamau yg lembek2 lagii🙏🏻😂," tutupnya.