Dampak Buruk Bila Makanan Lebaran Terbuang Sia-sia

24 Mei 2020 14:05 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ketupat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ketupat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perayaan Lebaran identik dengan sajian makanan khas yang menggugah selera. Meski begitu, jangan sampai kalap memakannya, hingga Anda akhirnya kekenyangan dan menyisakan makanan yang Anda makan.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sisa makanan biasanya berakhir mubazir dengan terbuang sia-sia ke tempat sampah. Bila selama ini Anda kerap membuang makanan yang tidak habis ke tempat sampah, sebaiknya mulai sekarang hentikan kebiasaan itu.
Ilustrasi lebaran bersama keluarga di rumah aja. Foto: Shutter Stock
Nurgina Arsyad, Pegiat Halal Food mengatakan bahwa kita sebagai manusia juga harus tahu proporsi yang baik dan benar ketika sedang makan. Jangan sampai hawa nafsu membuat Anda memakan sesuatu secara berlebihan atau membuat Anda jadi kekenyangan. Dalam ilmu kesehatan pun terbukti bahwa sesuatu yang berlebihan tidak baik untuk tubuh.
Bahkan, dalam Al-Quran surat Al A'raf ayat 31 juga dijelaskan sebagai berikut:
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
ADVERTISEMENT
Yā banī ādama khużụ zīnatakum 'inda kulli masjidiw wa kulụ wasyrabụ wa lā tusrifụ, innahụ lā yuḥibbul-musrifīn
Artinya: "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."
Ilustrasi makan ketupat Lebaran. Foto: Shutter Stock
Nurgina menambahkan, jika masyarakat mengonsumsi makanan secara berlebihan, hal ini akan berdampak pada meningkatnya jumlah sampah di Indonesia. Data dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia pun dijelaskan bahwa makanan orang Indonesia kalau dikumpulkan dalam satu tahun bisa mencapai 1,3 juta ton.
"Yang lebih bikin kita kudu berpikir lagi, kenapa kita harus menghargai makanan, jumlah sampah makanan dan minuman itu meningkat selama puasa dan juga Lebaran. Ini lebih dari 10 persen data dari Badan Ketahanan Pangan," jelasnya dalam Live Streaming di YouTube Kelas Bersama Kita dengan tema 'Ramadhan #diRumahAja: Respect Your Food?' beberapa waktu lalu.
Ilustrasi Ilustrasi hidangan lebaran. Foto: dok.flickr/halims76
Apabila Anda memiliki makanan yang lebih, Nurgina menyarankan agar Anda sebaiknya memberikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Jangan sampai makanan tersebut terbuang sia-sia dan menjadi sampah. Selain itu, jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan nikmat yang telah Allah SWT berikan untuk Anda dan keluarga tercinta. Karena berkat-Nya, Anda masih bisa menikmati makanan yang lezat.
ADVERTISEMENT
"Dalam Al-Quran pun kita diminta bersyukur. Makanlah yang baik-baik dan bersyukurlah. Ternyata itu doa bukan untuk kita kepada Maha Pencipta saja, ternyata itu mudah-mudahan menjadi doa untuk orang yang bertani, orang yang membantu bagaimana makanan itu didistribusikan dari petani hingga ke meja makan kita," tutur Kepala Subbidang Verifikasi dan Penilaian Halal Rumah Potong Unggas dan/atau Hewan dan Produk Jasa Bidang Verifikasi Kementerian Agama Republik Indonesia tersebut.
keluarga makan bersama Foto: shutterstock
"Jadi, di situ ada berkah. Di situlah kenapa kita harus menghargai makanan sekecil apa pun," tutup Nurgina.
Nah Moms, di hari Lebaran ini, jangan sampai makan berlebihan sehingga membuat Anda kekenyangan. Bahkan, jika Anda punya makanan berlebih, ada baiknya segera berikan kepada yang lebih membutuhkan. Dengan begitu, secara tidak langsung, Anda juga sudah berpartisipasi dalam mengurangi volume sampah makanan.
ADVERTISEMENT
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran coronavirus. Yuk, bantu donasi sekarang!