Dear Moms, Pahami Dampak Resesi pada Keuangan Keluarga

6 November 2020 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi resesi ekonomi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi resesi ekonomi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pandemi corona membuat Indonesia mengalami resesi di pengujung tahun 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III ini minus 3,49 persen secara tahunan (yoy), setelah kuartal sebelumnya minus 5,32 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang minus dua kuartal berturut-turut tersebut, maka Indonesia resmi masuk resesi di tahun ini.
Namun demikian, pemerintah menyebut perekonomian di kuartal III tersebut mulai mencerminkan adanya pemulihan. Hal ini diharapkan dapat terus berlanjut di kuartal IV maupun tahun depan.

Pengertian Resesi

Mengatur keuangan keluarga Foto: Shutterstock
Moms, sebagai 'Menteri Keuangan' keluarga, Anda harus paham dengan kondisi resesi yang tengah dihadapi Indonesia. Mengutip Forbes, resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dan berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya tingkat pengangguran, terjadi penurunan penjualan ritel, dan terdapat kontraksi pendapatan dan manufaktur untuk jangka waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Ya, akibat pandemi corona, keadaan ekonomi di Indonesia dan berbagai negara memang memburuk. Lantas, apakah resesi juga akan berdampak pada kondisi keuangan keluarga? Bila ya, apa saja dampak yang perlu ibu waspadai?

Dampak Resesi pada Keluarga

Ilustrasi manajemen keuangan keluarga. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Menurut Perencana Keuangan, Ila Abdulrahman, resesi mungkin saja tidak akan berdampak pada kondisi ekonomi keluarga, bila selama ini Anda punya perencanaan keuangan yang baik.
"Dampaknya pada keluarga, harga-harga mungkin akan naik. Tapi ini kemudian tidak berpengaruh untuk orang yang punya perencanaan keuangan yang baik," jelas Ila saat dihubungi kumparanMOM, Jumat(6/11).
Ya Moms, kondisi keuangan bisa dikatakan baik, salah satunya jika selama ini Anda selalu memenuhi dana darurat keluarga. Amannya, kata Ila, di masa seperti ini Anda harus menyiapkan dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran. Perlu diingat juga, bila mengambil dana darurat, maka sifatnya pinjaman, Moms. Sehingga, Anda perlu mengembalikan lagi dana darurat tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di masa resesi seperti ini, Anda juga harus menyesuaikan pengeluaran dengan pemasukan.
"Mana pengeluaran yang bisa dikurangi, kemudian disesuaikan atau kalo bisa dihilangkan. Yang bisa dilakukan saat resesi ini adalah memenuhi dulu kebutuhan-kebutuhan pokoknya. Sebenarnya kalau negara resesi tapi kita selalu mendapat income kayak biasa, kita enggak akan terpengaruh, tabungan tetap jalan, investasi tetap jalan. Yang penting kuatkan dana daruratnya," kata Ila.
Jadi, di masa resesi ini, usahakan Anda bisa mengelola keuangan dengan baik, agar kebutuhan keluarga tetap dapat terpenuhi.