Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak, Bisa Sampai Sulit Bernapas

13 Juli 2023 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jangan Disepelekan, Berikut Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Jangan Disepelekan, Berikut Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alergi susu sapi bisa menimbulkan berbagai efek bagi anak. Pakar menilai, dampak alergi tersebut bisa menganggu tumbuh kembang si kecil.
ADVERTISEMENT
Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A (K), M.Kes dari Universitas Padjajaran, mengatakan alergi susu sapi pada anak terbagi dalam beberapa tingkatan. Dengan perbedaan tingkat alergi itu artinya berbeda pula cara penanganannya.

Ciri Anak Alergi Susu Sapi

Alergi Ringan atau Sedang
Alergi susu sapi pada anak bisa dikatakan ringan apabila anak mengalami satu atau lebih dari gejala yang ringan. Misalnya anak mengalami regurgitasi berulang, muntah, diare, konstipasi.
Gejala lainnya yakni muncul darah pada tinja, anemia defisiensi besi, dermatitis atopik, angioedema, urtikaria, pilek, batuk kronik, dan mengi.
Kemudian, kolik yang persisten lebih dari tiga jam per hari atau lebih dari tiga hari per minggu selama lebih dari satu minggu.
Alergi Berat
Sedangkan alergi susu sapi berat ditandai dengan satu atau lebih dari gejala seperti gagal tumbuh karena diare dan/atau regurgitasi, muntah dan/atau tidak mau makan; anemia berat, eksim yang berat, sulit bernafas, hingga anafilaksis.
ADVERTISEMENT
Budi menjelaskan, dari semua gejala tersebut, ada gejala alergi yang paling sering terjadi yakni diare, konstipasi, regurgitasi, muntah, darah dalam tinja, ruam, bengkak bibir dan kelopak mata, dan eksim.
Ilustrasi anak alergi susu sapi Foto: Shutterstock
Menurut Budi, apabila si kecil mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya orang tua membawa anak ke dokter. Sehingga orang tua bisa memastikan penyebab anak mengalami hal tersebut, apakah alergi atau penyakit lain.
"Misal gejalanya berupa batuk pilek. Apakah disertai demam? Apakah munculnya lebih dominan pada siang hari? Apakah ingusnya kental atau berwarna? Kalau ketiga jawaban ini tidak semua, berarti kemungkinan alergi," kata Budi.
Ia menyebut apabila anak yang menunjukkan gejala alergi susu sapi tidak segera dikonsultasikan ke dokter, maka bisa timbul dampak yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
"Di antaranya meningkatkan risiko penyakit degeneratif dan gangguan tumbuh kembang akibat salah tatalaksan," ujar Budi.
"Biasanya kalau anak makan telur lalu kulitnya merah-merah, ibu berpikir jangan-jangan alergi telur. Lalu makan daging, merah-merah lagi, anak dilarang makan daging. Jadi makanannya terbatas sehingga terganggu pertumbuhannya. Lalu dengan gejala terus-menerus, anak jadi lebih banyak di rumah, jarang main, sehingga perkembangan motoriknya terganggu," tutur Budi.

Lantas, apa dampak buruk yang anak alami bila alergi susu sapi tak segera tertangani?

Budi mengatakan setidaknya akan ada empat dampak yang anak alami. Pertama, anak dengan alergi susu sapi dampak kesehatan jangka panjangnya bisa meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti obesitas, tekanan darah tinggi dan sakit jantung.
"Lalu yang kedua, jika tidak diatasi atau terlambat didiagnosa dan tidak dilakukan pengobatan yang tepat, bisa mengganggu tumbuh kembang anak," ujar dokter yang juga konsultan alergi dan imunologi anak.
ADVERTISEMENT
Dampak ketiga adalah ekonomi. Seperti pengeluaran biaya pengobatan dan meningkatkan biaya tidak langsung misalnya pengeluaran rawat jalan dan obat-obatan. Kemudian dampak keempat yakni dampak psikologis pada anak.
"Mereka yang alergi susu sapi bisa merasakan stres. Sampai bisa menurunkan kualitas hidup si kecil. Tidak hanya itu, orang tua pun bisa ikut stres karena biaya pengobatannya yang besar untuk merawat anak dengan alergi tersebut. Oleh karena itu, untuk mencegah jangan sampai dampak tersebut terjadi, orang tua harus sedini mungkin mengenali gejala-gejala yang muncul pada si kecil," kata Dokter Budi.