Gangguan Tidur Night Terror pada Anak, Apa Maksudnya?

24 Mei 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak alami night terror. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak alami night terror. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Sayangnya, tidak semua anak bisa tidur dengan nyenyak di dalam hari. Ya Moms, anak-anak berisiko mengalami gangguan yang membuat tidurnya tidak berkualitas.
ADVERTISEMENT
Beberapa gangguan tidur yang bisa dialami anak termasuk sleep apnea, sleep talk, sindrom kaki gelisah, parasomnia, hingga yang paling umum adalah insomnia. Selain itu, anak mungkin juga mengalami gangguan night terror saat tidur.
Lantas, apa maksudnya ya?

Penjelasan soal Night Terror pada Anak

Anak tidur sambil berjalan. Foto: Shutter Stock
Night terror atau teror malam pada anak adalah gangguan tidur yang ditandai dengan keringat berlebih, detak jantung meningkat, dan pupil melebar. Saat mengalami ini, anak mungkin tiba-tiba berteriak histeris, menangis, hingga memukul kasur saat tidur. Hal ini dijelaskan oleh Konsultan Psikiater di Bhave Institute of Mental Health, dr. Neha Bhave Salankar, MD, seperti dikutip dari Mom Junction.
Gangguan teror malam ini terlihat seperti anak sedang mengalami mimpi buruk, namun, hal ini bisa menghilang begitu saja dan membuat anak kembali tertidur. Saat bangun keesokan harinya, si kecil justru tidak akan mengingat sama sekali kejadian tersebut, Moms.
ADVERTISEMENT
Para ahli menyatakan bahwa teror malam pada anak sebenarnya tidak berbahaya, sehingga tidak memerlukan perawatan medis tertentu. Namun, jika hal ini terus berulang, dapat mempengaruhi kualitas tidur dan kesehatan mental anak.

Penyebab Night Terror pada Anak

Anak tidur sambil berjalan. Foto: Shutter Stock
Teror malam bisa berlangsung 5-45 menit setiap kali terjadi. Beberapa anak bisa mengalami teror malam lebih dari satu kali dalam semalam. Kendati demikian, tidak diketahui secara pasti penyebab teror malam pada anak-anak hingga saat ini.
Mengutip The Royal Children’s Hospital Melbourne, teror malam biasanya tidak dikaitkan dengan masalah emosional atau psikologis yang serius, hingga kondisi medis seperti epilepsi. Kondisi ini terjadi pada anak-anak yang sehat dan secara teknis merupakan bagian dari perkembangan normal.
Beberapa faktor mungkin menjadi pemicu teror malam pada anak seperti, stres, sleep apnea, kelelahan, demam, kurang tidur, dan baru saja mengalami cedera kepala. Oleh karena itu, bila si kecil sedang dalam kondisi tersebut, sebaiknya Anda menemaninya saat tidur agar membuatnya lebih tenang dan terhindar dari teror malam, Moms.
ADVERTISEMENT