Dear Moms, Waspadai Frekuensi Seks yang Rendah dengan Suami

4 Januari 2022 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waspadai Frekuensi Seks yang Rendah dengan Suami. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Waspadai Frekuensi Seks yang Rendah dengan Suami. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Kapan terakhir kali Anda berhubungan seks dengan suami tercinta? Coba tanyakan ini pada diri sendiri sebagai pengingat Anda betapa hubungan seks yang sehat dan memuaskan kedua belah pihak sangat penting untuk kehidupan pernikahan.
ADVERTISEMENT
Apalagi setelah punya anak, bisa saja tanpa sadar frekuensi seksi terus menurun hingga ikatan pernikahan pun bisa jadi taruhannya.
Ya Moms, menurut Michele Weiner Davis, penulis buku, Sex Starved Marriage, frekuensi seks yang rendah bisa menjadi masalah utama dalam pernikahan.
Yuk, baca terus artikel ini sampai habis untuk memahami sekaligus mencari tahu solusinya.

Frekuensi Seks yang Rendah Bisa Jadi Masalah Utama dalam Pernikahan

Frekuensi Seks yang Rendah Bisa Jadi Masalah Utama dalam Pernikahan. Foto: Shutterstock
Dikutip dari Psychology Today, Michele menjelaskan, saat seseorang menginginkan lebih banyak sentuhan, kedekatan fisik, lebih banyak seks tapi pasangan lain berpikir tidak ada yang salah dari hubungan mereka, tentu saja pasangan ini jadi tidak nyambung dan keintiman akan cenderung menurun. Ini soal merasa diinginkan, dicintai, dihargai dan merasa terhubung dengan pasangan, Moms.
ADVERTISEMENT
"Kalau sampai seperti ini, biasanya mereka akan berhenti menghabiskan waktu bersama, berhenti tertawa pada lelucon yang dilontarkan pasangannya, berhenti membuat kontak mata dan akhirnya ikatan di antara mereka benar-benar menghilang sehingga menempatkan pernikahan pada risiko perselingkuhan dan perceraian," paparnya.
Lantas, apa yang dapat dilakukan?
Kenali potensi terjadinya pernikahan tanpa seks dalam hubungan Anda. Foto: Shutterstock
Coba kenali potensi terjadinya pernikahan tanpa seks dalam hubungan Anda. Bicarakan dengan pasangan tentang kurangnya frekuensi seks atau tidak adanya seks dalam pernikahan Anda berdua. Ini mungkin sulit, tetapi sangat perlu.
Anda dan pasangan juga perlu menyadari bahwa mengubah pernikahan tanpa seks jadi penuh gairah lagi juga bukan perkara mudah. Anda berdua harus membuat keputusan dan komitmen untuk memiliki pernikahan yang lebih sehat.
Bila perlu, buat jadwal bercinta!
ADVERTISEMENT
Kedengarannya memang tidak romantis, tetapi jadwal bercinta bisa sangat membantu jika dilakukan dengan cara yang benar. Anda berdua justru akan memiliki sesuatu untuk dinanti-nanti dengan penuh gairah.
Atau supaya lebih mulus, coba rencanakan kencan atau liburan berdua tanpa anak-anak di mana Anda dan suami dapat melakukan aktivitas baru bersama. Ini bisa memperbarui cinta dan menciptakan percikan yang awalnya Anda dan suami miliki.