Daftar Imunisasi Lengkap, dari Bayi Sampai Anak Usia Sekolah

12 Oktober 2020 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Imunisasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Imunisasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Untuk membentuk kekebalan tubuh dan demi mencegah penyakit pada diri sendiri dan orang lain, bayi perlu diberi imunisasi. Pemberian imunisasi ini bahkan tidak berhenti sampai si kecil bayi saja lho, Moms! Anak yang sudah lebih besar bahkan masuk usia sekolah juga perlu. Tujuannya yang lebih besar adalah agar kejadian penyakit menular dapat menurun bahkan menghilang.
ADVERTISEMENT
Lantas apa saja sih, imunisasi yang sebenarnya perlu diberikan pada bayi hingga anak usia sekolah?
Berikut, kumparanMOM merangkumnya dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

13 Imunisasi yang Perlu Diperoleh Bayi dan Anak Sesuai Usia

Anak menjalani vaksinasi anti-polio Foto: AKHTAR SOOMRO/REUTERS
1. Hepatitis B (HB)
Diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian suntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Setelah itu vaksin hepatitis B disuntikan kembali pada usia 2, 3 dan 4 digabung dengan imunisasi DPT dan Hib dalam vaksin DPT-HepB-Hib.
2. Polio
Bayi perlu mendapat imunisasi polio untuk mencegah kelumpuhan akibat serangan virus polio liar yang menyerang sel-sel syaraf di sumsum tulang belakang. Bila menyerang otak dapat lumpuh seluruh tubuh dan kematian. Vaksin polio diteteskan ke dalam mulut bayi baru lahir ketika akan pulang ke rumah.
ADVERTISEMENT
Kemudian dilanjutkan pada umur 2, 4, 6, 18-24 bulan dan 5 tahun. Vaksin polio suntikan (IPV) pada umur 4 bulan, dilakukan bersama imunisasi DPT-HepB-Hib. IPV rutin diberikan khusus untuk bayi balita yang kekebalannya rendah karena penyakit atau karena sedang dalam pengobatan yang mengganggu kekebalan.
Ilustrasi luka bekas imunisasi pada lengan bayi Foto: Shutter Stock
3. BCG
Vaksin BCG disuntikkan dikulit lengan atas kanan saat bayi berumur 1-2 bulan Moms. Vaksin ini dilakukan untuk mencegah tuberkulosis (Tbc) berat pada paru, otak, kelenjar getah bening dan tulang yang bisa menimbulkan sakit berat yang lama, kecacatan, bahkan kematian.
4. DPT atau DpaT
Imunisasi DPT atau DpaT dilakukan untuk mencegah 3 penyakit yaitu Difteri, Pertusis dan Tetanus. Vaksin DPT atau DPaT disuntikkan di paha saat bayi berumur mulai 2 bulan, dilanjutkan pada umur 3-4 bulan, 4-6 bulan, dan 18-24 bulan. Vaksinasi ini dapat digabung dengan vaksin Hepatitis B dan Hib.
ADVERTISEMENT
Setelah memasuki usia 5-6tahun, anak kembali melakukan vaksinasi di lengan dengan vaksin DT, 10-12 tahun dan 18 tahun dengan vaksin Td. Vaksin DT dan Td tidak mengandung vaksin untuk Pertusis, dan dosis antigen D dan T lebih rendah, disesuaikan dengan pola penyakit dan kekebalan anak usia tersebut.
Imunisasi bayi. Foto: Shutterstock
5. Hib dan Pneumokokus
Kedua vaksin ini bertujuan untuk mencegah serangan kuman Hib dan pneumokokus yang mengakibatkan radang paru (pneumonia), radang telinga tengah dan radang otak (meningitis) yang bisa menimbulkan kematian atau kecacatan. Vaksin Hib dan Pneumokokus disuntikkan saat anak berumur 2, 4, 6, dan 15 bulan.
6. Rotavirus
Vaksin Rotavirus diteteskan perlahan ke mulut bayi mulai umur 2, 4 (dan 6 bulan), tergantung pada jenis vaksin. Tujuannya untuk mencegah diare berat akibat Rotavirus, yang dapat mengakibatkan bayi muntah mencret hebat, kekurangan cairan, gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, bahkan kematian.
Ilustrasi vaksin dan imunisasi. Foto: Shutterstock
7. Influenza
ADVERTISEMENT
Imunisasi influenza dilakukan untuk mencegah serangan virus influenza yang mengakibatkan demam tinggi, batuk pilek hebat, sesak nafas, radang paru, yang dapat menyebabkan kematian. Vaksin influenza disuntikkan mulai umur 6, 7 bulan, kemudian diulang setiap tahun pada balita, usia sekolah, remaja, dewasa bahkan usia lanjut.
8. Campak-Rubela
Vaksin campak atau Measles Rubella (MR) disuntikkan mulai usia 9 bulan, 18 bulan dan sebelum masuk SD atau kelas 1 SD. Tujuannya untuk mencegah penyakit Campak dan Rubela.
Virus campak mengakibatkan demam tinggi, batuk, pilek , sesak, radang paru (pneumonia), diare, dan radang otak, sehingga banyak mengakibatkan kematian. Sedangkan virus Rubela (campak Jerman) menyerang janin sehingga mengakibatkan keguguran atau bayi kelak buta, tuli, keterbelakangan mental dan kebocoran sekat jantung bayi.
Imunisasi untuk anak. Foto: Shutterstock
9. MMR
ADVERTISEMENT
Imunisasi MMR untuk mencegah serangan virus MMR, yaitu Mumps (mengakibatkan gondongan, mengakibatkan radang buah zakar, mandul), Morbili (campak) dan Rubela (campak Jerman). Suntikan ini dilakukan mulai anak umur 15 bulan, diulang sebelum masuk SD atau kelas 1 SD. Apabila si kecil sudah mendapat MMR, maka ia tidak perlu MR.
10. Imunisasi Cacar air (varisela)
Vaksin cacar air disuntikkan mulai umur 1 tahun. Vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit cacar air yang dapat merusak kulit, mata, menimbulkan diare, kadang-kadang radang paru, dan keguguran bila menyerang janin dalam rahim.
Imunisasi HPV untuk Anak. Foto: Shutter Stock
11. Imunisasi HPV (human papiloma virus)
Imunisasi HPV untuk mencegah kanker leher rahim karena HPV yang menyerang tanpa gejala sejak usia remaja dan akan mengakibatkan kanker leher rahim pada dewasa. Vaksinasi HPV disuntikkan 3 kali pada remaja perempuan mulai umur 10 tahun, dilanjutkan 1-2 bulan dan 6 bulan kemudian. Untuk program UKS di beberapa provinsi disuntikkan 2 kali dengan jarak 6 bulan.
ADVERTISEMENT
12. Imunisasi JE (Japanese B Encephalitis)
Vaksin JE disuntikkan pada bayi dan anak yang tinggal di daerah endemis JE mulai umur 1 tahun, diulang 1 kali setelah 1-2 tahun kemudian. Atau yang bepergian lebih dari 1 minggu di daerah endemis, mulai umur 1 tahun. Hal ini untuk mencegah radang otak oleh virus JE yang ditularkan oleh gigitan nyamuk.
13. Imunisasi Dengue
Imunisasi Dengeu bertujuan untuk mencegah sakit berat oleh infeksi virus dengue (demam berdarah dengue, dengue syok sindrom). Imunisasi ini disuntikkan pada anak yang pernah terinfeksi virus dengue umur 9–16 tahun, sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan.
Nah Moms, imunisasi mana saja yang sudah bayi Anda dapatkan? Jangan lupa dilengakapi, ya!
ADVERTISEMENT